Kesehatan

Usia Produktif Miliki Masalah Kesehatan Cardiovascular Disease, Kemenkes Ajak Pencegahan Melalui Aktivitas Fisik

Jumat, 19 Agustus 2022 - 22:04 | 104.48k
drg. Kartini Rustandi, M.Kes dalam Webinar Run to End TB. (FOTO: tangkapan layar)
drg. Kartini Rustandi, M.Kes dalam Webinar Run to End TB. (FOTO: tangkapan layar)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Direktur Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia Kementerian Kesehatan (Kemenkes), drg. Kartini Rustandi, M.Kes mengatakan, kelompok usia produktif memiliki beban masalah kesehatan yang cukup berat.

Hal tersebut disampaikan Kartini dalam Webinar Run to End TB yang diselenggarakan Kemenkes bersama komunitas dan yayasan di antaranya yayasan KNCV Indonesia pada Jumat (19/8/2022).

"Saya bicara mulai dari 15 tahun keatas, karena banyak sekali anak-anak mudanya. Tapi sayang ketika anak anak muda, para remaja, usia produktif ini kalau kita lihat beban kesehatan terbesarnya adalah khususnya di remaja ada pada masalah transport injuries dan mental disorder dan sebagainya," ucap Kartini.

Kartini melanjutkan, sementara untuk usia 20 tahun sampai dengan lanjut usia (lansia), beban masalah kesehatannya terdapat pada cardiovascular disease.

“Halo teman-teman bagaimana ini usia muda sudah cardiovascular disease, belum lagi gangguan muskuloskeletal dan menyal disorders,“ kata Kartini.

Kartini mengungkapkan, cardiovascular sebetulnya bisa dicegah akan tetapi berdasarkan data riskesdas, tingkat obesitas dan kurangnya aktifitas fisik masyarakat Indonesia meningkat setiap tahunnya.

Kartini-Rustandi-b.jpgMateri paparan drg. Kartini Rustandi, M.Kes. (FOTO: tangkapan layar) 

"Resiko cardiovascular dapat dihindari dengan banyak bergerak dan makan makanan yang lebih sehat, bukan makan makanan yang lebih tidak enak tetapi makan yang lebih sehat," ungkapnya.

Bicara tentang kesehatan olahraga, Kartini menjelaskan bahwa ada tingkatan dalam setiap orang. Mulai dari inactive alias males gerak. Dari inactive, masyarakat harus diajak melakukan aktivitas fisik.

"Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan kerja otot yang mengeluarkan energi untuk melakukan sesuatu. Seperti cuci mobil, cuci baju tetapi tidak menggunakan mesin, pakai tangan dan nyapu," jelasnya.

Kartini mengungkapkan aktivitas fisik saja belum cukup. Setelah aktivitas fisik, masyarakat perlu menjadi bugar. Bugar itu sendiri setelah melakukan aktivitas fisik masih memiliki kekuatan untuk melakukan aktivitas lainnya.

"Kebugaran diperoleh dengan latihan fisik. Latihannya harus terstruktur, terencana dan berkesinambungan. Kalau sudah bugar kita akan produktif," tandas Direktur Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia Kemenkes, drg. Kartini Rustandi, M.Kes dalam Webinar Run to End TB. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES