Kopi TIMES

HUT RI ke-77, Semangat Pulih dan Bangkit

Jumat, 19 Agustus 2022 - 15:11 | 52.83k
Liza Aufia Utami Br Ginting, Statistisi Ahli Muda di BPS Kabupaten Asahan.
Liza Aufia Utami Br Ginting, Statistisi Ahli Muda di BPS Kabupaten Asahan.

TIMESINDONESIA, SUMATRA UTARA – Tahun ini negara kita, Republik Indonesia, merayakan hari ulang tahun yang ke-77. Angka yang tidak lagi muda untuk ukuran manusia. Pada perayaan peringatan tahun ini, pemerintah mengangkat tema ‘'Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat'. Tema yang cukup menggambarkan harapan bersama pada usia yang tidak lagi muda tersebut.

Pemilihan tema peringatan HUT RI ini tentunya bukan tanpa latar belakang. Berangkat dari fenomena internasional pandemi Covid-19 yang berdampak pada seluruh aspek kehidupan. Pandemi yang dalam dua tahun terakhir ini mengubah banyak tatanan dan kebijakan negara. Sektor ekonomi yang babak belur akibat pandemi, tentu saja berpengaruh pada kehidupan masyarakat. Masalah kemiskinan yang memang sudah ada sejak dulu, semakin parah dengan adanya pandemi. Dan kondisi tersebut tidak hanya dialami oleh Indonesia, melainkan oleh seluruh negara di dunia. Bahkan dengan dampak yang mungkin lebih parah lagi.

Badan Pusat Statistik (BPS) bahkan mencatat Indonesia sempat mengalami pertumbuhan ekonomi yang negatif sebesar 0,74 persen di kuartal pertama Tahun 2021. Jumlah penduduk miskin pun bertambah 1,12 juta jiwa di Maret 2021, jika dibandingkan dengan kondisi Maret 2022. Di Agustus 2021 BPS melaporkan ada 21,32 juta orang (10,32 persen penduduk usia kerja) yang terdampak COVID-19. Resesi ekonomi bukan hanya mengancam negara berkembang seperti Indonesia, melainkan juga negara-negara maju di dunia.

Tahun ini berangsur-angsur pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat berbenah untuk keluar dari keterpurukan akibat pandemi. Perlahan keterpurukan akibat pandemi Covid-19 mulai dibenahi. Pertama-tama tentu saja dengan percepatan vaksinasi demi mengurangi dampak hebat dari pandemi tersebut. Belajar hidup bersama dengan Covid-19 dan mengubah status pandemi menjadi endemi bukan lagi wacana. Selain meningkatkan kekebalan dan daya tahan tubuh, vaksinasi efektif menurunkan infeksi alamiah sehingga tercipta imunitas bersama. Dengan demikian dampak dari Covid-19 dapat lebih mudah dikendalikan.

Percepatan vaksinasi juga salah satu upaya pemerintah untuk memulihkan sektor perekonomian yang sangat berdampak akibat Covid-19 tersebut. Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR-RI 16 Agustus 2022 menyatakan saat ini Indonesia termasuk dalam 5 besar negara di dunia yang melaksanakan vaksinasi terbanyak. Selain itu upaya pemberian dosis booster pun terus digenjot. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam upaya percepatan penanggulangan pandemi ini.

Selain berfokus pada upaya percepatan berupa vaksinasi, pemerintah juga giat mendorong sektor-sektor utama penyokong PDB. Sektor industri, pertambangan, pertanian, perdagangan, dan konstruksi tercatat sebagai leading sector dalam melanjutkan tren pemulihan dan pertumbuhan ekonomi. Salah satu capaian terbesar dari sektor pertanian, baru-baru ini IRRI (International Rice Research Institute) memberikan penghargaan berupa ‘Acknowledgment for Achieving Agri-Food System Resiliency and Rice Self-Sufficiency during 2019-2021 Through The Application of Rice Innovation Technology’ atau ‘Penghargaan Sistem Pertanian-Pangan Tangguh dan Swasembada Beras Tahun 2019-2021 melalui Penggunaan Teknologi Inovasi Padi’ kepada pemerintah Indonesia. Penghargaan tersebut adalah buah hasil jerih payah serta kerja sama pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan swasembada beras nasional.

Tidak tanggung-tanggung, pemerintah memang selama 7 tahun terakhir gesit membangun berbagai infrastruktur strategis, khususnya yang berkaitan dengan sektor-sektor ekonomi utama. Di sektor pertanian misalnya, ada 4.500 embung dan jaringan irigasi baru, serta puluhan bendungan. Tidak mengherankan jika BPS mencatat sektor pertanian memiliki kontribusi 12,98 persen pada pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal kedua tahun ini. Fakta ini menjadi bukti nyata geliat ekonomi yang mulai tampak dari sektor pertanian.

Pemerintah juga terus menggelontorkan subsidi dan bantuan sosial masyarakat. Daya beli masyarakat tetap terjaga meskipun ancaman inflasi masih menghantui. Pemerintah juga memberikan bantuan insentif pajak untuk menstimulus dan mendorong aktivitas dunia usaha. Kuartal kedua tahun ini, kondisi aktivitas produksi ekspansif menunjukkan peningkatan, dimana BI juga mencatat bahwa kapasitas produksi terpakai industri pengolahan tumbuh sebesar 0,54 persen poin. Secara kumulatif, BPS melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di semester pertama Tahun 2022 tumbuh 5,23 persen dibandingkan tahun lalu.

Indonesia memang belum pulih benar dari dampak pandemi Covid-19. Namun kondisi hari ini menunjukkan bahwa Indonesia tampak siap untuk bangkit, bergerak, dan bergotong royong untuk mewujudkan percepatan pemulihan. Tinggal lagi bagaimana seluruh komponen bangsa, baik itu pemerintah di pusat, daerah, dan yang utama masyarakat, secara sadar bekerja sama demi harapan tersebut.

Tema perayaan kemerdekaan tahun ini sangat tepat untuk penyemangat. Bahwa kita harus memiliki kesamaan visi untuk mulai berbenah dari beban pandemi yang sudah lebih dari dua tahun kita tanggung. Kinerja pemerintah dan kerja sama masyarakat harus menghasilkan gerakan yang selaras serta bersinergi. Pemerintah siap membuat kebijakan yang pro pada pemulihan, maka masyarakat harus cepat tanggap dan patuh melaksanakan berbagai anjuran pemerintah. Tidak boleh lagi ada keengganan masyarakat untuk vaksin. Begitu pun dengan program-program percepatan pemulihan lainnya.

Dengan demikian, harapan untuk pulih lebih cepat dan tumbuh bangkit lebih kuat demi mewujudkan Indonesia maju bukan hanya impian yang sulit direalisasikan. Semangat dalam kebersamaan akan menuntun harapan-harapan tersebut. Dirgahayu Indonesia!

***

*) Oleh: Liza Aufia Utami Br Ginting, Statistisi Ahli Muda di BPS Kabupaten Asahan.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES