Kopi TIMES

Bicara Melalui Tulisan

Kamis, 18 Agustus 2022 - 15:04 | 42.04k
Abdul Jamil Al Rasyid, Mahasiswa Sastra Minangkabau FIB Unand, Anggota Lembaga Mahasiswa Jurusan(LMJ) Sastra Minangkabau, Anggota Forum Diskusi Rangkiang Pedia.
Abdul Jamil Al Rasyid, Mahasiswa Sastra Minangkabau FIB Unand, Anggota Lembaga Mahasiswa Jurusan(LMJ) Sastra Minangkabau, Anggota Forum Diskusi Rangkiang Pedia.

TIMESINDONESIA, SUMATERA – Bicara merupakan salah satu kepandaian manusia untuk melakukan komunikasi, melalui suara serta menyampaikan pendapat yang ada dalam pikirannya. Bicara merupakan salah satu seni yang ada dalam diri seseorang. Kita bisa melalui individu per individu dan bisa juga berbicara di depan umum. Banyak orang yang sulit berbicara di depan umum karena tidak dilatih sedari kecil, karena hal ini merupakan salah satu cara untuk menunjukan kapasitas dari diri seseorang. Orang yang bisa berbicara di depan umum, bisa jadi dilihat sebagai orang yang hebat, pintar dan berkapasitas.

Tulisan merupakan salah satu hasil dari proses seseorang menulis. Menulis merupakan salah satu cara untuk mrnyampaikan informasi melalui aksara/huruf yang disususn sedemikan rupa. Tulisan berisi informasi yang penting baik itu dibagikan ke semua orang maupun hanya untuk konsumsi pribadi dari orang tersebut. Banyak orang yang susah untuk menuliskan apa yang dia pikirkan karena tidak diawali dengan membaca. Membaca adalah salah satu cara untuk melakukan proses sebelum menulis.

Tentu ada hubungan antara bicara dengan menulis, karena banyak orang yang hanya bisa bicara tetapi tidak bisa menulis. Sebaliknya orang yang tidak pandai bicara tentu dia bisa menulis. Ada juga yang bisa keduanya, intinya setiap manusia itu selalu memiliki kelebihan serta kekurangan yang ada dalam dirinya. Menulis adalah berbicara melalui buku atau catatan. Banyak penulis yang menuangkan segala perasaan yang ada dalam dirinya melalui tulisan, baik itu karya sastra, opini maupun tulisan ilmiah. Tulisan adalah perasaan yang dimiliki seseorang baik perasaan sedih dan suka seseorang bisa dituangkan melalui tulisan.

Tulisan bisa juga untuk menyindir seseorang, misalnya kita marah dengan orang lain. Bisa disampaikan melalui tulisan. Tulisan yang ditulis seseorang biasanya bagi pembaca memiliki banyak makna. Pemaknaan tulisan setiap orang itu berbeda-beda antara satu individu dengan individu lain. Makanya ketika seseorang menyindir seseorang, jika hal itu terjadi, tidak semua orang bisa merasakan makna tulisan itu seperti apa. Karena beragam versi dari pembaca mengenai makna tulisan itu sendiri.

Menurut penulis tulisan juga adalah salah satu cara untuk terapi diri bagi seseorang. Ketika menulis, bisa seseorang yang sedang sakit, sedih, serta galau bisa jadi sembuh apabila dia menulis. Hasil dari tulisan itu adalah salah satu karya yang lahir dari kesakitan orang itu contohnya ketika seseorang mengalami putus cinta misalnya, orang tersebut membuat status di media sosialnya, maka itu adalah perasaan dia. Dia berbicara kepada semua orang bahwa dia itu sedang begini. Kata-kata yang disampaikan merupakan hasil dari ekspresi perasaan seseorang.

Berbicara dengan tulisan bisa dikatakan obat karena setelah menulis, orang itu akan lepas bebas misalnya. Bisa jadi obat untuk hati serta perasaan yang dia miliki. Makanya ketika orang sedang bermasalah, dia curhat dengan media sosial yang ada, dia buat tulisan hasil pikikran dia merupakan luapan emosi serta perasaan yang dia miliki. Hal itu sudah bisa dikatakan bahwa orang yang tidak biasa menjadi penulis ketika sedang tidak enak perasaan nya misalnya akan menjadi penulis. Bicara dengan catatan-catatan yang ada di gadget dia, catatan buku kecil yang ada di tas dia misalnya.

Penulis yang sudah biasa menulis dia tidak akan berbicara perasaan nya dengan orang lain. Bagi penulis pribadi ketika penulis marah dengan seseorang, maka lahirlah ide dari penulis untuk menuangkan pikiran penulis sendiri. Penulis lebih suka melepaskan beban yang ada dalam diri penulis melalui catatan yang penulis buat sendiri. Setelah menulis, ada beban yang lepas begitu saja, karena dengan menulis segala perasaan yang penulis pendam dikeluarkan sendiri melalui tulisan. Makanya penulis mengatakan bahwa berbicara melalui catatan-catatan yang ada di gadget untuk membuat tulisan adalah salah satu cara untuk terapi diri. Karya-karya yang lahir dari tulisan bisa juga bermanfaat bagi diri orang lain maupun diri penulis sendiri.

Untuk itu, jangan pernah kita mencemooh sebuah karya yang dihasilkan seseorang melalui pemikiran dia sendiri. Semua hal tentang status serta cerita yang di media sosial seseorang merupakan salah satu obat bagi orang itu. Ketika orang sedih maka lahirlah pemikiran kreatif yang ada dalam diri seseorang. Karena setiap orang pernah menghasilkan tulisan walaupun itu hanya beberapa kata. Kata yang dihasilkan tersebut tidak boleh dicemooh karena suatu saat kita akan sadar, menulis walaupun pendek bisa bermanfaat bagi diri seseorang maupun orang lain. Berbicara kita dengan catatan kita karena berbicara dengan catatan akan menghasilkan sebuah karya yang bermanfaat.

 

***

*) Oleh:  Abdul Jamil Al Rasyid, Mahasiswa Jurusan Sastra Minangkabau Universitas Andalas, Anggota Lembaga Mahasiswa Jurusan Sastra Minangkabau. Santri Pondok Pesantren Madinatul Ilmi Nurul Ikhlas  Patamuan Tandikek.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES