Peristiwa Internasional

Lagi, Ledakan Besar Merobek Ketenangan Kabul Afghanistan kala Shalat Mahgrib

Kamis, 18 Agustus 2022 - 07:37 | 19.00k
Ilustrasi. Sebuah masjid di Kabul menjadi sasaran ledakan besar, Rabu (17/8/2022) saat para jemaah melaksanakan salat Mahgrib. (Reuters/Stringer)
Ilustrasi. Sebuah masjid di Kabul menjadi sasaran ledakan besar, Rabu (17/8/2022) saat para jemaah melaksanakan salat Mahgrib. (Reuters/Stringer)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebuah ledakan besar menghancurkan sebuah masjid di ibukota Afghanistan, Kabul saat shalat maghrib, Rabu (17/8/2022).

Polisi dan masyarakat mengkhawatirkan banyak korban luka dan meninggal dunia. Begitu besarnya ledakan itu, menyebabkan jendela gedung-gedung yang ada di dekatnya ikut hancur.

Imam masjid, Mullah Amir Mohammad Kabuli, termasuk di antara mereka yang meninggal dunia. Seorang pejabat intelijen Taliban mengatakan sekitar 35 orang terluka atau tewas dan jumlah korban bisa meningkat lebih jauh.

Al Jazeera mengutip seorang pejabat tak dikenal yang menyebutkan jumlah korban tewas 20 orang. Seorang pejabat intelijen Taliban mengatakan sekitar 35 orang terluka atau tewas dan jumlah korban bisa meningkat lebih jauh.

Video yang diposting online menunjukkan banyak korban tergeletak di lantai masjid dengan berlumuran darah di antara  puing-puing bangunan masjid. Pejabat Taliban mengatakan ledakan itu terjadi di sebuah masjid di daerah Khair Khana di Kabul.

"Sebuah ledakan terjadi di dalam sebuah masjid. Ledakan itu menimbulkan korban, tetapi jumlahnya belum jelas," kata juru bicara kepolisian Kabul, Khalid Zadran.

Rumah Sakit Darurat Kabul mengatakan di Twitter bahwa mereka telah menerima 27 pasien yang terluka dalam ledakan itu. Lima anak termasuk di antara mereka, termasuk seorang anak berusia 7 tahun, kata kelompok itu di Twitter.

Saksi mata mengatakan kepada Reuters bahwa ledakan kuat terdengar di lingkungan Kabul utara, menghancurkan jendela di gedung-gedung di dekatnya.

Tim intelijen berada di lokasi ledakan dan penyelidikan sedang berlangsung. Pejabat lain di pemerintahan Taliban tidak menjawab beberapa permintaan untuk mengkonfirmasi jumlah korban.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengutuk ledakan itu, dengan mengatakan para pelaku akan 'segera ditangkap dan dihukum karena perbuatan keji mereka'.

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, yang terbaru menyerang negara itu setahun setelah Taliban merebut kekuasaan.

Afiliasi lokal kelompok Negara Islam telah meningkatkan serangan yang menargetkan Taliban dan warga sipil sejak pengambilalihan mantan pemberontak Agustus lalu, sementara pasukan AS dan NATO berada di tahap akhir penarikan mereka dari negara itu.

Belum jelas siapa yang berada di balik serangan yang terjadi seminggu setelah seorang ulama terkemuka pro-Taliban juga di Kabul, ibukota Afghanistan meninggal oleh serangan bom bunuh diri, dan kelompok Negara Islam (IS) saat itu mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES