Entertainment

Launching di Hari Kemerdekaan, Musisi Pasutri Asal Malang Ini Ciptakan 100 Lagu

Rabu, 17 Agustus 2022 - 23:12 | 76.20k
Musisi pasutri Maulana Dewa dan Sadhana Devi yang menciptakan 100 lagu. (Foto: dok pribadi for TIMES Indonesia)
Musisi pasutri Maulana Dewa dan Sadhana Devi yang menciptakan 100 lagu. (Foto: dok pribadi for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANGMusisi pasutri (pasangan suami istri) asal Malang, Jawa Timur telah menciptakan 100 naskah lagu yang dipopulerkan melalui channel YouTube Sadha Akustik Original.

Uniknya, lagu ke-100 dilaunching bertepatan dengan hari kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia, Rabu (17/8/2022).

Lagu ke-100 ini berjudul Merah Putih. Semua lagu ini dikarang oleh musisi pasutri bernama Maulana Dewa dan Sadhana Devi. Kameramen dan Editor digawangi sendiri oleh Maulana Dewa.

"Alhamdulillah, sampai juga kita di 100 lagu dan Mas Maulana Dewa berkesempatan mengabadikan puncak Gunung Arjuno nan indah dan keren," kata Bude Sadha kepada TIMES Indonesia, Rabu (17/8/2022).

Musisi-Pasutri-Asal-Malang-2.jpg

Menurutnya, angka 7 menjadi menarik di saat ini, di 17 Agustus 2022, HUT ke-77 Republik Indonesia. Inilah karya lagu ke 100 setelah 17 bulan Sadha Akustik Original berkarya.

Lagu ini ia persembahkan untuk seluruh anak bangsa Indonesia. Terutama di hari kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia.

Upload Pakai 1 HP

Bude Sadha menjelaskan, karya lagu ini semuanya dirangkai dan diunggah melalui 1 buah handphone yang smart. Upaya ini sebagai wujud perjuangan yang diharapkan bisa menginspirasi anak bangsa lainnya.

"Kami hanya ingin memberi semangat bagi siapapun untuk tidak ragu berkarya dengan apa yang kita punya. Seperti kami mengawali karya hanya dengan 1 HP baik perekaman suara maupun pengambilan video," katanya.

Musisi-Pasutri-Asal-Malang-3.jpg

Mereka menggunggah karya lagu pertama pada Maret 2022. Hingga 17 Agustus 2022 atau 17 bulan, sudah ada 100 lagu yang tercipta dan bisa dinikmati oleh masyarakat luas.

Beragam Genre Lagu yang Dibuatnya

Lagu ini tak monoton pada genre tertentu saja. Pasutri hebat ini membuat beragam ganre lagu seperti ballada, jazzy, blues, dan mempunyai penggemarnya sendiri.

Karyanya dibuat seolah mengalir begitu saja. Membuat video klip pertama di YouTube, diakui Bude Sadha, karena dorongan sang suami dan anaknya Wisnu Wardana.

"Dalam rangka mendokumentasikan karya saja awalnya. Setelah itu hampir secara rutin kami mengupload dua lagu per minggu," bebernya.

Didaftarkan ke MURI

Perjuangannya tak ingin sia-sia. Supaya lebih tenar dan populer, serta menginspirasi anak bangsa lainnya untuk berkarya, mereka kemudian mendaftarkan karya ini kepada Rekor MURI. 

"Diperjalanan lagu ke 95, ada teman namanya Mas Teguh yang mendorong kami untuk memasukkan ini ke MURI. Maka saya hubungi MURI. MURI minta dikirim judul, pencipta, tanggal upload. Dan saya pikir jika 100 lagu tepat pada tanggal 17 Agustus, tentu akan menjadi catatan sejarah tersendiri," jelasnya.

Musisi pasutri yang super produktif ini berkomitmen akan terus berkarya dan menyampaikan suara hati lewat nada dan irama. Tak jarang mereka memenuhi undangan untuk perform atas karya-karyanya. "Masih terus berkarya, ada lebih 20 lagu yang belum kami garap, dan itu terus mengalir, bertambah," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES