Peristiwa Daerah

Warga di Bondowoso Gelar Upacara di Situs Megalitikum

Rabu, 17 Agustus 2022 - 19:06 | 34.49k
Upacara Kemerdekaan Republik Indonesia di Desa Maskuning Kulon Kecamatan Pujer Bondowoso digelar di situs megalitik dan makam Pembabat desa (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Upacara Kemerdekaan Republik Indonesia di Desa Maskuning Kulon Kecamatan Pujer Bondowoso digelar di situs megalitik dan makam Pembabat desa (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Jika biasanya upacara HUT ke-77 RI digelar di lapangan terbuka. Namun warga Desa Maskuning Kulon, Kecamatan Pujer, Kabupaten Bondowoso, melaksanakannya di lokasi situs megalitik dan makam pembabat desa. 

Peringatan tersebut diinisiasi oleh Padepokan Nyai Surti beserta mahasiswa KKN UNEJ POSKO 340 Desa Maskuning Kulon.

Tampak warga bersama mahasiswa mengibarkan bendera merah putih di Situs Megalitik Dolmen bersama pemilik lahan dan warga sekitar situs, Rabu (17/8/2022).

Founder Padepokan Nyai Surti, Mohammad Afifi mengatakan, kegiatan ini merupakan kegiatan rutin tahunan di desanya dalam memperingati hari kemerdekaan.

"Kami bersama masyarakat upacara di megalitik Dolmen ini, dalam rangka melestarikan satu khazanah kebudayaan di desa kami. Dan momen kemerdekaan inilah bagi kami momen yang paling tepat," terang Afif.

Upacara-di-Situs-Megalitikum-2.jpg

Menurutnya, kegiatan upacara tidak sekedar di Megalitik Dolmen, juga dilanjutkan di makam pembabat desa sekaligus Selamatan Desa Maskuning Kulon.

"Kita berdoa bersama sebagai satu wujud rasa terimakasih kita kepada para leluhur. Dan memang beginilah tradisi masyarakat," paparnya.

Adapun yang terlibat dalam hal ini adalah anak-anak, pemuda, para orang tua, beserta elemen masyarakat lainnya. Semuanya murni dilaksanakan secara gotong royong.

"Hanya beginilah wujud rasa terima kasih kami kepada leluhur. Tentu dengan niatan menjaga, melestarikan serta berusaha memanfaatkan segala potensi yang ada dengan sebaik-baiknya. Kita tetap meyakini, bahwa leluhur tetap mendampingi kita semua," paparnya.

Pihaknya berharap, segala tradisi dan kebudayaan yang ada di desa hendaknya terus dirawat. Sebab masyarakat bagi Afif seyogyanya memang sudah sangat berdaya.

"Masyarakat kita sudah sangat berdaya. Tentu dengan daya masing-masing. Segala daya yang ada itulah suatu bentuk beradabnya masyarakat desa. Jadi jangan sampai diantara kita menyepelekan itu semua," imbuh Afif.

 Sudarsono selaku kepala desa Maskuning kulon mengapresiasi kegiatan tersebut dengan turut terlibat langsung di tengah kegiatan.

"Saya sangat senang, anak muda desa dan terlibatnya mahasiswa KKN dapat melaksanakan kegiatan yang sangat unik ini. Ini motivasi untuk saya beserta perangkat desa yang ada untuk kedepan dapat menjadikan Desa Maskuning Kulon yang berdaya," jelas Sudarsono. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES