Peristiwa Daerah

Dampak Perubahan Iklim, Peternak Ayam Milik Adi Nugroho Alami Penurunan Produksi

Rabu, 17 Agustus 2022 - 18:31 | 66.28k
Pemilik usaha peternakan ayam petelur, Adi Nugroho saat menunjukkan populasi ayamnya di lokasi peternakan miliknya. (Foto: Hendro S.B/TIMES Indonesia)
Pemilik usaha peternakan ayam petelur, Adi Nugroho saat menunjukkan populasi ayamnya di lokasi peternakan miliknya. (Foto: Hendro S.B/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Climate Change atau perubahan iklim yang memengaruhi kondisi cuaca tentu menyebabkan beberapa persoalan di berbagai belahan negara. Dalam hal ini, negara-negara di wilayah Asia pun berdampak cukup tinggi terutama di negara Indonesia.

Perubahan iklim di Indonesia biasanya ditengarai oleh persoalan seperti cuaca panas, dingin maupun hujan.

Membahas persoalan tersebut, TIMES Indonesia mencoba menggali isu terkait perubahan iklim dengan menyasar salah satu pengusaha peternakan ayam milik Adi Nugroho yang berlokasi di wilayah Candirejo, Candibinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta. Berbicara mengenai dampak perubahan iklim tentu sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan kualitas di lingkungan perternakan ayam.

Peternak-Ayam-2.jpg

Saat disinggung hal itu, Adi menjelaskan bahwa perubahan iklim atau cuaca menyebabkan penurunan produksi hingga mencapai penurunan sebesar 3%. Penurunan ini, kata Adi, dialaminya tepat di tahun kemaren yaitu tahun 2021. Akibat dari dampak tersebut, dirinya memastikan perlunya perawatan serta memberi makan dengan ekstra keras terutama bagi dunia perunggasan.

"Cuaca kali ini kan kurang jelas, kadang hujan, kadang kemarau. Tahun lalu saja mengalami penurunan sampai 3%, nah ini kan jadi persoalan bagi kami yang bekerja di dunia perunggasan harus lebih ekstra dalam merawat dan memberikan suplai makanan dan juga vitamin," kata Adi saat ditemui di rumah peternakan ayamnya, Rabu (17/8/2022).

Ketika cuaca dingin, Adi menyebut ayam-ayamnya tidak begitu menjadi persoalan namun pihaknya tetap menyuplai vitamin agar ayam dalam kondisi baik dan berkualitas. Hal ini tentu menjadi bahan pertimbangannya selama ini saat menghadapi musim pancaroba yang semakin kurang jelas dari tahun ke tahun.

"PR kita yang utama ya saat cuaca panas, kalau cuaca dingin sampai saat ini aman-aman saja tapi saya tetap berikan suplai vitamin," ungkapnya.

Disinggung angka kematian ayam akibat perubahan iklim, Adi menampik hal tersebut terjadi di lingkup usaha peternakan unggas. Menurutnya, hal itu tak akan terjadi jika dilakukan dengan perawatan yang baik meski dalam cuaca panas atau dingin sekalipun.

Peternak-Ayam-3.jpg

"Kalau kita merawatnya jelek atau sak-sak'e dewe (seenaknya sendiri) ya pasti ayamnya pada mati. Jenis usaha kita ini kan ayam petelur, jadi kita harus terus berikan nutrisi buat ayamnya, kalau merawatnya kurang bagus ya gimana mau bertelur. Kalau soal mati tentu ada walau ga banyak, tetapi saya meminimalisir dengan cara perawatan yang berkualitas," jelasnya.

Meski cara perawatannya sudah cukup baik namun Adi tetap menyayangkan di saat cuaca panas melanda mengakibatkan kondisi ayam-ayam tersebut mengalami stres berat. Akibat dari stres ini maka akan mengalami penurunan produksi kepada konsumen.

"Ya untung saja saya merawatnya dengan baik selama ini. Jadi soal mati atau tidaknya ya tergantung kita yang merawat hanya saja ayam-ayam saya mengalami stres. Kalau ayam stres berarti jelas berdampak pada penurunan produksi ke konsumen, nah ini yang perlu dikhawatirkan," keluh pria pemilik populasi 10.000 ayam tersebut.

Oleh sebab itu, dengan kondisi perubahan iklim yang tidak menentu, Adi tetap yakin bahwa usaha yang bergerak di bidang perunggasan tetap berdiri kokoh. Ia pun berkeyakinan pada prinsipnya yaitu merawat unggas sama halnya dengan manusia. Jika ayam ini stres atau sakit tentu perlu diberikan vitamin atau nutrisi agar tetap sehat begitu juga dengan manusia pada umumnya. "Prinsip yang saya pegang sejak dulu ya kita rawat ayam sama seperti merawat diri kita sendiri. Kalau kita sakit pasti kan harus makan makanan yang bergizi, begitu juga dengan ayam kan, ya kita harus beri mereka nutrisi dan vitamin agar selalu sehat dan menghasilkan produksi yang baik juga," papar Adi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES