Peristiwa Daerah

Hadiri Pagelaran Wayang, Bupati Banyuwangi Titip Pesan Jaga Persaudaraan

Minggu, 14 Agustus 2022 - 23:35 | 21.02k
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani menghadiri pagelaran “Wayangan Suroan” yang digelar Yayasan Jawa Dwipa, di Kedung Gebang, Kecamatan Tegaldlimo, Sabtu (13/8/2022) malam. (FOTO: dok. TIMES Indonesia)
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani menghadiri pagelaran “Wayangan Suroan” yang digelar Yayasan Jawa Dwipa, di Kedung Gebang, Kecamatan Tegaldlimo, Sabtu (13/8/2022) malam. (FOTO: dok. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Sekitar 500 warga hadir dalam malam pagelaran 'Wayangan Suroan' yang digelar Yayasan Jawa Dwipa, Kedung Gebang, Kecamatan Tegaldlimo, Sabtu (13/8/2022) malam itu, nampak meriah dari biasanya. Pasalnya Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani nampak membaur menikmati sajian budaya di tengah padatnya penonton.

Pergelaran wayang kali ini mengusung lakon "Lahirnya Wisanggeni" oleh dalang Ki Djathi Koesoemo dan Ki Prasetyo Anom Carito. Wisanggeni adalah tokoh istimewa dalam pewayangan Jawa yang dikenal pemberani, tegas, serta mempunyai kesaktian. 

Ipuk-Fiestiandani-32.jpg

"Wayang merupakan budaya luhur bangsa. Sudah mengakar. Kini wayang bahkan juga banyak digemari di negeri. Pada Ki Dalang, saya titip untuk memasukkan pesan-pesan persaudaraan, yang membuat kita semua saling menghargai, rukun dalam perbedaan," kata Ipuk.

Ipuk mengatakan, sejak dulu selain sebagai hiburan, wayang merupakan sarana yang efektif untuk menyampaikan informasi dan pesan kebaikan. Untuk itu di pagelaran wayang tersebut, Ipuk menitipkan pesan-pesan persaudaraan, kerukunan, dan gotong royong.

"Banyuwangi bisa terus berkembang karena persaudaraan, kerukunan, gotong royong dari seluruh masyarakat Banyuwangi. Terima kasih telah turut bersama-sama membangun Banyuwangi," kata Ipuk. 

Wayangan-Suroan.jpg

Pergelaran wayang yang digelar oleh Yayasan Jawa Dipa tersebut rutin digelar tiap tahun. Namun karena pandemi Covid-19 di dua tahun terakhir tidak digelar.

"Ini merupakan pergelaran wayang pertama kali setelah dua tahun terakhir absen akibat pandemi," kata Ketua Yayasan Jawa Dwipa, Raidi. 

"Terima kasih atas dukungan Pemkab Banyuwangi terhadap pelestarian budaya terutama wayang. Saat pagelaran wayang terakhir sebelum pandemi 2019 lalu, bupati sebelumnya juga hadir di tempat ini. Kini setelah pertama kalinya digelar setelah dua tahun absen, bupati Banyuwangi juga hadir di sini," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Banyuwangi juga menyampaikan bahwa Pemkab Banyuwangi memberikan dana hibah untuk pembinaan dan pelestarian budaya. Di antaranya melalui Yayasan Jawa Dwipa sebesar Rp75 juta. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES