Peristiwa Internasional

Flu Burung Merebak di AS Sebabkan Harga Produk Dari Unggas Naik

Minggu, 14 Agustus 2022 - 12:32 | 37.80k
Ilustrasi: ayam petelur di dalam kandang. (Foto: tawatchai07/Freepik) 
Ilustrasi: ayam petelur di dalam kandang. (Foto: tawatchai07/Freepik) 

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Setelah pandemi Covid-19 berakhir di AS, kini giliran hewan berjenis unggas di hampir seluruh negara bagian negara adikuasa tersebut diterjang wabah flu burung.

Total lebih dari 40 juta unggas mati karena terjangkit virus mematikan ini.

Dilansir dari laman resmi CDC, virus flu burung yang menyerang adalah (HAPAI) A(H5). Virus ini menyerang tak hanya unggas ternak namun juga unggas liar yang berada di AS. Virus sejenis ini terakhir ditemukan di negara Paman Sam ini pada tahun 2016.

Setidaknya 39 negara bagian di AS mendapati serangan flu burung. Negara bagian Utah merupakan daerah dengan dampak paling besar. Terdapat sekitar 12.700 kasus laporan baik dari peternakan unggas maupun hewan liar yang mati di sekitar negara bagian tersebut.

Flu burung yang menyerang AS dilaporkan pertama kali pada tanggal 21 July di Seminole, Florida. Kemudian disusul dengan ribuan kasus lainnya di berapa negara bagian lain hingga terakhir di Northampton Pennsylvania pada 11 Agustus kemarin.

Pandemi flu burung yang menyerang berbagai daerah di AS ini sontak membuat harga pasokan dari unggas baik daging dan telur naik. Bahkan sejak akhir Juli kemarin hingga kini harga telur telah merambah naik hingga 46% djika dibandingkan dengan harga tahun lalu.

Wild Care Rehabilitation San Francisco bahkan membatasi pengunjung untuk mengurangi kontaminasi dengan satwa yang mereka tangani. "Penyebarannya melalui tetesan pernafasan, melalui kotoran, dan permukaan yang terkontaminasi," ungkap salah satu dokter hewan di fasilitas tersebut seperti dilansir dari CBS.

Tak hanya membuat harga daging ayam dan telur naik, wabah flu burung di AS ini juga menyebabkan berkurangnya pasokan produk dari unggas ini. Di beberapa daerah yang belum tertular virus ini peternak setempat mulai melakukan isolasi bagi unggas mereka menghindari kejadian buruk yang tak diinginkan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Khodijah Siti
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES