Peristiwa Daerah

Hadirkan Budi Doremi, Yuk Intip Kemeriahan Banyuwangi Art Week

Sabtu, 13 Agustus 2022 - 14:17 | 50.23k
Pameran aneka kerajinan UMKM dalam Banyuwangi Art week. (Foto: Laila Yasmin/TIMES Indonesia)
Pameran aneka kerajinan UMKM dalam Banyuwangi Art week. (Foto: Laila Yasmin/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Banyuwangi kembali menggelar program Banyuwangi Art Week yang diadakan di Gelanggang Seni-Budaya (Gesibu) Blambangan, Banyuwangi, Jumat (12/8/2022).

Kegiatan ini dijadikan gebyar hiburan rakyat sekaligus pemulihan ekonomi berbasis UMKM. Pasalnya beragam produk UMKM, kuliner khas Banyuwangi, kopi lokal, tersaji di acara yang berlangsung sampai Senin mendatang (15/8/2022).

Banyuwangi Art Week, menurut Ipuk, sebagai salah satu upaya mendorong pertumbuhan ekonomi arus bawah di Banyuwangi. "Ini menjadi etalase bagi para pelaku UMKM untuk memasarkan beragam produknya ke pasar yang lebih luas," ungkap Ipuk.

Dengan memperkuat sektor UMKM tersebut, lanjut Ipuk, telah terbukti mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi. Yang selama pandemi Covid-19 mengalami minus 3 58 persen (2020), terbukti telah bangkit menjad 4,08 persen (2021). 

Ipuk-Fiestiandani.jpgPembukaan Banyuwangi Art Week oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. (Foto: Laila Yasmin/TIMES Indonesia)

"Terimakasih kepada para pelaku UMKM yang telah bahu membahu, tanpa kenal lelah, menggerakkan perekonomian. Berkat bapak/ ibu semua, ekonomi Banyuwangi berhasil rebound," ungkap Ipuk. 

Pada gelaran Art Week tersebut ditampilkan beragam produk UMKM. Di antaranya aneka kerajinan karya Raung Craft, Nava Collection, Quini Craft, Widya Handycraft dan lain sebagainya. Juga ada aneka produk batik dan kaos lokal.

Selain itu, Art Week ini juga dipadukan dengan Festival Banyuwangi Kuliner sehingga dapat ditemukan beragam sajian khas bumi Blambangan. Mulai dari sego cawuk, geseng, sego tempong, rujak soto hingga kucur.

Tak ketinggalan pula aneka kedai kopi juga turut ambil bagian. Salah satunya adalah Kedai Kafein yang berasal dari Desa Dam Telu, Kecamatan Tegaldlimo. Dengan sajian aneka kopi robusta lokal, kedai yang dipelopori oleh anak-anak muda itu berhasil menjadi start up yang berhasil survive di era pandemi.

Banyuwangi-Art-week-2.jpgKemeriahan Banyuwangi Art Week. (Foto: Laila Yasmin/TIMES Indonesia)

"Kami memulai usaha sejak 2018. Baru memasuki tahun kedua, Corona datang. Akhirnya kedai kita sempat kembang kempis. Kami terus berusaha bertahan. Alhamdulillah, seiring meredanya Covid-19, mulai tahun kemarin penjualan kami terus membaik. Tahun ini juga semakin meningkat," ungkap owner Kafein, Imam Basofi.

Pembukaan Banyuwangi Art Week tersebut semakin pecah dengan hadirnya bintang tamu Budi Doremi, yang mampu menjadi magnet kehadiran ribuan anak muda memadati gelaran tersebut. Lagu-lagunya yang hits menggema di seantero Gesibu. Seperti lagu berjudul Tak kan Hilang, Friendzone, Mesin Waktu l, dan Melukis Senja.

"Sepanjang Banyuwangi Art Week ini, setiap malamnya akan dihibur dengan berbagai penampilan. Selain konser musik, juga akan ditampilkan beragam kesenian tradisional. Ayo hadir semua," ajak Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi Nanin Octaviani. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES