Pendidikan

KKN di Gresik, Mahasiswa Unusa Bantu Penanganan Stunting hingga UMKM

Jumat, 12 Agustus 2022 - 17:06 | 21.87k
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani saat meninjau stand KKN Unusa (Foto: Akmal/TIMES Indonesia).
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani saat meninjau stand KKN Unusa (Foto: Akmal/TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, GRESIK – Program KKN mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) di Gresik resmi ditutup. Mereka membantu pemerintah dalam penanganan stunting hingga UMKM.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan selama menjalani KKN di dua Kecamatan Kedamean dan Driyorejo seperti produk sinom dan kripik pisang canvedish.

Bupati mengapresiasi kegiatan KKN yang dilakukan mahasiswa Unusa. Program-program seperti penyuluhan tentang stunting, pendidikan dan pendampingan ekonomi atau UMKM menjadi salah satu hal yang dilakukan.

"Kita tahu ada beberapa kendala yang bisa dibantu oleh mahasiswa Unusa dengan program studi yang dimiliki Unusa," katanya ada Jumat (12/8/2022).

Gus Yani menjelaskan pemerintah sudah memiliki target tersendiri dalam mengatasi permasalahan seperti kesehatan, pendidikan hingga UMKM.

 "Terlebih masalah stunting akan menjadi target tersendiri bagi kepala dinas yang ada di Gresik," terangnya.

Gus Yani menjelaskan kegiatan KKN juga membantu masyarakat mengatasi permasalahan yang dialami. Seperti adanya pengolahan pisang calvendis yang ada di Kedamean yang diubah menjadi kripik pisang.

 "Ini membantu kesenjangan ekonomi yang terjadi di Kabupaten Gresik agar lebih terjamin perekonomiannya pasca pandemi," ucap Fandi.

Sementara Rektor Unusa, Achmad Jazidie menjelaskan KKN yang dilakukan para mahasiswanya tidak hanya berjalan untuk saat ini saja. Namun berjalan untuk jangka panjang, sehingga hasil yang sudah berjalan ini akan terus dilakukan mahasiswa Unusa. 

"Jadi kami bersyukur penerimaan dari masyarakat Gresik pada mahasiswa Unusa cukup baik, sehingga program dari Unusa bisa berjalan dengan baik," ucapnya.

KKN diikuti 665 mahasiswa di 29 desa di dua kecamatan Kedamean dan Kecamatan Driyorejo. Berjalan selama tiga minggu sejak 20 Juli hingga 12 Agustus. 

Dalam acara penutupan, ada pameran mahasiswa Unusa seperti Abon Lele, Kripik Pisang hingga Siomay Bandeng dan Udang. Dalam produk itu, Bupati Gresik mengapresiasi mahasiswa Unusa yang sanggup membantu warga dalam penanganan stunting hingga UMKM. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES