Peristiwa Daerah

Lestarikan Budaya Jawa, Paguyupan Tunggul Sabdo Jati 1610 Batang Gelar Pangruwatan Jagat

Jumat, 12 Agustus 2022 - 12:46 | 79.30k
Ketua Paguyupan Tunggul Sabdo Jati 1610 Batang, Kie Karyanto (tengah depan) bersama sesepuh kejawen batang, Nur Aidin (ujung kiri) saat upacara Pangruwatan Jagad di Deaa Pecalungan Batang, Kamis 11/8/2022  (FOTO: Zamroni/TIMES Indonesia)
Ketua Paguyupan Tunggul Sabdo Jati 1610 Batang, Kie Karyanto (tengah depan) bersama sesepuh kejawen batang, Nur Aidin (ujung kiri) saat upacara Pangruwatan Jagad di Deaa Pecalungan Batang, Kamis 11/8/2022 (FOTO: Zamroni/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BATANG – Demi melestarikan tradisi budaya kejawen, Paguyupan Tunggul Sabdo Jati 1610 Kabupaten Batang Jawa Tengah menggelar upacara Pangruwatan Jagad di balai Kasepuhan Kali Penat Pecalungan Batang, Kamis (11/8/2022) malam jelang dini hari.

Ketua Paguyupan Tunggul Sabdo Jati 1610 Batang, Kie Karyanto mengatakan bahwa, tradisi upacara Pangruwatan Jagad tersebut merupakan tradisi yang digelar Paguyuban Tunggul Sabdo Jati 1610 Batang di setiap tahunnya, tepat di Bulan Asyura (red- Muharam).

"Adapun Tahun baru Islam 1444 Hijriyah saat ini itu bertepatan dengan tahun baru Jawa 1956 Alip. Dengan digelarnya Pangruwatan Jagat ini semoga kultur budaya Jawa tetap terjaga dan bisa terus dilestarikan serta dipertahankan, agar warisan budaya dari leluhur ini tidak punah,”  katanya.

Paguyupan-Tunggul-Sabdo-Jati-b.jpgWarga Pecalungan Batang, saat memainkan musik gamelan saat acara upacara Pangruwatan Jagad di Deaa Pecalungan Batang, Kamis 11/8/2022 malam menjelang dini hari. (FOTO: Zamroni/TIMES Indonesia)

Karyanto menjelaskan, selain untuk melestarikan budaya jawa, kegiatan tersebut digelar juga sebagai wujud rasa syukur masyarakat Pecalungan dan sekitarnya kepada Tuhan yang sudah memberikan banyak limpahan rahmad, hidayah, keselamatan dan rizeki kepada semua hambanya.

Selain itu, upacara Pangruatan Jagat ini juga untuk meminta restu dari leluhur, agar apa yang dicita-citakan semua umat di dunia ini bisa terlaksana.

"Semoga di tahun baru Islam ini semua masyarakat di Nusantara ini di jauhkan dari mara bahaya dan diberi keselamatan serta di kabulkan semua cita-citanya,” ungkap Karyanto.

Paguyupan-Tunggul-Sabdo-Jati-c.jpgWarga Pecalungan Batang, saat mempertunjukan tari- tarian Jawa saat acara upacara Pangruwatan Jagad di Deaa Pecalungan Batang, Kamis 11/8/2022 malam menjelang dini hari. (FOTO: Zamroni/TIMES Indonesia)

Adapun rangkaian-rangkaian upacara Pangruwatan Jagad saat ini, lanjut Karyanto, diawali dengan acara ritual pemanjatan doa, kemudian dilanjutkan dengan pertunjukan- pertunjukan tarian dan gending jawa, kemudian di penghujung acara dilanjutkan dengan acara selamatan.

"Upacara Pangruwatan Jagad ini dimulai sejak pukul 19.00 WIB hingga 02.00 dini hari. Setelah upacara Pangruwatan Jagad itu selesai, kami melanjutkan acara dengan mirunggan (musyawarah) bersama para sesepuh kejawen dan pengurus Paguyupan Tunggul Sabdo Jati 1610 Batang," ujarnya.

Sementara, sesepuh kejawen Desa Pecalungan kecamatan Pecalungan, Batang, Nur Aidin berharap tradisi upacara Pangruatan Jagat tersebut bisa dituruntemurunkan kepada generasi muda khususnya yang ada di Desa Pecalungan Batang.

"Saya hanya ingin berpesan kalau jadi orang Jawa jangan lupa Jawanya," pungkas Nur Aidin saat Paguyupan Tunggul Sabdo Jati 1610 Batang Jateng dalam upacara Pangruwatan Jagad. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES