Indonesia Positif UIN Malang

Tim Qaryah Thayyibah UIN Maliki Malang Bantu Petani Jeruk Kembangkan Hasil Panen

Kamis, 11 Agustus 2022 - 18:36 | 26.18k
Tim pengabdian saat berfoto bersama warga. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Tim pengabdian saat berfoto bersama warga. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Tim Qaryah Thayyibah UIN Maliki Malang melaksanakan program kerja di Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau Kabupaten Malang.

Daerah tersebut memiliki potensi sebagai desa penghasil jeruk. Jeruk yang dihasilkan oleh petani di desa tersebut beragam mulai dari jeruk siem, keprok, dan jeruk peras. Namun, ketika musim panen harga jeruk cenderung anjlok.

"Bila musim panen jeruk tiba, persediaan jeruk melimpah. Jeruk matang yang tidak segera dipanen akan rontok dengan sendirinya dan dibiarkan membusuk begitu saja. Tentunya hal ini sangat disayangkan karena sebetulnya ada potensi dijadikan produk olahan jeruk daripada hanya terbuang begitu saja," begitu kata Kusnul, Ketua PKK Dusun Precet, Sumbersekar.

pengolahan-jeruk.jpg

Hasil panen jeruk yang melimpah dan tidak laku untuk dijual dibagi-bagikan secara cuma-cuma oleh petani kepada warga sekitar. Hal ini yang mendorong Achmad Nashichuddin, dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang beserta tim untuk memberdayagunakan hasil panen yang melimpah ini. Dengan tim yang dibentuk, beranggotakan Heni Widayani dan Ria Dhea mulailah dicari informasi tentang proses pembuatan minuman sari buah. Dengan berbekal beberapa pengetahuan tersebut lahirlah ide minuman sari jeruk khas precet tanpa menggunakan bahan pengawet kimia.

Awal pembuatan minuman sari buah ini cukup rumit karena minuman sari buah jeruk tidak menggunakan bahan pengawet. Ria salah satu anggota tim menyatakan, "Sari buah jeruk ini harus dibuat segar, yaitu H-3 hari sebelum dijual dipasaran agar produk tidak basi," jelasnya.

warga.jpg

Beberapa kali dilakukan trial and error akhirnya tim berdiskusi dengan pakar dari Biologi terkait dengan minuman sari buah jeruk. Produk yang asli memang hanya mampu bertahan dalam suhu ruang maksimal 5 hari sedangkan akan bertahan maksimal 30 hari jika disimpan di suhu yang dingin. Karena, dalam minuman sari jeruk tidak ada tambahan bahan pengawet kimia. "Bahan yang kami buat menggunakan gula asli dan sitrun untuk memperlambat pertumbuhan kuman," begitu kata Heni.

Kegiatan Qaryah Thayyibah 2022 UIN Maliki Malang sangat membantu para petani jeruk khususnya untuk mengembangkan hasil panen yang masih layak untuk dijual. Produk minuman sari jeruk ini akan dikembangkan sebagai minuman sari buah khas Desa Sumbersekar. Untuk pemasaran sendiri dapat melalui ecommerce maupun melalui nomor telepon yang tertera dalam kemasan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES