Pendidikan

Pemkot Surabaya Dukung Guru Menulis Buku Agar Dapat Royalti yang Bisa Dinikmati

Kamis, 11 Agustus 2022 - 20:31 | 23.36k
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. (FOTO: Humas Pemkot Surabaya)
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. (FOTO: Humas Pemkot Surabaya)

TIMESINDONESIA, SURABAYAPemkot Surabaya bekerjasama dengan Henbuk Marketplace menciptakan ekosistem literasi di lingkungan pendidikan Kota Pahlawan. Kolaborasi ini dengan mendorong guru di Surabaya untuk menulis buku dan diupload di aplikasi henbuk.com, lalu royalti dari hasil penjualannya itu akan langsung masuk ke rekening penulis dengan seketika.

Pemkot bersama Henbuk Marketplace pun menggelar sosialisasi kepada semua guru Surabaya, Kamis (11/8/2022). Sosialisasi yang digelar di Graha Sawunggaling.
Kala itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pun mencoba langsung membeli salah satu buku di aplikasi tersebut. Pembayarannya pun dilakukan melalui Qris, dan seketika pembayaran itu langsung masuk ke rekening si penulis yang merupakan guru Surabaya.

Pada kesempatan itu, Eri menjelaskan bahwa saat ini semakin banyak guru di Surabaya yang menuangkan ide dan pikirannya lewat buku. Hal ini sangat penting karena pemahaman siswa akan lebih sempurna di samping penjelasan dengan tatap muka.

 "Para guru di Surabaya dikenal suka menulis. Sehingga, kami berusaha mewadahi. Bapak ibu guru bisa menuliskan tentang berbagai hal, misalnya buku tentang penyelesaian soal dengan berbagai variasi. Karya mereka itu lalu bisa diupload di aplikasi, nanti yang beli bisa anak didiknya, pihak sekolah, hingga masyarakat umum,” kata Eri.

 Melalui cara ini, lanjut dia, maka para guru bisa menyebarluaskan ilmunya melalui buku, dan yang paling penting juga bisa mendapatkan penghasilan tambahan melalui buku yang dijual di aplikasi itu.

"Tulisan para guru bisa dihargai. Bahkan bisa menjadi penghasilan tambahan. Apalagi, orang menulis itu tidak banyak. Baik imajinasi hingga inspirasi sang penulis yang seharusnya dihargai," katanya.

 Eri menegaskan bahwa format buku ini adalah elektronik berbentuk PDF. Dengan format ini, tentu harganya lebih murah dibanding biasa di toko-toko buku.

"Sebab, dengan cara ini tidak perlu mengeluarkan ongkos percetakan dan penjualannya tentu lebih luas. "Kalau mencetak kan mahal, namun dengan aplikasi ini akan lebih praktis. Sehingga tidak mahal. Yang beli juga semakin banyak," ujarnya.

Meski harganya murah, namun Wali Kota berharap kualitas dari buku itu harus terjamin. Makanya, ia meminta Dinas Pendidikan Surabaya untuk melakukan pendampingan menulis kepada para guru-guru itu.

“Bahkan, nanti bisa penulis profesional diundang untuk memberikan pelatihan kepada para guru, supaya kemampuan menulisnya bisa diasah dan ditingkatkan,” tegasnya.

 Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Yusuf Masruh menjelaskan bahwa penulisan buku ini bisa menjadi penilaian tambahan bagi guru, baik guru negeri maupun swasta.

 "Bagi guru di sekolah negeri, tentu ini menjadi salah satu indikator untuk kenaikan pangkat. Termasuk juga untuk swasta bisa menjadi penilaian pribadi atau inpassing, misalnya. Semakin banyak karya yang dihasilkan, tentu nilai semakin bagus," katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES