Peristiwa Nasional

Siap Pimpin Peradaban Islam, PBNU Gelar Seri Halaqah Fiqih Peradaban

Kamis, 11 Agustus 2022 - 17:33 | 66.64k
Panitia Seri halaqah fiqih peradaban saat memberikan keterangan kepada media. (FOTO: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)
Panitia Seri halaqah fiqih peradaban saat memberikan keterangan kepada media. (FOTO: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANTUL – Menyongsong peringatan satu abad Nahdlatul Ulama. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar peluncuran Seri Halaqah Fiqih Peradaban.

Digelar di komplek Pondok Ali Maksum Krapyak Panggungharjo Sewon Bantul, Kamis (11/8/2022), kegiatan dibuka Menteri BUMN Erick Tohir, selaku Ketua Pengarah Peringatan Harlah Satu Abad Nahdlatul Ulama.

Ketua Pelaksana Seri Halaqah Fiqih Peradaban PBNU Ulil Abshar Abdalla menjelaskan, kegiatan ini merupakan gagasan dari ketua umum PBNU KH Yahya Cholil Tsaquf. Menghidupkan kembali budaya berdiskusi di lingkungan Pondok Pesantren. Budaya ini pernah tumbuh subur saat PBNU dipimpin oleh KH Abdurrahman Wachid (Gusdur). 

Seri Halaqah Fiqih Peradaban akan digelar di 250 titik di seluruh Indonesia. Digelar hingga awal 2023, melibatkan 12.500 Kiai dan Nyai Pondok Pesantren. Dengan harapan kalangan Pondok Pesantren dapat mencari titik temu, antara Fiqih Siyasah dan Peradaban untuk melahirkan gagasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Mengambil tema utama Fiqih Siyasah NU dan Realita Peradaban dunia baru, pelaksanaan Seri Halaqah Fiqih Peradaban dibagi menjadi 5 tema besar. Masing - masing Fiqih Siyasah dan Kehidupan bernegara, Fiqih Siyasah dan Kehidupan Berbangsa, Fiqih Siyasah dan Kewarganegaraan, Fiqih Siyasah dalam Perang dan Damai serta Fiqih Siyasah dan Kaum Minoritas.

Tema besar ini akan dibagi menjadi sub tema kecil yang dibahas di Pondok Pesantren. Agar pembahasan dapat dilakukan lebih tajam dan mendalam. Sebab hasil pembahasan ini akan dibawa pada puncak peringatan Harlah Satu Abad NU, Februari 2022. Sekaligus muktamar internasional Fiqih ke-8 di Bali.

"Halaqah Fiqih Peradaban menjadi bentuk sumbangsih Nahdlatul Ulama terhadap masa depan peradaban Islam," tegas Ulil Abshar Abdalla  

Anggota tim pengarah KH Abdul Muhsin Gozali memastikan, langkah PBNU ini bukan sekedar gagah - gagahan. Namun dilatarbelakangi kepentingan mendasar, untuk memperoleh panduan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Mengingat fiqih siyasah yang saat ini banyak digunakan ditulis pada abad pertengahan saat konsep kehidupan bernegara belum dikenal umat muslim.

Ketua PBNU KH Yahya Cholil Tsaquf memastikan, dipilihnya Pondok Pesantren Krapyak sebagai peluncuran Seri Halaqah Fiqih Peradaban. Tidak lepas dari sejarah lahirnya keputusan monumental Muktamar 1999. Terkait perlunya aktualisasi fiqih, yang membuka wawasan baru tentang pemikiran yang lebih dinamis di kalangan ulama. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES