Adv

Cerita Perempuan Banyuwangi jadi Agen BRILink, Raih Penghasilan Rp 20 Juta per Bulan

Senin, 08 Agustus 2022 - 12:56 | 129.30k
Sulistyowati, Agen BRILink BRI Banyuwangi sedang melayani masyarakat yang bertransaksi di warung makan miliknya yang juga difungsikan sebagai Agen BRILink. (foto: BRI Banyuwangi)
Sulistyowati, Agen BRILink BRI Banyuwangi sedang melayani masyarakat yang bertransaksi di warung makan miliknya yang juga difungsikan sebagai Agen BRILink. (foto: BRI Banyuwangi)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Sambil menyelam minum air, itulah peribahasa yang cocok disematkan untuk perempuan asal Banyuwangi Sulistyowati. Perempuan yang biasa disapa Sulis ini memiliki usaha warung makan yang terletak tepat di depan pintu masuk pelabuhan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Ketapang-Gilimanuk, sekaligus menjadi agen BRILink BRI Banyuwangi

“Saya punya rumah makan juga. Kalau untuk rumah makan kurang lebih sudah 8 tahunan. Kebetulan di depan pintu keluar penyeberangan jadi kita bukalah agen BRILink disitu. Mengerjakan dua pekerjaan atau lebih dalam waktu yang bersamaan,” kata Sulis kepada TIMES Indonesia.

Sulis menjadi agen BRILink pada November 2020. Saat itu, Sulis melihat ada peluang yang sangat menjanjikan di Pelabuhan selain membuka warung makan, yaitu menjadi agen BRILink. Selain lokasi  warung makannya yang strategis dekat Pelabuhan, juga banyak mobilitas masyarakat yang hendak menyeberang melalui Pelabuhan.

“Mulai jadi agen BRILink awal November 2020, ceritanya karena ASDP ada peluang penjualan tiket. Saya inisiatif sendiri. Prosesnya saya melengkapi persyaratan melalui BRILink, saya cari tahu sendiri cara menjadi agen BRILink,” ujar Sulis.

BRILink-2.jpgLokasi Agen BRILink Sulistyowati di depan pintu masuk pelabuhan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Ketapang-Gilimanuk. (foto: BRI Banyuwangi)

Sulis bercerita, awal mula menjadi agen BRILink mengalami kendala teknis yaitu kesulitan menjalankan transaksi. Kendati begitu, dia dibantu oleh karyawan BRI Banyuwangi. Seiring berjalannya waktu, kini ia tidak menemukan kendala lagi.

“Jelas ada, awal-awal tidak bisa transaksi. Tapi akhirnya dibantu sama petugas agen BRILink. Kalau sekarang jarang sekali mengalami kesulitan,” imbuhnya.

Saat itu modal menjadi agen BRILink sebanyak Rp 50 juta, ternyata modal tersebut tidak cukup. Akhirnya, Sulis meminjam ke pihak BRI Rp 25 juta untuk tambahan modal perputaran uang penjualan tiket ASDP.

Dalam sehari Sulis mampu melayani 200 transaksi. Bahkan dirinya sudah masuk sebagai agen BRILink kelas jawara dengan rata-rata 4.000 transaksi per bulan penjualan tiket penyebrangan ASDP Ketapang-Gilimanuk.

Perempuan 38 tahun ini menegaskan, dia hanya melayani penjualan tiket ASDP melalui BRILink. “Saya hanya melayani penjualan tiket melalui BRILink. Saya sehari-hari berjualan dan menjadi agen BRILink. Saya hanya punya satu BRILink,” ujarnya.

Ketika awal jadi agen BRILink, dia hanya dibantu sang suami. Kemudian, dia mempekerjakan tiga karyawan untuk mengelola BRILinknya. Setiap karyawan mendapatkan gaji masing-masing Rp 3,5 juta per bulan. "Jam operasional agen BRILink-nya 24 jam, oleh karena itulah saya membutuhkan karyawan," ucapnya.

Setiap nasabah rata-rata melakukan transaksi di kisaran Rp 300ribu -700ribu tergantung jenis kendaraannya. Dari situlah, Sulis mampu mendapatkan cuan yang digunakan untuk membeli rumah dan kendaraan, tak lupa ia juga sisihkan untuk menabung.

BRILink-3.jpgAgen BRILink Setyowati  (kiri) bersama Pembina Agen Brilink BRI Banyuwangi Dian Prajabakti Jonathan (kanan). (foto: BRI Banyuwangi)

“Kalau dari agen BRILink naik turun penghasilannya, rata-ratanya Rp 20 juta per bulan. Dari penghasilan itu saya tabungkan, dan sebagian dibelikan kendaraan maupun rumah,” kata Sulis.

Selain aktif mengelola warung usaha dan menjadi agen BRILink, Sulis juga aktif memasarkan produk BRI, baik simpanan pinjaman maupun asuransi mikro kepada para tetangganya. Selain sudah akrab dengan pegawai BRI Kantor Cabang Banyuwangi, Sulis mengaku tidak ragu memasarkan produk BRI karena percaya bank milik pemerintah ini bisa memberikan solusi untuk masalah permodalan.

Adapun selama pandemi, kata Sulis usahanya tidak terlalu terdampak. Pendapatannya masih seperti biasa, karena kondisi perekonomian Indonesia sudah mulai pulih saat itu. “Kalau penurunan pasti, tapi sangat kecil. Tidak terlalu berdampak pada usaha,” kata Sulis yang selama menjadi agen BRILink pernah menjadi juara dalam program agen BRILink dan berhak atas hadiah sepeda motor.

Sulis pun berharap usahanya semakin maju, dan bisa terus mengajukan pinjaman usaha kepada BRI melalui KUR. Sebelumnya, ia pernah meminjam ke BRI sebanyak Rp 25 juta, dan sekarang setelah usahanya semakin berkembang, dia meningkatkan pinjaman menjadi Rp 150 juta.

"Sangat mudah sekali mengajukan pinjaman ke BRI. Selain cepat, bunganya juga kecil,” ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES