Kuliner

Bakso M. Iko, Kuliner Legendaris yang Tetap Hits

Sabtu, 06 Agustus 2022 - 18:01 | 90.09k
Cucu, putri kelima M. Iko, melayani pembeli bakso yang datang ke kedai miliknya, Jalan Pasar Baru, Ciwalen, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut. (FOTO: Fani Ferdiansyah/TIMES Indonesia)
Cucu, putri kelima M. Iko, melayani pembeli bakso yang datang ke kedai miliknya, Jalan Pasar Baru, Ciwalen, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut. (FOTO: Fani Ferdiansyah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, GARUT – Inovasi kuliner bakso di Kabupaten Garut sudah sangat bervariasi. Mulai dari cita rasa dan berbagai macam bentuknya. Tapi dari sekian banyak olahan bakso yang ada, bakso M. Iko menjadi salah satu yang paling legendaris.

Berjualan sejak tahun 1960-an, bakso M. Iko masih mempertahankan rasa original dengan pengolahannya yang tetap tradisional. Yakni memasak bakso dengan menggunakan arang.

"Dulu waktu Bapak mulai jualan bakso memang sudah ada kompor. Tapi Bapak lebih suka menggunakan arang ketimbang kompor karena takut olahan baksonya bau minyak tanah. Tanpa diduga, penggunaan arang justru membuat aroma bakso buatan Bapak tambah wangi dan tekstur baksonya berbeda dengan bakso yang lainnya," tutur Cucu, pemilik kedai bakso M. Iko.

bakso-2.jpg

Bersama kedua kakaknya, putri kelima M. Iko itu merupakan generasi kedua yang melanjutkan usaha sang Ayah.

"Walaupun sekarang usaha ini kami yang pegang, kami tetap mempertahankan cara pengolahan bakso yang Bapak lakukan dari dulu. Baik dari cara memasak maupun takaran serta bumbu-bumbunya," kata Cucu.

Cucu mengatakan, setiap harinya bakso M. Iko rata-rata menghabiskan 15 kg daging sapi. "Kami tidak menghitung porsi mangkok tapi dari 15 kilo daging sapi yang kami buat, alhamdulillah selalu habis setiap harinya," jelas Cucu. 

Dengan harga Rp15.000 per porsi, bakso M. Iko menawarkan bakso original, bakso bawang, tahu bakso dan tangkar.

"Bakso bawang paling banyak dipesan oleh pelanggan. Dengan campuran irisan daun bawang, tekstur baksonya kami buat tidak bulat sempurna seperti baso biasa," papar Cucu.

bakso-3.jpg

Terletak di antara deretan toko Pasar Baru, tepatnya di Jalan Pasar Baru, Ciwalen, Kecamatan Garut Kota, kedai bakso M. Iko kerap dicari pelanggan baik warga Garut maupun luar kota. Salah satunya Amih Anih (53), yang merupakan pelanggan setia baso M. Iko.

"Dari masih remaja saya sudah langganan bakso M. Iko. Rasa baksonya masih sama nikmatnya dari dulu karena masaknya pakai arang. Pokoknya setiap makan bakso M. Iko saya kayak sedang bernostalgia sama masa muda," ujar warga asal Guntur tersebut.

Pelanggan lainnya adalah Ida (48). Wisatawan asal Bandung itu mengungkapkan setiap berlibur ke Garut ia sempatkan mampir ke kedai bakso M. Iko.

"Rasa bakso dan pengolahannya yang tradisional menjadi daya tarik bakso legendaris ini. Keoriginalan bakso cita rasa zaman dulu saya temukan di sini. Mulai dari teksturnya yang kenyal, kuahnya yang gurih dan pastinya aroma dari arang yang bikin beda," ucap pelanggan bakso M. Iko ini. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES