Peristiwa Daerah

HPN Kota Yogyakarta Diminta Ikut Perkuat UMKM

Sabtu, 06 Agustus 2022 - 17:54 | 35.03k
Suasana pelantikan HPN Kota Yogyakarta di Genesis Garden. (FOTO: Hendro S. Baskoro/TIMES Indonesia)
Suasana pelantikan HPN Kota Yogyakarta di Genesis Garden. (FOTO: Hendro S. Baskoro/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Ketua PW HPN DIY, Wawan Harmawan mengatakan, Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa di DIY jumlah UMKM mencapai 521.011. Dari jumlah itu didominasi non pertanian dengan angka mencapai 98,7%. Di Kabupaten Sleman sendiri tercatat ada 140.395 UMKM, Bantul 138.332 UMKM, Gunungkidul 111.655 UMKM, Kota Yogyakarta 66.575 UMKM, dan Kulonprogo ada 64.054 UMKM.

Nah, dari jumlah tersebut baru sebagian kecil saja yang memanfaatkan teknologi. Baik untuk keperluan usaha marketing maupun produksi.

“Hal ini menjadi salah satu tugas penting ikut mengantarkan para pengusaha mikro tersebut untuk naik kelas menjadi pengusaha menengah dan seterusnya,” kata Wawan usai melantik Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) Kota Yogyakarta di Genesis Garden. Acara tersebut dikemas dengan tema Merajut Ukhuwah Menuju Ekonomi Berkeadilan.

HPN-Kota-Yogyakarta-2.jpg

Wawan meminta, HPN Kota Yogyakarta harus mampu menjadi sarana representasi pengusaha Nahdliyin. Sehingga, HPN Kota Yogyakarta mampu mewujudkan Pengusaha Nahdliyin yang berkarakter kuat, profesional, bermartabat, berdaya cipta, dan berdaya saing tinggi serta beretika dalam berbisnis secara islami.

“Wadah HPN harus mampu mewujudkan kemakmuran yang berkeadilan bagi seluruh rakyat atau umat. Meningkatnya Ketahanan Nasional Indonesia di tengah percaturan ekonomi regional dan Internasional,” tandas Wawan.

Menurutnya, HPN Kota Yogyakarta berada dalam tiga pusaran besar. Yakni, tradisi, agama, dan modernisasi. Tiga pusaran besar ini akan menjadi sebuah harmonisasi yang kuat, yang menghasilkan sebuah konsep bisnis yang memiliki corak tersendiri.

“Ketiga pusaran besar ini juga yang kemudian menghasilkan karakter unik para pebisnis HPN. Pebisnis yang mampu mensinergikan urusan dunia dan akhirat tanpa harus kehilangan tradisi nusantara yang saat ini menjadi bagian penting dalam organisasi NU,” jelas pria yang juga pengurus Kadin DIY ini.

Menurutnya, NU merupakan rumah besar bagi HPN dalam menjalankan fungsi-fungsinya. Dalam konteks membangun ekonomi yang berkeadilan, konsep tradisi dan praktek-praktek keagamaan yang berkembang di kalangan Nahdliyin telah lama berjalan. Seperti, tahlilan, ziarah kubur, peringatan maulid nabi, tingkeban, istighotsah dan lain-lain.

HPN-Kota-Yogyakarta-3.jpg

“Pada momen-momen tersebut tergambar jelas bahwa di kalangan Nahdliyyin sudah tumbuh dan berkembang sikap saling membantu, bergotong royong bahkan saling membeli berbagai kebutuhan,” imbuhnya.

Wawan juga sempat menyinggung keterkaitan sinergitas kuat terhadap pelaku UMKM. Baginya, saat ini perkembangan dunia telah mengalami lompatan yang sangat cepat sejalan dengan berkembangnya bidang teknologi dan komunikasi. Kini, dunia sudah berada pada jaman revolusi industri 4.0 dan akan segera larut dalam revolusi industri 5.0.

Maksudnya, sebuah jaman yang ditandai dengan semakin meningkatnya gempuran di berbagai ranah dan kepungan teknologi yang serba disruptif. Seperti, munculnya Internet of Things (IoT), big data, otomasi robotika, komputasi awan hingga Intelegensi artifical (artifical Intellegent) yang telah berhasil menorehkan tanda besar dalam sejarah revolusi industri 4.0.

Menanggapi permasalahan itu, Wawan mengingatkan 28 tahun yang lalu negeri ini memang masih dilanda resesi yang kemudian berbuah reformasi. Kemudian, negeri ini mampu bertahan bahkan menopang sendi-sendi perekonomian NKRI. Hal ini tidak semata-mata karena para konglomerat maupun BUMN melainkan para pelaku UMKM yang membuat ekonomi NKRI masih tegak berdiri.

“Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) inilah yang memiliki peran strategis dalam menciptakan ketahanan ekonomi nasional. Karena itu, menjadi sangat penting untuk menjadikan UMKM ini mampu meningkatkan kapasitas dan daya saingnya di era revolusi industri 5.0 yang sudah serba modern ini. Terutama di Kota Yogyakarta,” jelas Ketua PW HPN DIY ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Amar Riyadi
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES