Tiga Indikator Konsep Pembangunan di Majalengka
TIMESINDONESIA, MAJALENGKA – Majalengka, salah satu kabupaten di Jawa Barat dengan segala perkembangannya kini tengah bermetamorfosa menjadi sebuah daerah yang mulai muncul dan dikenal skala nasional.
Kepala Bapenda Majalengka, Irfan Nur Alam mengatakan, bahwa perkembangan dan perubahan konsep pembangunan di Majalengka yang semula hanya dihadapkan kegiatan bersifat rutinitas telah bergeser menjadi kegiatan yang bersifat monumental.
Ia menyebutkan, ada tiga indikator yang ditetapkan dalam konsep pembangunan monumental. Pasalnya, orientasi ide gagasan ke depan bahwa Majalengka tidak lagi disematkan sebagai kabupatennya orang pensiun. Tetapi kabupaten yang berkembang menuju kemajuan.
"Oleh sebab itu, Pak Bupati menetapkan tiga indikator dalam konsep pembangunan. Pertama, pembangunan yang hadir di Majalengka itu terwujudnya sosial movement atau pergerakan masyarakat," ujar Irfan Nur Alam, Sabtu (6/8/2022).
Irfan menjelaskan, bahwa pergerakan masyarakat itu tidak hanya dilakukan oleh orang Majalengka, tetapi oleh orang luar juga. Sehingga nanti Majalengka semakin dikenal di Indonesia.
Kemudian lanjutnya, indikator yang kedua, bahwa Bupati Majalengka berkeinginan dengan hadirnya social movement, maka itu secara otomatis akan meningkatkan angka Gross Domestic Product (GDP).
"Alhamdulillah selama waktu pandemi Covid-19 menyerang dan memporak-porandakan perekonomian, hanya Kabupaten Majalengka satu-satunya di Jawa Barat yang ekonominya tumbuh positif," ujarnya.
Selanjutnya yang ketiga, kata dia, bupati juga menetapkan dalam satu konsep pembangunan itu harus berdampak terhadap Indeks of Happiness (IOH), dan saat ini jika dibuka data BPS bahwa indeks IOH di Majalengka melebihi Jawa Barat.
Keberhasilan tersebut menurutnya patut dicontoh oleh para kepala desa se-Kabupaten Majalengka, untuk melakukan daya upaya atau atraktif mewujudkan social movement dalam hal segi pembangunan di daerahnya masing-masing. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |