Selama Pandemi, Latihan BEP Secara Virtual Sudah Dilakukan 750 Kali

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, tak menyurutkan masyarakat untuk tetap melakukan latihan Bio Energy Power atau BEP. Olah Napas dan Olah Gerak yang diperkenalkan oleh almarhum Harry Jauhari Angga tersebut dilakukan secara virtual.
"Saat Pandemi Covid-19 tidak ada pilihan lain kecuali kita mengikuti teknologi yaitu menyelenggarakan latihan bersama secara virtual. Dampaknya luar biasa, karena justru kita punya program yang namanya MUKB yaitu (Merajut Ulang Kesehatan Bangsa) jangkauanya bisa jauh lebih luas seluruh Indonesia bahkan bisa menembus ke manca negara," kata Soepadyo, Ketua KBI Komisariat Pondok Kelapa dan Sekitar kepada TIMES Indonesia Sabtu (6/8/2022).
Dalam mensyukuri kesuksesan dan tetap bertahannya BEP selama Pandemi Covid-19 tersebut, pihaknya akhirnya melakukan Bio Energy Power secara tatap muka langsung di Lapangan Parkir Belakang Transmart Mall, Jalan Raya Kalimalang, Jakarta Timur, Sabtu (6/8/2022).
"Di luar dugaan, kami ingin mensyukuri dengan cara yang sederhana tapi ternyata dampaknya luar biasa. Menurut absensi itu yang hadir 660 orang. Itu merupakan hal yang luar biasa," jelasnya.
"Oleh karena itu, kita mensyukuri yang satu terbukti merupakan suatu aktivitas yang bisa mengembangkan silaturahmi, silaturahmi antar siapapun dengan melalui virtual ini jauh lebih luas sampai nembus ke manca negara," katanya.
Selain itu lanjut dia, meskipun sudah bisa dilakukan secara tatap muka, Bio Energy Power secara virtual akan tetap dipertahankannya.
"Kita ingin virtual ini tidak akan pernah kita akhiri. Sesuai dengan saran dan nasihat Bapak, Djoko Kirmanto, mantan Menteri Pekerjaan Umum Indonesia. Agar walaupun pandemi selesai, jangan diakhiri agar supaya MUKB (Merajut Ulang Kesehatan Bangsa) bisa di percepat. Dan yang terpenting adalah perwujudan Indonesia bugar tahun 2045. Satu abad kemerdekaan Indonesia," ujarnya.
Diberitakan TIMES Indonesia sebelumnya, BEP merupakan Olah Napas dan Olah Gerak yang diperkenalkan oleh Hari Jauhari Angga, seorang anak bangsa yang sebelumnya menekuni ilmu kanuragan. BEP kemudian dikembangkan bersama para dokter di rumah sakit Hasan Sadikin mulai awal tahun 1990 an.
Kemudian BEP mulai diperkenalkan luas di Indonesia oleh penemunya sendiri yang kemudian pada tahun 2017 dimulailah secara terstruktur dengan pelatihan- pelatih angkatan pertama. BEP terus dikembangkan melalui pembentukan Komunitas BEPers Indonesia (KBI) sebagai organisasi Nir Laba yang terus berkembang sampai dapat menjadi anggota KORMI pada saat ini.
Dengan tiga pilar, pertama, berpola pikir positif. Kedua, berpola makan yang benar. Dan ketika, berolahraga gerak yang tepat, maka BEP terus berkembang di masyarakat karena telah dirasakan manfaatnya dalam meningkatkan daya tahan tubuh para BEPers. Hal tersebut dibuktikan dengan kesaksian para peserta dengan BEP badan bertambah bugar bahkan dapat menyembuhkan dirinya.
Sejalan dengan program Pemerintah "Indonesia Bugar 2045" yang mencita-citakan kebugaran Sumber Daya Manusia masyarakat Indonesia dapat sejajar dengan bangsa-bangsa lain didunia pada tahun 2045. Dengan tekat yang bulat, para penggiat BEP yang tumbuh dari dan untuk masyarakat terus berkembang untuk Merajut Ulang Kesehatan Bangsa atau MUKB. (*)
**) Dapatkan update informasi pilihan setiap hari dari TIMES Indonesia dengan bergabung di Grup Telegram TI Update. Caranya, klik link ini dan join. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di HP.
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |