Peristiwa Daerah

Launching Program Magang, Sekolah Islam Shafta Bangun Mindset Pengusaha Santri

Sabtu, 06 Agustus 2022 - 13:31 | 31.97k
Ketua Yayasan Al Insanul Kamil Ahmad Nashruddin (baju koko coklat) saat membuka webinar parenting dan soft launching program magang, Sabtu (6/8/2022). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Ketua Yayasan Al Insanul Kamil Ahmad Nashruddin (baju koko coklat) saat membuka webinar parenting dan soft launching program magang, Sabtu (6/8/2022). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYASekolah Islam Shafta Surabaya meluncurkan program magang bagi siswa tingkat sekolah menengah atas dari berbagai jurusan. Seperti administrasi, multimedia, wirausaha dan layanan kesehatan.

Ketua Yayasan Al Insanul Kamil Ahmad Nashruddin mengatakan, program magang ini menyesuaikan dengan kurikulum merdeka belajar yang telah dicanangkan oleh Mendikbud Nadiem Makarim.

Kurikulum tersebut mendorong setiap siswa memiliki kompetensi unggul dalam bidang soft skill mereka masing-masing. "Hari ini soft launching program magang untuk siswa-siswi Shafta," katanya, Sabtu (6/8/2022).

Selain itu, bersamaan dengan peringatan hari kemerdekaan, Sekolah Islam Shafta juga turut memaknai kurikulum merdeka belajar agar siswa bisa menjadi kebanggaan bagi orang tua.

Salah satunya, Sekolah Islam Shafta telah melakukan sejumlah MoU dengan universitas ternama seperti Unesa, Unair, UPN dan Institut Tazkia Bogor guna membahas implementasi program Merdeka Belajar. "Jadi memang lebih fokus pada praktek siswa di lapangan dan implementasi project," katanya.

Oleh karena itu, Nashruddin menambahkan, para siswa akan mendapat kesempatan magang dalam berbagai bidang. Seperti kuliner, perhotelan, rumah sakit, sekolah, kesehatan dan lainnya. Apalagi, kata Nashruddin, 30-40 persen lulusan Sekolah Islam Shafta diketahui langsung terjun dalam dunia kerja.

"Makanya kami berikan soft skill terutama pelatihan-pelatihan agar mereka tidak bingung setelah lulus dari Shafta bisa menciptakan lapangan kerja menjadi pengusaha santri, bukan menjadi karyawan santri," ungkapnya.

Sekolah Islam Shafta, ungkapnya, juga telah melakukan beberapa MoU dengan sejumlah stakeholder bidang usaha kuliner maupun rumah sakit holding company sekolah tersebut.

"Alhamdulillah anak-anak kami di Sekolah Islam Shafta bisa kami kirim ke sana untuk belajar administrasi, entrepreneur bagaimana membuat dan menjual produknya serta ada yang belajar terkait rumah sakit," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES