Peristiwa Daerah

Wujud Kehadiran Pemerintah di Setiap Objek Wisata, Ini Upaya Pemkab Bandung

Sabtu, 06 Agustus 2022 - 12:53 | 40.00k
Bupati Bandung Dadang Supriatna bersama Asisten Adum Setda Kab Badung, Cokorda R Darmawan saat studi komparasi Desa Wisata, di Gedung Mangupraja Mandala, Kab Badung, Bali, Sabtu (6/8/2022).(Foto: Iwa/TIMES Indonesia)
Bupati Bandung Dadang Supriatna bersama Asisten Adum Setda Kab Badung, Cokorda R Darmawan saat studi komparasi Desa Wisata, di Gedung Mangupraja Mandala, Kab Badung, Bali, Sabtu (6/8/2022).(Foto: Iwa/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Guna menggenjot pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata, Pemkab Bandung terus berupaya melakukan pembenahan dan membuka obyek wisata baru, termasuk desa wisata.

Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan dalam pengembangan sektor pariwisata perlu kolaborasi dengan menjalin kerjasama yang baik dari semua pihak terkait.

Konsep pembangunan pentahelix juga perlu dikedepankan dalam mendorong percepatan terwujudnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Pemkab Bandung.

Menurut Bupati Bandung, ada perbedaan yang mencolok dalam hal skema dan sistem pengelolaan obyek wisata jika dibandingkan antara Kabupaten Bandung dengan Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Bupati bilang, pemerintah daerah harus tetap hadir dalam pengembangan obyek wisata.

"Pemda harus tetap hadir di setiap obyek wisata yang ada di daerahnya. Sebab masih ada lost potensial yang sebenarnya bisa digali oleh pemda untuk dijadikan sumber PAD di setiap titik obyek wisata yang ada.

Dadang-Supriatna-b.jpg

Salah satunya dengan skema pengelolaan obyek wisata seperti yang diterapkan di Kabupaten Badung Bali ini," ungkap Dadang Supriatna di sela studi komparasi pariwisata di Gedung Mangupraja Mandala, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (6/8/2022).

Kehadiran pemerintah di setiap obyek wisata penting karena menyangkut sarana dan prasarana yang baik sebagai penunjang peningkatan kunjungan para wisatawan.

"Karena itu nanti di setiap desa wisata, Pemkab Bandung harus hadir untuk menunjang sarana prasarana, termasuk infrastruktur di desa wisata tersebut terutama akses jalan," imbuh Kang DS, sapaan Dadang Supriatna.

Kang DS menyebut untuk menunjang sarana prasarana tersebut sedikitnya 10 organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkab Bandung harus terlibat dan ikut mendorong, bukan hanya Dinas Kebudayaan Pariwisata saja yang bergerak.

Termasuk dalam penyelenggaraan event baik bersakala domestik, nasional maupun internasional, yang bisa meningkatkan angka kunjungan wisatawan. "Jadi, jangan ada ego sektoral antar OPD. Semua harus berkolaborasi kalau ingin sektor pariwisata ini cepata maju dan berkembang," tandas Kang DS.

Ia berharap dengan studi komparasi dengan Kabupaten Bandung, Bali, ini bisa dikembangkan di Kabupaten Bandung

Senada dengan Bupati Bandung, Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Badung, Cokorda Raka Darmawan, mengatakan sebenarnya potensi wisata Kabupaten Bandung tidak kalah menariknya dengan Kabupaten Badung, Bali. 

Hanya saja, tukas Cokorda, ada beberapa hal yang perlu dibenahi, baik itu dari sisi regulasi tata kelola pariwisata dan peran pemda yang bisa lebih besar di dalam pengelolaannya. Peran pemda harus lebih besar di obyek wisata tersebut.

"Termasuk dalam hal memperhatikan infrastruktur. Kemudian berkolaborasi di antara beberapa OPD untuk bersama mewujudkan sebuah objek wisata itu harus fokus sama-sama sesuai dengan tupoksinya masing-masing, untuk bersama-sama mengeroyok mengerjakan apa yang dibutuhkan oleh objek wisata itu," jelas Cokorda.

Pihaknya berharap studi komparasi Bupati Bandung dan jajarannya ke Kabupaten Badung bisa menambah informasi untuk pengembangan wisata, khususnya Desa Wisata di Kabupaten Bandung. 

"Kami berharap ada peningkatan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Bandung dan destinasi wisatanya lebih berkembang, lebih baik," ucap Cokorda.

Ditanya soal event yang bisa meningkatkan kunjungan wisatawan, Cokorda mengatakan hal itu secara otomatis akan terjadi, ketika destinasi wisata sudah banyak dimiliki, ditunjang infrastruktur yang baik, aksesbilitas yang baik menuju ke sana juga sudah mudah. 

"Kalau aksesbilitas sudah baik, otomatis orang akan berbondong-bondong untuk melakukan event-event yang bisa mengundang wisatawan. Tidak hanya dilakukan oleh pihak pemerintah, tapi kalangan swasta pun akan mencari tempat event itu untuk mempromosikan usahanya," kata Cokorda terkait komparasi dengan Pemkab Bandung. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES