Indonesia Positif

Ilmu Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta Kupas Fenomena Citayam Fashion Week

Jumat, 05 Agustus 2022 - 09:48 | 42.04k
Para dosen dan mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta menggelar webinar bertajuk Beyond Citayam Fashion Week, Kamis (4/8/2022). (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Para dosen dan mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta menggelar webinar bertajuk Beyond Citayam Fashion Week, Kamis (4/8/2022). (FOTO: AJP TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Laboratorium Public Relations Strategic Jurusan Ilmu Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta menggelar webinar bertajuk Beyond Citayam Fashion Week, Kamis (4/8/2022). Kegiatan yang diikuti puluhan peserta ini bertujuan untuk mengulik pesan lebih dalam dari fenomena Citayam Fashion Week (CFW).

Hadir sebagai pembicara yaitu Kepala Laboratorium Public Relations Strategic Ilmu Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta, Muhammad Edy Susilo M.Si dan dua mahasiswa dari Program Studi Humas, Yolanda Ristanti dan Syiva Pramuji.

Dalam diskusi itu, Yolanda menayampaikan materi berjudul Building Awareness from CFW. Menurutnya, CFW merupakan peluang bagi para pemilik bisnis untuk meningkatkan pengenalan brand.

Brand bisa diuntungkan karena CFW mendapat sorotan luas secara nasional. Bahkan, ada juga media internasional yang meliputnya. Selain usaha kecil seperti penjual minuman kelililing, saya melihat beberapa brand lokal dapat memanfaatkan momen ini,” ujar Yolanda.

Sementara itu, Syiva Pramuji membahas bagaimana public relations pemerintah sebaiknya mampu menyikapi pro dan kontra mengenai  CFW. Yakni, melalui community management, analisis opini publik dan PR campaign. Community management adalah sebuah strategi yang perlu dilakukan oleh public relations pemerintah untuk meningkatkan hubungan dengan komunitas yang ada di CFW.

“Selain itu, analisis opini publik agar terus dilakukan. Di media digital, analisis opini publik lebih mudah dilaksanakan dan lebih terukur karena berdasarkan data yang eksak. Tentu saja perlu ditambah dengan metode lain yang sifatnya kuantitatif,” ungkap Syiva.

Tak kalah dengan kedua mahasiswanya, Muhammad Edy Susilo menyampaikan mengenai problem sosial di balik hiruk pikuk CFW. Menurutnya, jangan salah kaprah, di balik baju oversized yang dikenakan dan ceplas ceplos mereka yang kadang menggelikan, tersembunyi problema sosial yang serius seperti kemiskinan, putus sekolah dan keinginan untuk “sukses” secara instan.

“Jangan-jangan ini juga terjadi di daerah lain di Indonesia. Ini permasalahan yang serius karena menyangkut generasi yang akan datang. Usia mereka masih sangat muda, sekitar 14 sampai dengan 16 tahun,” imbuh Edy.

Koordinator Program Studi Hubungan Masyarakat, Dewi Novianti M.Si mengatakan, CFW adalah fenomena penting yang harus dicermati secara ilmiah. CFW bukanlah fenomena remeh-temeh yang hanya cocok dijadikan meme. Ia adalah sebuah penanda zaman yang harus bisa dibaca oleh para pemangku kepentingan. Fashion sudah lama menjadi kajian multidisipliner seperti sejarah, antropologi, sosiologi, psikologi, komunikasi, agama dan sebagainya.

Mahasiswa dan Kepekaan pada Isu Sosial

Delima Purnamasari, seorang peserta mengaku sepakat bahwa CFW tidak hanya menyuarakan ekspresi melalui busana yang mereka pamerkan. Tetapi, aspek kehidupan sosial lain yang mungkin luput dari perhatian khalayak.

“Sejujurnya jawaban ini tidak terlepas dari webinar tadi. Aku pribadi sepakat bahwa di CFW ada pro dan kontra. Tapi hal paling penting menurutku generasi muda yang sedang viral itu sedang mengalami banyak problematika. Mulai dari ekonomi, pendidikan, sampai kehidupan sosial. Jadi, ketika cerita mereka mulai diangkat, harusnya persoalan ini harus mulai diselesaikan. Baik itu oleh pemerintah, swasta, ataupun publik secara luas,” ungkap Delima.

Delima mengakui bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran dan kepekaan generasi muda atas isu sosial yang sedang terjadi melalui sudut pandang ilmiah.

Senada disampaikan peserta diskusi lain yaitu Mailinda. Menurutnya, pembahasan Citayam Fashion Week sangatlah seru karena isunya sedang happening. Sebagai seorang mahasiswa konsentrasi public relation Ilmu Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta, ia banyak mendapatkan ilmu dalam webinar kali ini, terutama apa yang harus dia lakukan ketika dirinya menjadi seorang PR. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Amar Riyadi
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES