Peristiwa Daerah

Petani di Pagaralam Didorong Gunakan Pestisida Nabati

Jumat, 05 Agustus 2022 - 17:08 | 21.80k
Poktan memperaktekkan pembuatan pestisida nabati yang dilatih petugas OPT dari BPTPH Sumsel.  (Foto: Asnadi/Times Indonesia)
Poktan memperaktekkan pembuatan pestisida nabati yang dilatih petugas OPT dari BPTPH Sumsel. (Foto: Asnadi/Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, PAGARALAM – Petani di Pagaralam mendapat pelatihan pembuatan pestisida nabati. Pengetahuan ini diajarkan penyuluh OPT dari Balai Perlindngan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Sumsel. Pestisida nabati ini bisa lebih efisien dibandingkan membeli produk pestisida kemasan.

“Fungsinya, pestisida nabati ini bisa dimanfaatkan untuk mengendalikan berbagai serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) jenis tanaman baik pangan dan hortikultura. Seperti pada Padi, Jagung, jenis tanaman Umbi dan lainnya ataupun buah buahan dan sayuran,” ucap  Budi Dharma Saputra SP, Koordinator POPT Pagaralam dari BPTPH Sumsel, Jumat (5/8/2022)

Lanjut dia, pestisida nabati ini tidak meninggalkan residu racun ke hasil  tanaman  yang  dihasilkan. Sebab, untuk pembuatannya memanfaatkan bahan baku dari beberapa jenis tanaman. “Diantaranya, brotowali, akar tuba, bah maja dan bahan lainnya yang diekstrak,” kata dia seraya menyebutkan pestisida alami proses pembuatan ada yang hanya perlu waktu 12 jam dan langsung bisa dimanfaatkan.

Budi menyebut, jika pestisida nabati tidaklah sulit untuk dibuat. Sebab, untuk bahan baku pembuatannya sendiri tak sulit didapat. “Kita mengajak petani di Kota Pagaralam untuk menggalakkan pembuatan pestisida nabati. Dan mengurangi ketergantungan pestisida khususnya yang dibeli di toko toko (kimia),” ulasnya.

Pada pelatihan sebelumnya kepada poktan di Pelang Kenidai, jika pestisida nabati dipraktek pembuatannya melalui ekstraksi bagian tertentu dari tumbuhan baik dari daun, buah, biji atau akar. “Sebab, bagian tumbuhan tersebut mengandung senyawa atau metabolit sekunder dan memiliki sifat racun terhadap hama dan penyakit tertentu. Coontohnya pada tanaman Brotowali dan buah Maja,” pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES