Peristiwa Internasional

China Tembakan Rudal ke Arah Taiwan, G-7 dan ASEAN Prihatin

Kamis, 04 Agustus 2022 - 22:15 | 43.76k
Helikopter militer China terbang melewati pulau Pingtan, salah satu titik terdekat ke Taiwan di daratan China, menjelang dimulainya latihan militer besar hari Kamis. (FOTO: Al Jazeera/AFP)
Helikopter militer China terbang melewati pulau Pingtan, salah satu titik terdekat ke Taiwan di daratan China, menjelang dimulainya latihan militer besar hari Kamis. (FOTO: Al Jazeera/AFP)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Negara-negara G7, Group of Seven (Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, Amerika Serikat) dan ASEAN menyatakan keprihatiannya atas langkah China yang langsung bermanuver latihan perang besar-besaran di wilayah Taiwan usai Ketua DPR AS, Nancy Pelosi berkunjung ke sana.

Negara G-7 menyerukan ketenangan dan mengatakan langkah China itu berisiko eskalasi yang tidak perlu.

"Tidak dibenarkan menggunakan kunjungan sebagai dalih untuk aktivitas militer agresif di Selat Taiwan," kata pernyataan dari menteri luar negeri G7. 

"Kunjungan itu normal dan rutin bagi legislator dari negara kita semua untuk bepergian ke luar negeri. Tanggapan eskalasi China berisiko meningkatkan ketegangan dan membuat kawasan tidak stabil," kata mereka.

Para menteri luar negeri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), yang sedang bertemu di Phnom Penh, juga menyatakan keprihatinan mereka bahwa meningkatnya ketegangan di sekitar Taiwan dapat menyebabkan salah perhitungan dan mereka menyerukan pengekangan maksimum.

China langsung mengadakan latihan perang besar-besaran di titik terdekat Taiwan, setelah kunjungan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi di Taipeh.

Bahkan China juga telah menembakkan beberapa rudal balistik ke perairan sekitar Taiwan dalam latihan militer berskala besar itu sebagai tanggapan atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.

Media pemerintah China, seperti dilansir Al Jazeera mengatakan, latihan tembakan langsung di enam daerah di sekitar Taiwan berlangsung pada siang hari waktu setempat (04:00 GMT) pada hari Kamis dan akan berlanjut hingga waktu yang sama sampai hari Minggu.

Kolonel Senior Shi Yi, juru bicara Komando Teater Timur China mengatakan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh media pemerintah, bahwa pasukan roket di beberapa lokasi di daratan meluncurkan beberapa jenis rudal ke perairan yang ditentukan di lepas pantai timur Taiwan.

"Rudal-rudal itu membawa hulu ledak konvensional dan semuanya mengenai sasaran mereka secara akurat," katanya, seraya menambahkan bahwa tujuan dari latihan itu adalah untuk menguji ketepatan senjata dan kemampuan untuk menolak akses musuh atau menguasai suatu daerah.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengkonfirmasi peluncuran tersebut mengidentifikasi mereka sebagai rudal balistik kelas Dongfeng.

Dikatakan senjata itu ditembakkan ke perairan di timur laut dan barat daya Taiwan sekitar pukul 13:56 waktu setempat (05:56 GMT).

Taiwan mengutuk latihan itu sebagai "tindakan irasional yang merusak perdamaian regional".

Terakhir kali China menembakkan rudal ke perairan sekitar Taiwan  tahun 1996, menjelang pemilihan kembali Presiden Lee Teng-hui, yang telah mengunjungi Amerika Serikat tahun sebelumnya.

Beijing, yang telah mengancam "konsekuensi serius" atas kunjungan Pelosi itu, mengklaim bahwa Taiwan adalah miliknya dan tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk menguasai Taiwan.

Kunjungan Pelosi ke Taiwan pada hari Rabu adalah yang pertama oleh seorang ketua DPR, politisi paling senior ketiga di AS, dalam 25 tahun terakhir.

Amerika Serikat, sementara ini memiliki hubungan diplomatik formal dengan China, mengikuti kebijakan " ambiguitas strategis " di Taiwan dan terikat oleh hukum untuk menyediakan pulau berpenduduk 23 juta orang itu dengan sarana untuk mempertahankan diri.

The Global Times, tabloid yang dikelola pemerintah China juga membingkai latihan hari Kamis itu sebagai latihan untuk "operasi reunifikasi".

"Jika terjadi konflik militer di masa depan, kemungkinan rencana operasional yang saat ini sedang dilatih akan langsung diterjemahkan ke dalam operasi tempur," kata pakar militer China daratan, Song Zhongping seperti dikutip.

Pakar lain, Zhang Xuefeng, mengatakan kepada surat kabar itu bahwa jika rudal konvensional PLA diluncurkan dari daratan menuju barat Taiwan dan mengenai sasaran di timurnya, ini berarti rudal itu terbang di atas pulau Taiwan. "Ini kali pertama dan belum pernah terjadi sebelumnya," katanya.

Beberapa dari enam wilayah di mana Beijing telah mengindikasikan latihan itu diadakan berada di dalam perairan teritorial Taiwan.

Pulau itu telah memperingatkan perusahaan pelayaran dan maskapai penerbangan untuk menghindari lokasi tersebut.

Kementerian pertahanan mengatakan angkatan bersenjata pulau itu tetap dalam keadaan siaga dan memantau dengan cermat kegiatan PLA.

Taiwan akan "menegakkan prinsip mempersiapkan perang tanpa mencari perang, dan dengan sikap 'tidak meningkatkan konflik dan tidak menyebabkan perselisihan'," kata kementerian itu dalam pernyataannya.

Sebelumnya terungkap dugaan drone China telah terbang di atas Kepulauan Kinmen, wilayah Taiwan di lepas pantai tenggara China, dan telah menembakkan suar untuk mengusir mereka.

Mayor Jenderal Chang Zone-sung dari Komando Pertahanan Kinmen militer mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa drone China datang berpasangan dan terbang ke daerah Kinmen dua kali pada Rabu malam, sekitar pukul 9 malam (13:00 GMT) dan 10 malam (14: 00 GMT).

"Kami segera menembakkan suar untuk mengeluarkan peringatan dan mengusir mereka. Setelah itu, mereka berbalik. Mereka datang ke area terlarang kami dan itulah sebabnya kami membubarkan mereka," katanya.

Negara-negara maju G-7 dan ASEAN menyatakan prihatin ataa tanggapan China oleh kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi ke Taiwan dengan cara seperti itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES