Wabup Lombok Utara Ikuti Rakor Penurunan Stunting di Provinsi NTB
TIMESINDONESIA, LOMBOK UTARA – Wabup Lombok Utara, Danny Carter mengikuti rapat koordinasi penurunan angka stunting di Hotel Merumatta Sengigi yang diselenggarakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) NTB, Kamis (4/8/2022). Kehadirannya sebagai bentuk upaya pemerintah daerah dalam mempercepat penurunan angka stunting sesuai program Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Dalam rakor tersebut dihadiri sejumlah kepala daerah diantaranya Wabup Lombok Barat, Sumiatun, Wabup Lombok Timur, Rumaksi, Asisten I Setda NTB, Nurhandini Eka Dewi, serta beberapa tamu undangan lainnya.
Dalam kesempatan itu, Wabup Lombok Utara, Danny Carter mengungkapkan, penurunan angka stunting di Lombok Utara sejak tahun 2020 sebanyak 33,79 menurun menjadi 28,31 pada tahun 2021 dan kembali mengalami penurunan pada tahun 2022 menjadi 26,22. Kemudian untuk jumlah keluarga sasaran stunting sebanyak 48.078 dengan jumlah keluarga beresiko sebanyak 29.637 dengan 3 kecamatan prevelensi tertinggi yaitu Kecamatan Bayan sebanyak 22,3 persen, Kecamatan Tanjung sebanyak 21,7 persen dan Kecamatan Gangga sebanyak 21,3 persen.
Untuk itu, lanjutnya, ada beberapa strategi penanganan stunting yang dilakukan di Lombok Utara, di antaranya penyusunan perbup dengan perpres 72/2021 dan perban 12/2021 serta membuat program untuk desa, bekerja sama dengan NGO bidang Kesehatan dan Gizi serta mendorong semua pihak terkait untuk turut kampanye stunting untuk memberikan pengetahuan bagi masyarakat tentang stunting.
“Dikarenakan penyebab stunting tertinggi di Kabupaten Lombok Utara yaitu karena kurangnya pengetahuan stunting bagi masyarakat untuk itu kami menjadikan kampanye stunting sebagai strategi yang terus kami lakukan sepanjang tahun 2022 dan akan dievaluasi pada awal tahun 2023," ungkapnya.
Kemudian untuk kendala penanganan stunting di Kabupaten Lombok Utara sendiri yaitu belum tercukupinya tenaga kesehatan gizi di semua desa dan kader yang belum terampil, kurangnya anggaran di masing-masing OPD terkait, komunikasi lintas sektor yang belum maksimal dan intensif serta alat ukur yang belum maksimal teruji di masing-masing posyandu.
Dengan manyadari dan menyepakati stunting adalah masalah besar yang dapat diselesaikan secara bersama melalui diri sendiri dan saat ini Lombok Utara sebagai daerah termuda di NTB dan daerah yang pernah diguncang bencana gempa terus melangkah maju dengan berbagai inovasi.
"Gizi adalah kunci untuk membangun negeri, apabila anak-anak bangsa terpenuhi gizinya maka negeri ini akan maju," kata Wabup Lombok Utara. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |