Kesehatan

Konsep Karnus, Temuan Ilmuwan Atasi Pemicu Berbagai Penyakit Degeneratif

Selasa, 02 Agustus 2022 - 10:13 | 488.10k
Seminar terapi kanker dan laporan interim terapi integratif diabetes oleh para akademisi dan dokter melalui formulasi Konsep Karnus.(Dok.Karnus)
Seminar terapi kanker dan laporan interim terapi integratif diabetes oleh para akademisi dan dokter melalui formulasi Konsep Karnus.(Dok.Karnus)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Perkembangan penyakit degeneratif di Indonesia mulai mengancam kelompok usia produktif. Jika dulu, penyakit jenis ini biasanya dialami oleh kelompok lanjut usia, kini penyakit tersebut makin menghawatirkan.

Data Kemenkes 2020 menunjukkan bahwa di antara berbagai jenis penyakit degeneratif, jantung koroner merupakan penyebab kematian tertinggi, diikuti kanker dan diabetes militus yang disertai dengan komplikasi.

Iwan Benny Purwowidodo, STP Founder Kuliah Konsep Karnus, mengatakan, apabila tren penderita usia muda naik, maka upaya Indonesia untuk menghasilkan generasi penerus bangsa yang sehat dan cerdas menuju Indonesia maju pada 2045 mendatang, sulit tercapai. 

"Hal inilah yang mendorong mempelajari skema tubuh manusia berdasarkan aturan Sang Pencipta, dengan lebih mendalami ilmu pengetahuan dasar seperti biologi dasar, kimia dasar, fisika dasar, bio-kimia, bio-molekuler dan lain sebagainya, sehingga akhirnya terangkum sebuah konsep kesehatan yang dinamakan Konsep Karnus," kata Benny, Selasa (2/8/2022).

Konsep Karnus merupakan kegiatan seminar yang dihadiri oleh sekitar 60 orang dosen atau akademisi, dokter dan puluhan masyarakat umum.

Berbagai seminar tersebut, dalam rangka mensosialisasikan dan mengajak semua kalangan untuk lebih memahami tubuh agar terhindar dari berbagai macam penyakit berbahaya.

Iwan Benny menambahkan, bahwa manusia telah diciptakan dengan algoritma yang sempurna, sehingga secara alami mampu untuk memperbaiki diri sendiri.

Dari hasil penelitiannya disimpulkan bahwa berbagai penyakit berawal dari lambung yang bermasalah, sehingga berakibat pada kurangnya nutrisi yang dapat diserap oleh tubuh untuk digunakan dalam proses regenerasi. 

Lebih dalam lagi, akibat dari lambung yang bermasalah, makanan tidak bisa tercerna menjadi makanan sel, dalam artian, karbohidrat menjadi glukosa, protein menjadi asam amino dan lemak (trigliserid) menjadi asam lemak dan gliserol.

Hal tersebut dapat memicu timbulnya penyakit-penyakit degeneratif seperti, hipertensi, diabetes, stroke, kanker dan lain sebagainya.

Iwan Benny selalu menyampaikan, bahwa untuk sehat, setiap orang harus mengerti bagaimana cara kerja tubuh, sehingga kita butuh ilmu agar lebih memahami dan tidak salah dalam memilih pengobatan yang tepat.

Sementara itu, ahli biomedik sekaligus Dosen Fakultas Kedokteran UNIKA Soegijapranata Semarang, dr. Sugeng Ibrahim, M.Biomed menyampaikan, perspektif arus utama terapi kanker dan laporan interim terapi integratif diabetes yang telah diformulasikan oleh Konsep Karnus. Salah satunya, ALGATEA dengan kandungan EGCG serta terdapat ikatan kompleks dari senyawa tanin dan kolagen yang terbukti mampu menekan pertumbuhan sel kanker (proliferasi), mendorong apoptosis (bunuh diri sel yang rusak) dan mampu mengganggu sinyal kanker.

Konsep-Karnus-2.jpg

Pada kasus penyakit diabetes, dr. Sugeng juga menyampaikan bahwa selama ini pasien diabetes di Indonesia yang telah mendapatkan perawatan, hampir 70% gagal mencapai target HbA1c.

"Dengan Program Sembuh Diabetes Karnus, sebagian besar pasien sekitar 90% secara berangsur dapat mencapai target HbA1c dalam kurun waktu sekitar 4 bulan," ujarnya.

Hal ini, tambahnya, disebabkan karena program pendampingan sembuh diabetes Karnus memiliki dasar ilmu yang sesuai dengan standar terapi pengobatan medik bahkan pemantauannya bisa lebih detail dengan adanya platform digital Karnus BOT1.

Fatkhurohman, survivor penyakit diabetes dan kanker yang telah sembuh menyampaikan, setelah mengikuti program sembuh diabetes Karnus sejak awal Desember 2021, nilai HbA1c yang awalnya 14,9% menjadi 4,6% dalam waktu 4 bulan.

"Kondisi saat ini sudah sangat membaik, saya merasa bugar. Gula darah dari yang semula 190 mg/dl perlahan turun menuju normal," urainya.

Senada juga diungkapkan Mutiara Sari (9) penyitas kanker mata (retino blastoma). Setelah 2 tahun menerapkan Konsep Karnus serta mengkonsumsi nutrisi yang diformulasikan Konsep Karnus yaitu ALGATEA dan AG Cereal, kondisi kesehatannya mengalami perbaikan secara signifikan.

"Saya sehat dan kuat, tidak mudah sakit, bisa bermain bersama teman-teman," ungkap Mutiara Sari.

Konsep Karnus ini juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak, tak hanya menyampaikan materi secara teoritik tetapi juga memberikan pengalaman secara langsung melalui praktikum-praktikum tentang skema pemecahan makanan oleh asam lambung, proses metabolisme lemak.

“Konsep Karnus ini bisa diaplikasikan untuk semua masalah kesehatan, semoga semakin dikenal masyarakat luas dan sejawat dokter lainnya," ungkap dr. Ary, M.Si salah satu peserta konsep Karnus.

Kuliah Konsep Karnus yang telah berjalan 9 angkatan sejak tahun 2019, di mana angkatan ke-9 baru saja berlangsung pada tanggal 30-31 Juli 2022 secara offline di Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA), Semarang. 

Dalam acara tersebut turut hadir Rektor UNISSULA Prof. Dr. Gunarto, SH., MH dan Menteri Pertanian Kabinet Indonesia Bersatu yaitu Dr. Anton Apriyantono, MS yang turut memberikan sambutan sekaligus dukungan atas terselenggaranya Kuliah Konsep Karnus 9.

Diharapkan, Konsep Karnus dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia, terutama dalam pencegahan dan penanganan penyakit degeneratif ataupun penyakit berbahaya lainnya.

Dengan semakin banyak masyarakat yang memahami bagaimana skema tubuh manusia bekerja berdasarkan aturan-Nya, maka semakin banyak masyarakat yang terbantu dalam pencegahan ataupun penyembuhan berbagai penyakit dengan Konsep Karnus tersebut.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES