TIMESINDONESIA, JAKARTA – Inggris merebut gelar sepak bola wanita besar pertamanya di final Kejuaraan Eropa, Minggu (31/7/2022) di Stadion Wembley di London setelah mengalahkan Jerman 2-1 melalui perpanjangan waktu.
Tendangan pemain depan Chloe Kelly yang dalam perpanjangan itu menghantarkan Inggris meraih juara Euro 2022.
Pemain pengganti Chloe Kelly bereaksi paling cepat terhadap bola lepas dari sepak pojok pada periode kedua perpanjangan waktu.
Kemenangan itu sebagai pembalasan atas kekalahan mereka pada Euro 2009 di Helsinki, Finlandia.
Dilansir Al Jazeera, pelatih Inggris, Sarina Wiegman menjadi manajer pertama yang memenangkan Euro dengan dua negara berbeda. Sarina Wiegman pernah memimpin negaranya, Belanda meraih gelar pada tahun 2017.
"Aku hanya tidak bisa berhenti menangis. Kami berbicara, kami berbicara dan kami berbicara dan kami akhirnya melakukannya. Anda tahu, anak-anak baik-baik saja. Ini adalah momen paling membanggakan dalam hidup saya," kata kapten Inggris, Leah Williamson di pinggir lapangan.
"Dengar, warisan dari turnamen ini adalah perubahan dalam masyarakat. Warisan tim ini adalah pemenang dan itulah perjalanannya. Saya mencintai anda semua, saya sangat bangga menjadi orang Inggris. Aku berusaha keras untuk tidak bersumpah," ujarnya lagi
Setelah peluit akhir, para pemain Inggris menari dan penonton menyanyikan lagu mereka, Sweet Caroline.
Suasana yang baik di dalam stadion pada hari Minggu kontras dengan adegan kekerasan ketika tim putra Inggris kalah dari Italia dalam final Kejuaraan Eropa di stadion yang sama tahun lalu.
"Saya selalu percaya saya akan berada di sini, tetapi untuk berada di sini dan mencetak gol kemenangan, wow. Gadis-gadis ini luar biasa," kata Chloe Kelly yang kembali dari cedera lutut serius pada April lalu. "Ini luar biasa, saya hanya ingin merayakannya sekarang," tambahnya.
Pertandingan itu adalah sejarah bagi Inggris yang membuka skor pada menit ke-62 melalui penyerang Ella Toone di depan penonton yang tiketnya terjual habis di Stadion Wembley.
Kehadiran 87.192 merupakan rekor untuk turnamen Union of European Football Associations (UEFA), pria atau wanita.
Ini menegaskan pertumbuhan sepakbola wanita di Eropa sejak terakhir kali Inggris dan Jerman bermain untuk gelar kontinental 13 tahun lalu.
Pengganti Lina Magull membawa Jerman kembali ke permainan untuk mengirimnya ke perpanjangan waktu, tetapi Kelly muncul pada waktu yang tepat untuk meraihnya untuk Inggris dan membuat fans tuan rumah liar.
Jerman mengalami pukulan dalam pemanasan ketika striker Alexandra Popp, yang telah mencetak enam gol dalam debutnya di lima pertandingan di Euro, mengalami cedera otot dan harus ditarik dari lineup dan digantikan Lea Schuller.
Pasukan Martina Voss-Tecklenburg merindukan kehadiran Popp di dalam kotak, tapi itu adalah pertemuan fisik yang menghasilkan babak pertama tanpa gol.
Toone membuka skor tak lama setelah satu jam dengan penyelesaian yang indah, beberapa saat setelah masuk sebagai pemain pengganti.
Namun, itu dibatalkan oleh Magull, yang menyamakan kedudukan dari jarak dekat 17 menit kemudian setelah tuan rumah didesak oleh lawan mereka.
Pertandingan berakhir 1-1 setelah 90 menit untuk memasuki perpanjangan waktu, ketika suasana sedikit mereda ketika pemikiran tentang Jerman memenangkan mahkota Euro kesembilan yang memperpanjang rekor di kandang sepakbola Inggris mulai meresap.
Itu sampai menit ke-110, ketika Chloe Kelly dari Inggris yang beberapa saat sebelumnya mendesak penonton untuk mengangkat suara mereka dan menyemangati tim, bereaksi paling cepat menusuk pertahanan Jerman dan memberikan kekalahan pertama kepada Jerman di final besar. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
| Publisher | : Rizal Dani |
