Peristiwa Internasional

Kematian Akibat Cacar Monyet Terjadi di Spanyol dan Brasil

Sabtu, 30 Juli 2022 - 17:25 | 32.05k
Seorang petugas kesehatan memeriksa seorang pasien yang menunjukkan gejala cacar monyet setelah kembali dari luar negeri di Telangana.(FOTO: News18).
Seorang petugas kesehatan memeriksa seorang pasien yang menunjukkan gejala cacar monyet setelah kembali dari luar negeri di Telangana.(FOTO: News18).

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Spanyol dan Brasil masing-masing melaporkan satu kematian terkait cacar monyet (monkeypox) dan ini sebagai kematian pertama yang terkait dengan wabah penyakit yang dimulai pada awal Mei itu, dan kedua di luar Afrika.

Dilansir Al Jazeera, Spanyol adalah salah satu negara yang paling terpukul di dunia, dengan 4.298 kasus virus, menurut pusat koordinasi darurat dan siaga kementerian kesehatan.

"Dari 3.750 pasien (cacar monyet) dengan informasi yang tersedia, 120 kasus dirawat di rumah sakit (3,2 persen) dan satu kasus telah meninggal,"  kata pusat itu dalam sebuah laporan pada hari Jumat.

Seorang juru bicara kementerian kesehatan menolak memberikan rincian lebih lanjut tentang pasien yang meninggal itu. Otopsi akan dilakukan.

Di Brazil, pasien yang meninggal adalah seorang pria berusia 41 tahun.

Kementerian kesehatan mengatakan dia juga menderita limfoma dan sistem kekebalan yang melemah.

Dia telah dirawat di rumah sakit di kota tenggara Belo Horizonte dan meninggal karena syok septik setelah dibawa ke unit perawatan intensif.

"Penting untuk digarisbawahi bahwa dia memiliki penyakit penyerta yang serius, agar tidak menyebarkan kepanikan di masyarakat. Tingkat kematian sangat rendah untuk cacar monyet," kata sekretaris kesehatan Minas Gerais Fabio Baccheretti.

Kementerian kesehatan Brasil telah mencatat hampir 1.000 kasus cacar monyet, sebagian besar di negara bagian Sao Paulo dan Rio de Janeiro, yang juga berada di tenggara negara itu.

Seiring dengan Amerika Serikat dan Kanada, itu adalah salah satu negara yang paling terkena cacar monyet di Amerika.

Tanda-tanda awal penyakit ini termasuk demam tinggi, pembengkakan kelenjar getah bening dan ruam seperti cacar air.

Kasus pertama dalam wabah saat ini dikonfirmasi di Inggris pada 7 Mei dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan munculnya ratusan kasus di luar negara-negara Afrika tengah dan barat di mana virus itu endemik menunjukkan bahwa beberapa waktu telah menyebar tanpa terdeteksi. 

Sekitar 18.000 kasus kini telah ditemukan di 78 negara di seluruh dunia, dan seminggu yang lalu WHO menyatakan wabah itu sebagai darurat kesehatan global.

"Sekitar 70 persen dari kasus terbaru ditemukan di Eropa dan 25 persen di Amerika," kata kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, Rabu.

Ketika kasus melonjak secara global, WHO pada hari Rabu meminta kelompok yang saat ini paling terpengaruh oleh virus – pria yang berhubungan seks dengan pria untuk membatasi pasangan seksual mereka.

Penyakit ini biasanya sembuh dengan sendirinya setelah dua hingga tiga minggu, namun pemulihan juga terkadang bisa memakan waktu satu bulan.

Sebuah vaksin cacar dari pembuat obat Denmark Bavarian Nordic dipasarkan dengan nama Jynneos di Amerika Serikat dan Imvanex di Eropa, juga telah ditemukan untuk melindungi terhadap monkeypox.

Kini Spanyol dan Brasil masing-masing mencatat satu kematian pertama terkait cacar monyet (monkeypox) dan kedua diluar Afrika.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES