Politik Bursa Capres 2024

Kader Partai Golkar Solid, Airlangga Hartarto Calon Potensial di Pilpres 2024

Jumat, 29 Juli 2022 - 17:35 | 49.20k
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo - (FOTO: Dok Partai Golkar)
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo - (FOTO: Dok Partai Golkar)
FOKUS

Bursa Capres 2024

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Peneliti Senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Firman Noor, menilai kekompakan kader Partai Golkar adalah modal kuat bagi mereka untuk menghadapi tantangan maupun melesat pada Pemilu 2024, termasuk Pilpres 2024

Kekompakan dan soliditas kader itu dinilainya tidak biaa dilepaskan dari sosok dan kepemimpinan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Airlangga disebutkan memiliki peran besar untuk kestabilan internal partai. 

"Adalah ikon atau trademark dari Golkar  saat ini ya solidaritas internal yang bagus.  Dan selain juga pendekatan Airlangga, terutama pandangan dari pendukung, cukup baik dan membuat gebrakan internal yang baik dan juga komunikasi yang lebih intens," kata Firman, Jumat (29/7/2022).

Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) sebelumnya melaporkan kader Golkar Haris Pertama ke Bareskrim Polri atas ujaran kebencian kepada Airlangga. Kader muda dan senior Golkar itu dilakukan dalam upayanya untuk menjaga marwah Ketum Airlangga. 

Sejauh ini, kader muda yang gigih membela Airlangga Hartarto diantaranya adalah Waketum Golkar Erwin Aksa dan Ketua AMPI Jerry Sambuaga, berikut organisasi kepemudaan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan AMPI turut mendukung Airlangga Hartarto.

"Karena Golkar ini yang saya pahami naluri rekrutmen politisi muda banyak, entah dari sumber HMI atau yang lain. Mereka punya cukup stok politisi muda," tutur Firman.

Partai Golkar juga diketahui mengirimkan tim-tim kecil di seluruh Indonesia untuk melakukan Training of Trainer (TOT) Elektronik Kartu Tanda Anggota (EKTA). Berikut memperluas pengenalan masyarakat dan sosialisasi Airlangga untuk mulai melakukan TOT EKTA Partai Golkar dalam skala besar dengan mengadakan TOT 1.000 orang per titik.

Adapun sistem canvassing dan TOT ini merupakan metode modern yang dikombinasikan dengan Teknologi Elektronik KTA. Langkah ini dilakukan secara terus menerus dan menyeluruh sampai tingkat kabupaten/kota hingga ke desa-desa atau kelurahan, guna memberi dampak positif bagi Capres Airlangga Hartarto dan Partai Golkar.

"Harus dilihat dari konteks, kalau kampanye belum waktunya, dan mereka belum punya hak sebagai peserta pemilu. Saya kira diamati dengan baik jangan sampai ada upaya melakukan curi start. Kalau perkenalan atau kegiatan sosial itu boleh," ucap Firman.

Airlangga Capres Potensial

Sementara itu, Direktur Eksekutif Para Syndicate Ari Nurcahyo menilai Airlangga Hartarto sebagai calon presiden (capres) potensial. "Airlangga Hartarto menteri berprestasi, ketum partai besar, beliau capres potensial," terang Ari.

Menurutnya, Airlangga Hartarto masih mempunyai waktu untuk menaikkan elektabilitasnya jelang Pemilihan Presiden 2024. Yang dibutuhkan adalah strategi jitu untuk mengkampanyekan Airlangga sampai benar-benar diketahui dan diterima publik.

"Masih ada waktu untuk menaikkan elektabilitas dengan strategi jitu yang pas untuk beliau. Hanya perlu strategi khusus untuk mengkampanyekan Airlangga Hartarto," tambahnya.

Dikatakan, Golkar mempunyai sumber daya untuk mendongkrak elektabilitas Airlangga. Sayangnya, sumber daya itu masih belum digunakan secara maksimal. "Dan di Golkar banyak orang pintar untuk olah itu, yang selama ini kurang diberdayakan resources itu," tambahnya.

Selain itu, potensi Airlangga juga didukung oleh kendaraan politik besar bernama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Airlangga dan Golkar menjadi motor penggerak dalam koalisi tersebut. "Sebagai partai terbesar di KIB, Airlangga Hartarto bersama Golkar adalah lokomotif di KIB," tegasnya.

Senada, Direktur Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI) Aditya Perdana mengungkapkan Airlangga memiliki kelayakan dan kepantasan untuk maju sebagai calon presiden sebagai Ketum Golkar. "Saya pikir setiap ketua umum partai memiliki kelayakan dan kepantasan sebagai calon presiden," terangnya.

Penilaian itu didasarkan pada struktur organisasi yang dimiliki partai politik. Struktur itu berjenjang dari tingkat bawah sampai pusat. "Alasannya partai adalah organisasi yang memiliki cabang yang bertingkat dari desa, kecamatan, kabupaten/kota hingga provinsi," ungkapnya.

Hal itulah yang membuat seorang ketua umum partai politik mempunyai kans besar untuk mengkampanyekan dirinya, termasuk dalam kerangka Pilpres 2024. "Sehingga seorang ketua umum partai punya peluang yang besar untuk mensosialisasikan partainya, termasuk tentang dirinya ketum," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES