Peristiwa Internasional

Puing Roket China Seberat 25 Ton Meluncur ke Bumi, Jangan Panik

Jumat, 29 Juli 2022 - 16:51 | 44.16k
Mick Miners yakin dia telah menemukan sampah luar angkasa di propertinya. (FOTO: ABC NSW)
Mick Miners yakin dia telah menemukan sampah luar angkasa di propertinya. (FOTO: ABC NSW)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Jangan panik, Sabtu (31/7/2022) besok sampah luar angkasa yang berasal dari roket milik China seberat 25 ton akan jatuh ke bumi, entah dimana.

Dilansir Space.com, sebongkah sampah luar angkasa itu adalah tahap inti dari roket Long March 5B yang meluncurkan modul ke stasiun ruang angkasa Tiangong China Minggu (24/7/2022) lalu.

Prediksi terbaru, sampah itu memiliki booster 25 ton (22,5 metrik ton) yang turun pada Sabtu malam (30/7/2022), meskipun kemungkinan ada margin kesalahan/yang cukup besar dalam perkiraan tersebut: plus-minus 16 jam sampai saat ini.

Sebagian besar roket akan terbakar di atmosfer Bumi, tetapi sebagian besar darinya, sekitar lima hingga sembilan metrik ton (5,5 hingga 9,9 ton), menurut Center for Orbital Reentry and Debris Studies milik The Aerospace Corporation, akan turun.

Mendarat di Australia

Mick-Miners-2.jpgJock Wallace memegang apa yang diyakini sebagai sampah luar angkasa yang ditemukan di peternakan dombanya. (FOTO: ABC NSW)

Sampah roket China sampai kini masih melayang di angkasa. Sampah luar angkasa lainnya, yang diperkirakan dari misi SpaceX, telah menghujam ke bumi, di Pegunungan Bersalju New South Wales, Australia.

Potongan puing yang cukup besar itu ditemukan di tengah-tengah padang domba. Penduduk di sekitar pegunungan itu sempat mendengar ledakan keras awal bulan ini.

Peternak domba di sana kemudian menemukan potongan besar puing itu, termasuk nomor serinya.

Potongan itu diyakini sebagai sampah luar angkasa dari misi SpaceX berawak pertama ke Stasiun Luar Angkasa Internasional

Ini bisa menjadi penemuan sampah luar angkasa terbesar di Australia sejak stasiun luar angkasa Skylab pada 1979

Banyak dari mereka yang mendengar ledakan pada 9 Juli itu. Media sosial kemudian ramai melaporkannya mulai dari Pegunungan Snowy di NSW selatan hingga Albury, Wagga Wagga, dan Canberra.

Spekulasi tersebar luas, bahwa itu mungkin bagian dari pesawat ruang angkasa SpaceX Dragon yang memasuki kembali atmosfer bumi setelah diluncurkan pada November 2020 .

Mick Miners, yang mengelola peternakan domba di Numbla Vale, selatan Jindabyne, menemukan sebuah benda setinggi hampir tiga meter yang terjepit di bagian terpencil paddock-nya, Senin (25/7/2022)

"Saya tidak tahu harus berpikir apa, saya tidak tahu apa itu," katanya.

Setelah penemuan itu, dia menelepon petani tetangga Jock Wallace, yang juga menemukan beberapa puing misterius di dekatnya. "Saya tidak mendengar ledakan itu, tetapi putri saya mengatakan itu sangat keras," kata Wallace.

"Saya pikir itu kekhawatiran itu baru saja jatuh dari langit. Jika itu mendarat di rumahmu, itu akan membuat kekacauan," katanya.

Setelah menghubungi Otoritas Keselamatan Penerbangan Sipil, Wallace mengatakan dia diberitahu untuk menghubungi Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional di Amerika Serikat.

"Saya seorang petani dari Dalgety, apa yang bisa saya katakan kepada NASA?" kata Wallace.

Salah satu potongan yang ditemukan di propertinya berisi nomor seri.

Ahli astrofisika Australian National University College of Science, Brad Tucker mengatakan puing-puing itu kemungkinan besar berasal dari bagasi awak pesawat yang tidak bertekanan.

Dia mengatakan itu mungkin bagian terbesar dari puing-puing yang didokumentasikan di Australia sejak stasiun luar angkasa Skylab NASA jatuh kembali ke Bumi di atas Esperance di Australia Barat pada tahun 1979.

Tangki oksigen besar dari stasiun itu kemudian ditemukan oleh Pauline dan Geoff Grewar pada tahun 1993, ratusan kilometer dari Esperance.

"Dalam foto puing-puing terlihat jelas hangus, seperti perkiraan saat memasuki kembali atmosfir bumi. Sangat jarang terlihat, karena mereka biasanya tidak mendarat di darat, tetapi di lautan," kata Dr Tucker.

Dia mengatakan pesawat itu direncanakan mendarat di Samudra Pasifik antara Australia dan Selandia Baru.

"Orang sering berpikir mereka menemukan potongan kecil sampah luar angkasa, tetapi mereka akan terbakar saat masuk kembali, jadi kemungkinan besar potongan besar seperti ini," kata Tucker.

Tucker mengatakan puing itu kemungkinan melaju dengan kecepatan 25.000 kilometer per jam pada saat masuk kembali le bumi yang mungkin terkait dengan suara ledakan yang terdengar luas pada 9 Juli.

Kini harap-harap cemas juga sedang menghinggapi banyak orang karena Sabtu (31/7/2022) besok, diperkirakan sampah luar angkasa yang berasal dari roket milik China seberat 25 ton juga akan jatuh ke bumi, entah dimana.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Widodo Irianto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES