Pendidikan

Mahasiswa Teknik Sipil ITN Malang Juara Kompetisi Tender Tingkat Nasional

Kamis, 28 Juli 2022 - 10:56 | 42.52k
Mahasiswa S-1 Teknil Sipil ITN Malang peraih juara 2 kompetisi tender tingkat nasional. (Foto: Humas ITN Malang for TIMES Indonesia)
Mahasiswa S-1 Teknil Sipil ITN Malang peraih juara 2 kompetisi tender tingkat nasional. (Foto: Humas ITN Malang for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Konsep Green Construction Management mengantarkan mahasiswa Teknik Sipil S-1 Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) meraih juara 2 lomba Civil Tender Competition Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo 2022.

Kompetisi tender tingkat nasional ini diikuti 26 tim dari berbagai perguruan tinggi, seperti UNS, Undip, Unesa, Itats, Polines Semarang, dan lain-lain. Diselenggarakan secara daring pada Sabtu, (23/7/2022) lalu.

Mereka adalah Yuda Arya Pangestu, Vandrew Parananda Manginte, dan Adam Fahrizal Aulia. Mereka tergabung dalam Tim Spectra Ambis 01 ITN Malang dengan mengangkat tema “Optimalisasi Biaya Konstruksi yang Realibe di Era Endemi”.

Lomba tender ini untuk melatih dan mengembangkan minat, dan bakat mahasiswa teknik sipil dalam menghitung dan merencanakan biaya proyek dengan berbagai metode. Dan, dikemas dalam satu bentuk dokumen penawaran tender.

“Proyek tender untuk mendapatkan proyek gedung sangat penting untuk dipelajari mahasiswa teknik sipil. Bagaimana kami menawarkan pekerjaan dengan metode efektif dan hasil yang berkualitas, dengan biaya yang efisien,” kata Yuda Arya Pangestu saat ditemui bersama timnya di Ruang Humas ITN Malang, Rabu (27/7/2022).

Tender merupakan aktivitas menjual barang atau jasa yang melibatkan penyelenggara lelang dan diikuti oleh beberapa penyedia yang saling mengadu harga penawaran satu sama lain. Dalam tender kali ini Spectra Ambis 01 menawarkan tender pembuatan ruko dua lantai dengan luas 2.500 meter persegi. Tantangan bagi tim Kampus Biru, karena panitia tidak memberikan harga perkiraan sementara (HPS) atau pagu.

“Agak kesulitan juga karena tidak ada informasi harga perkiraan sementara. Jadi, kami hanya mengira-ngira harga satuan di Sukoharjo. Acuannya di beberapa kota ada harga permeter persegi untuk harga bangunan. Jadi, kami browsing di situ, dan menawarkan (tender) 10,696 miliar rupiah,” imbuh mahasiswa semester enam ini.

Dijelaskan Yuda, dalam merancang gedung mereka menerapkan konsep green construction management. Dengan pemanfaatan limbah sisa untuk meminimalkan material terbuang, memperkecil tingkat kebisingan dan juga menggunakan material-material ramah lingkungan produk dalam negeri.

“Kami menggunakan beberapa inovasi untuk efisiensi biaya dari penawaran yang kami buat,” ungkapnya.

Dalam lomba tender peserta diminta untuk membuat dokumen administrasi, dokumen teknis, dan dokumen penawaran harga. Dokumen teknis seperti metode pelaksanaan pekerjaan, rekapitulasi anggaran biaya, dll. Sedangkan dokumen penawaran harga menyangkut surat penawaran, rencana anggaran biaya (RAB), analisa harga satuan pekerjaan, daftar harga satuan bahan, harga satuan alat, dan harga satuan tenaga kerja.

“Paling besar penilaiannya di dokumen penawaran, RAB, analisa, jadwal kerja. Penilaian untuk dokumen 40 persen, dan 60 persen untuk presentasi. Yang ditanyakan juri sebagian besar dari administrasi, surat-surat jaminan. Dan, jika kalah di harga apa yang akan kami lakukan. Serta penjadwalan,” beber Yuda yang pernah juara 1 National Tender Competition, Kompetisi Rancang Bangun (KRB) di Universitas Udayana (Unud), Bali April 2022 lalu.

Kompetisi secara daring bagi peserta menjadi pengalaman tersendiri. Bagi Vandrew Parananda Manginte malah menjadi suatu keberuntungan. Pasalnya, selain tidak keluar biaya banyak, juga bisa mengantisipasi pertanyaan saat presentasi.

“Menurut saya sih keuntungannya kami tidak keluar biaya besar. Karena, tidak ada biaya perjalanan (ke lokasi kompetisi). Juga bisa mengantisipasi pertanyaan juri, karena bisa berdiskusi dengan teman satu tim,” katanya.

Vandrew dan Adam Fahrizal Aulia sama-sama satu angkatan semester empat. Masih terbuka peluang bagi mereka berdua mengembangkan ilmu, dan menambah pengalaman dengan banyak mengikuti kompetisi. Seperti Spectra Ambis sebagai nama tim, mereka mempunyai keinginan keras dalam mencapai sesuatu yang dicita-citakan.

“Ambis dari kata ambisius. Jadi, kami di Tim Spectra ITN Malang memiliki keinginan kuat untuk meraih sesuatu,” timpal Adam. Tim Spectra Ambis 01 kali ini dibawah bimbingan, dan arahan dosen pembimbing Dr. Yosimson P Manaha, ST MT. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES