Pangdam III Siliwangi Terpukau Melihat Karya Mahasiswa Poltekad

TIMESINDONESIA, BATU – Pangdam III Siliwangi, Mayjend TNI Kunto Arief Wibowo SIP terpukau melihat deretan prototype karya mahasiswa Poltekad Kodiklatad dan berniat mengadopsi peralatan perang ini untuk kesatuannya.

Bukan hanya itu, putra Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno ini beberapa kali terlihat tepuk tangan melihat simulasi perang menggunakan peralatan perang buatan anak bangsa ini.

Dalam simulasi ini, mahasiswa Poltekad menggunakan Drone Bomber yang mampu membawa 16 bahan peledak yang bisa diluncurkan dengan cara peluncuran atau pelemparan.

Digunakan juga dalam simulasi ini, mortir latih kaliber 18 mm yang bisa dipergunakan prajurit berlatih secara aman dan mengeluarkan biaya yang jauh lebih murah.

"Saya melihat dengan jelas, saya merasa kebutuhan untuk peningkatan sumber daya manusia secara internal kita cukup bisa menjawab suatu perintah yang kadang juga diluar kemampuan kita," ujarnya.

Selain itu, ia melihat karya mahasiswa Poltekad bisa menjawab kebutuhan masyarakat.

"Banyak yang tadi kita lihat bisa diadopsi untuk internal kita seperti peningkatan latihan tempur, seperti peralatan latihan mortir, juga peralatan kesehatan tadi. Dalam waktu dekat ada satgas yang mau kita berangkatkan ke Ambon, kalau kemarin kita baru bisa membawa alat penguat sinyal kita akan coba membawa alat kesehatan," ujar Kunto.

Hari ini Komandan Poltekad Kodiklatad Brigjen TNI Dr. Nugraha Gumilar, M.Sc menunjukkan karya mutakhir mahasiswanya kepada Pangdam III Siliwangi.

Mulai dari Portable Fuel Transfer Pump untuk helikopter, Sepatu PDL yang bisa difungsikan suply listrik, peralatan Oxygen Konsentrator, Rompi Tempur Berbasis Internet, pengamanan gudang amunisi, penggerak rampdoor panser anoa, hingga pembangkit listrik tenaga air.

Hari ini secara khusus, Pangdam III Siliwangi berkunjung ke Poltekad. Pangdam datang bersama jajaran khusus untuk melihat karya para mahasiswa ini.

Dalam kesempatan itu, Kunto memberikan pengarahan kepada para mahasiswa. Ia mengingatkan bahwa tentara lahir dari persamaan perasaan kebangsaan Indonesia.

Sementara itu, Komandan Poltekad mengucapkan terima kasih atas kedatangan Pangdam. "Sebuah kehormatan bagi kami, kedatangan Pangdam III Siliwangi," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa Poltekad menghasilkan para pendidik, peneliti dan staf ahli teknologi yang memiliki kemampuan akademi yang baik, karakter yang kuat, beriman dan bertaqwa.

"Yang dipelajari adalah suatu inovasi teknologi yang bermanfaat untuk Angkatan Darat baik untuk di masa damai maupun di masa perang outputnya mereka sebelum lulus dia harus membuat inovasi-inovasi teknologi. Mudah-mudahan bermanfaat untuk satuan-satuan," ujar Gumilar.

Gumilar mengatakan bahwa Poltekad akan terus mengembangkan inovasi peralatan perang.

"Pengembangan itu kita serahkan ke pimpinan Angkatan Darat yang punya wewenang produksi massal karena kita bukan pabrik yang tidak bisa memproduksi banyak," ujarnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement