Peristiwa Internasional

Rusia Akan Keluar dari Stasiun Luar Angkasa ISS Setelah 2024

Rabu, 27 Juli 2022 - 11:03 | 33.76k
Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) akan bebas tugas pada tahun 2032, dan akan dibuang di Point Nemo, lokasi terpencil di Samudra Pasifik. (FOTO: National Geografi)
Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) akan bebas tugas pada tahun 2032, dan akan dibuang di Point Nemo, lokasi terpencil di Samudra Pasifik. (FOTO: National Geografi)

TIMESINDONESIA, JAKARTARusia akan menarik diri dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) setelah tahun 2024 dan akan membangun pos luar angkasanya sendiri yang mengorbit.

Kepala Badan Antariksa Negara (Roscosmos) yang baru diangkat Selasa (26/7/2022), Yury Borisov mengatakan hal itu pada pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Saya pikir pada saat itu kita akan mulai menyusun stasiun orbital Rusia. Iniprogram luar angkasa sebagai "prioritas" utama. Tentu saja, kami akan memenuhi semua kewajiban kami kepada mitra kami, tetapi keputusan untuk meninggalkan stasiun ini setelah 2024 telah dibuat," katanya seperti dilansir The Moscow Times. 

ISS diluncurkan bersama pada tahun 1998 oleh badan antariksa Rusia dan AS. Hal itu menjadi bidang kerja sama yang langka antara Moskow dan Washington di tengah hubungan yang memburuk secara tajam.  Awal bulan ini, NASA telah  mengumumkan masih akan melanjutkan penerbangan ke ISS dengan Rusia.

Seorang pejabat senior NASA pada hari Selasa mengatakan, Amerika Serikat belum menerima secara resmi dari Rusia tentang rencananya keluar dari ISS itu. "Kami belum menerima kabar resmi dari mitra mengenai berita hari ini," tutur Direktur ISS untuk NASA, Robyn Gatens dalam sebuah konferensi di pos terdepan.

Ditanya apakah dia ingin hubungan luar angkasa AS-Rusia berakhir, dia menjawab: "Tidak, sama sekali tidak."

Borisov telah menyampaikan kepada Vladimir Putin bahwa industri ruang angkasa Rusia berada dalam situasi 'sulit'. 

Ia menambahkan bahwa, pihaknya akan berusaha 'untuk meningkatkan standar, dan, pertama-tama, untuk menyediakan ekonomi Rusia dengan layanan ruang angkasa yang diperlukan' antara lain soal navigasi, komunikasi dan transmisi data.

Pada pertemuan hari Selasa,  Roscosmos juga mengungkapkan model stasiun orbit Rusia. Mengutip sumber industri yang tidak disebutkan namanya, Interfax melaporkan bahwa stasiun luar angkasa baru Rusia itu nanti akan menelan biaya $6 miliar.

Keputusan Rusia untuk menarik diri dari ISS terjadi di tengah invasi yang sedang berlangsung ke Ukraina, yang memicu beberapa putaran sanksi Barat yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Moskow.

Pada bulan April, mantan kepala Roscosmos,  Dmitry Rogozin telah mengancam  akan mengakhiri kerja sama dengan mitra Barat di ISS sebagai pembalasan atas sanksi tersebut.

"Pemulihan hubungan normal antara mitra di Stasiun Luar Angkasa Internasional dan proyek lainnya hanya mungkin dilakukan dengan penghapusan sanksi ilegal secara penuh dan tanpa syarat," kata Rogozin di Twitter. 

Rusia pertama kali mengumumkan rencananya untuk meluncurkan pos orbitnya sendiri tahun lalu, dengan alasan infrastruktur ISS yang sudah tua. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES