Pendidikan

Seni Pecut Samandiman Diproyeksikan Jadi Kegiatan Ekstrakurikuler di Sekolah

Selasa, 26 Juli 2022 - 22:09 | 85.58k
salah satu pegiat seni pecut samandiman saat menampilkan skilnya (foto: Yobby/TIMES Indonesia)
salah satu pegiat seni pecut samandiman saat menampilkan skilnya (foto: Yobby/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Warisan budaya bangsa akan hilang jika tidak ada generasi muda yang mengenal dan memahami. Menjaga warisan budaya, kedepan Seni Pecut Samandiman yang merupakan salah satu budaya khas Kota Kediri ini diharapkan bisa masuk ke sekolah-sekolah melalui ekstrakurikuler. Pecut Samandiman telah didaftarkan di Kemenkumham untuk Hak Kekayaan Intelektual (HaKI). 

Seperti diketahui seni pecut samandiman merupakan seni pecut, dengan pecutnya sendiri memiliki panjang hampir 3,5 meter sampai 10 meter dan membutuhkan teknik tersendiri untuk dibunyikan. "Kita akan coba masifkan ke masyarakat, mungkin ke sekolah-sekolah. Nanti tidak hanya akan menjadi tontonan tapi juga menjadi kegiatan ekstrakurikuler anak sekolah," tukas Kepala Disbudparpora Kota Kediri Zachrie Ahmad, Selasa, (26/07/2022).

Nantinya jika bisa masuk ke sekolah sebagai kegiatan tambahan, para guru ekstrakurikuler akan mendapat bimbingan dan ilmu  dari para pegiat Seni Pecut Samandiman.  "Nanti para penggiat atau pelaku seni pecut ini akan sosialisasi. Para guru ekstrakurikuler akan belajar di paguyuban para pegiat seni pecut ini," tambah Kepala Disbudparpora.

Di Kota Kediri sendiri terdapat Kampung Pecut Kemasan yang merupakan pusat para pegiat dan pelaku seni pecut samandiman.  Meski pelaku seni pecut samandiman banyak yang tersebar di kota Kediri, namun Kampung Pecut ini juga bisa ditemui para pengrajin Pecut Samandiman."Hampir setiap kelurahan ada yang mempelopori. Dan dari luar banyak yang belajar dari sana (Kampung Pecut)," tutur Kepala Disbudparpora lagi.

Belum lama ini, Kota Kediri menjadi tuan rumah Kejuaraan Seni Pecut Samandiman, yang diikuti 128 peserta dari 22 kabupaten/kota di Indonesia. Salah satu peserta terjauh berasal Kabupaten Mimika Provinsi Papua Tengah.  Terdapat empat kategori dalam kejuaraan yang dilombakan yakni kategori bebas putra, bebas putri, tunggal putri anak, dan tunggal putra anak.  

Untuk penilaian sendiri dilihat dari tiga hal yakni roso, wirogo dan wiromo-nya. "Romo adalah kesesuaian  gerakan lagunya, rogo adalah bagaimana seorang pegiat pecut bisa trengginas, Untuk kostum sesuai daerah masing-masing," ucap Ketua Paguyuban Pecut Samandiman Kota Kediri Mohammad Hanif saat itu.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES