Politik

Jokowi Belum Berpihak ke Capres Tertentu, Tomas Pengaruhi Pilihan Rakyat

Selasa, 26 Juli 2022 - 16:06 | 25.91k
Ilustrasi menentukan calon pemimpin - (FOTO: empowermentech)
Ilustrasi menentukan calon pemimpin - (FOTO: empowermentech)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah mengakui jika Presiden RI Jokowi mempunyai pengaruh besar terhadap kelompok penggerak pemilih pada Pemilu 2024. Namun pengaruh tersebut tidak berbanding lurus dengan pemilih yang akan mencolok di Pemilu mendatang.

Menurutnya, Jokowi Effect hanya akan menjadi mainan para kelompok pendukung. Sementara pemilih yang sebenarnya akan memilih Capres/Cawapres yang berkenan untuk mereka. Tokoh masyarakat yang bisa berpengaruh pada pilihan rakyat. 

"Presiden Jokowi punya dampak terhadap kelompok - kelompok penggerak pemilih, tetapi tidak ada dampak pada pemilih langsung," kata Dedi Kurnia Syah kepada wartawan, Selasa (26/7/2022). 

Ia mengungkapkan, kelompok penggerak pemilih yang dimaksud misalnya relawan. Kelompok yang disebutnya berkepentingan melakukan propaganda, namun ditekankan Dedi Kurnia suara pemilih sebenarnya diwakili dalam bentuk survei opini publik. 

"Dalam skema survei pasti tentu melakukan asesmen terhadap preferensi politik responden. Kita bisa memastikan bahwa pemilih bukan saja punya hak memilih, mereka memang mengikuti perkembangan politik saat survei itu dilakukan," jelas Dedi. 

Lembaga survei yang dipimpinnya, Indonesia Political Opinion, lanjut Dedi, juga menjalankan sejumlah survei opini publik terkait politik. Hingga apapun hasilnya, itu adalah murni pilihan dari pemilih. 

"Tidak ada referensi pemilih apa yang diusung Presiden Jokowi itu yang akan dia pilih, itu hampir tidak ada. Sehingga pilihan politik, pilihan pada tokoh potensial terusung pada Pilpres 2024, itu murni tokoh yang disukai responden saat survei dilakukan, termasuk adalah pilihan responden untuk siapa yang dia pilih," katanya. 

Kalaupun ada pihak lain yang mempengaruhi pilihan pemilih, umumnya mereka adalah komunitas atau orang yang dekat, misalnya Ketua RT, Ketua Adat dan tokoh masyarakat. Bahkan jika Presiden Jokowi terang-terangan menunjuk Capres/Cawapresnya, tidak akan menimbulkan Jokowi effect untuk mendongkrak elektabilitas maupun popularitas si calon. 

"Tetapi itu tidak bisa dianggap faktor Jokowi, itu hanya mungkin karena apa yang disarankan Jokowi sudah sesuai dengan pilihan responden," tandas Dedi. 

Jokowi Tak Berpihak ke Calon Tertentu

Sementara itu, pengamat politik Emrus Sihombing menilai wajar dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap kandidat calon presiden (capres) di Pemilu 2024 tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan elektabilitas calon. 

Hal itu terjadi karena memang Jokowi tidak menunjukkan keberpihakan pada salah satu nama yang digadang-gadang maju dalam Pilpes 2024. Selama Jokowi belum berpihak, maka sulit untuk mengatakan ada atau tidanya efek Jokowi tersebut.

"Saya kira sangat sederhana. Di situlah menunjukkan Bapak Presiden tidak berpihak pada salah satu calon. Kalau dia berpihak pada salah satu calon, baru kita mengatakan ada Jokowi effect atau tidak," jelas Emrus.

Ia menambahkan Jokowi tidak memberikan suatu dukungan verbal maupun non-verbal, langsung atau tidak langsung pada salah satu bakal calon presiden, bahkan terhadap Ganjar Pranowo yang santer disebut-sebut sebagai pengganti Jokowi.

"Sebab itu sangat wajar Jokowi effect belum ada pengaruh terhadap salah satu kandidat. Lain halnya, jika Pak Jokowi memberikan sinyal-sinyal dengan memberikan kriteria-kriteria tertentu calon presiden yang kriteria itu spesifik pada seseorang walaupun tidak sebut namanya. Saya kira itu akan bisa terlihat," ungkapnya.

Meski demikian, Emrus menegaskan Jokowi akan tetap diperhitungkan dalam kontestasi Pilpres 2024 oleh berbagai kekuatan politik.

"Dalam konteks pilpres yang akan datang, Pak Jokowi menurut saya masih dihargai. Mengapa? Karena sampai pelantikan presiden (baru), Jokowi jadi presiden kita," sambungnya.

Selain itu, keberhasilan dalam aspek pembangunan menjadikan Jokowi sebagai sosok yang sangat dihargai oleh kekuatan-kekuatan politik di Indonesia. "Keberhasilan dari Bapak Jokowi dalam pembangunan di segala aspek. Tidak sekadar pembangunan infrastruktur atau fisik, tapi membangun Bhinneka Tunggal Ika di Indonesia," pungkasnya.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES