Pendidikan

MI KH Mohammad Said di Kabupaten Malang Beri Sekolah Gratis, Begini Kiprahnya

Senin, 25 Juli 2022 - 18:37 | 39.97k
Suasana Kegiatan Belajar Mengajar di MI KH Mohammad Said. (Foto : Binar Gumilang/TIMES Indonesia).
Suasana Kegiatan Belajar Mengajar di MI KH Mohammad Said. (Foto : Binar Gumilang/TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, MALANG – Tidak banyak sekolah atau madrasah swasta yang memberikan sekolah gratis. Salah satunya adalah MI KH Mohammad Said di Kabupaten Malang tepatnya Desa Dadapan, Wajak.

Meski memberikan sekolah gratis, fasilitas yang diberikan tidak minimalis. Seluruh pelajar maupun peserta didik mendapatkan seragam dengan seragam jas ala Korea.

Di samping itu, pihak Madrasah maupun yayasan juga memberikan buku pelajaran hingga buku tulis secara cuma-cuma. Tidak hanya itu, setiap wisuda maupun pelepasan siswa dilangsungkan secara meriah.

MI-KH-Mohammad-Said-b.jpgPara pelajar MI KH Mohammad Said memakai seragam jas ala Korea. (Foto : dok MI KH Mohammad Said)

Suasana wisudawan maupun pelepasan siswa mengusung konsep layaknya menghadiri sebuah resepsi pernikahan. Ada tempat registrasi, hingga meja khusus makan.

MI KH Mohammad Said di Kabupaten Malang ini juga memiliki ruangan kelas yang cukup representatif. Tidak hanya itu, gedung bangunan juga sebagian berlantai dua. Pimpinan MI, Ahmad Zunaidi menjelaskan awal mula pendirian sekolah gratis tersebut. Yakni bermula pada awal tahun 2013 silam.

"Awal mulanya kami berasal dari Madin yang ikut di MTs dekat sini. Kami aktif mengajar di Madin pada sore hari di tempat tersebut," ujar Ahmad Zunaidi kepada TIMES Indonesia, Senin, (25/7/2022).

Lebih lanjut dia mengatakan, kemudian niatan itu disampaikan kepada tokoh masyarakat maupun tokoh agama. Kemudian ada tokoh agama yang menyarankan untuk sekalian dibangun Madrasah Ibtidaiyah atau MI.

"Madrasah ini berdiri berawal dari kami kesulitan mencari siswa maupun peserta didik. Maka dari itu, kami sekalian memberikan sekolah maupun pendidikan gratis," ucapnya.

Meski mengusung sekolah gratis, tidak mudah baginya untuk menjalankan niatan mulia tersebut. Terlebih timbul tidak kepercayaan atau keraguan dari berbagai pihak. "Sekolah gratis dianggap aneh, apalagi ini swasta biasanya mahal," sebut pria ramah ini. Namun, seiring berjalannya waktu masyakarat merasakan manfaat sekolah gratis ini.

MI-KH-Mohammad-Said-c.jpgKondisi bangunan MI KH Mohammad Said. (Foto : Binar Gumilang/TIMES Indonesia).

Saat ini terdapat 63 peserta didik yang mengenyam pendidikan di tempat tersebut. "Siswa paling jauh lebih dari 10 kilometer dari sini tepatnya Desa Beringin," tuturnya. Sedangkan untuk prestasi, kata dia, MI KH Mohammad Said bisa bersaing tingkat kecamatan. Terlebih memiliki unggulan Tahfidzul Al Quran.

"Kemarin juara Porseni tingkat kecamatan. Program unggulan kami ada Tahfidz Al Quran, Bahasa Arab dan Bahasa Inggris," urainya.

Sedangkan untuk operasional sekolah, pihaknya mengandalkan donasi dari para pengurus yayasan dan semua pihak yang peduli terhadap sekolah ini. "Semangat yayasan untuk mengembangkan Madrasah ini sangat luar biasa. Dananya berasal dari donasi para donatur," ungkapnya.

Kedepannya kata dia, sekolah gratis MI KH Mohammad Said di Kabupaten Malang ini diharapkan terdapat ekstrakurikuler Bahasa China yang kian memperkaya ilmu Bahasa bagi para pelajar di Madrasah tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES