TIMESINDONESIA, GRESIK – Sejumlah kegiatan dilakukan dalam masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). Di Gresik, Jawa Timur, siswa baru melakukan deklarasi lawan bulliying.
Satu-persatu siswa mengecap tangan ke kain yang sebelumnya dicelupkan ke cat warna-warni. Harapannya, tidak ada lagi aksi bulliying di sekolah.
Wakil Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik, Khoiro Numsyah mengatakan, bullying tetap menjadi fenomena yang masih sering terjadi di sekolah-sekolah.
Siswa SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik usai deklarasi anti bulliying (Foto: Akmal/TIMES Indonesia)
Banyak sekali pengaruh yang mempengaruhi anak untuk melakukannya, beberapa diantaranya karena pergaulan ataupun pengaruh media.
"Atau bisa jadi anak-anak masih belum paham bullying itu yang seperti apa, jadi perlu pemahaman sedari dini agar bisa menghindari dan meningkatkan kepedulian anak-anak," katanya, Jumat (22/7/2022).
Oleh karena itu, siswa-siswi baru diajak untuk menyatakan komitmen bersama untuk melawan bullying. Ditandai dengan memberikan stempel telapak tangan berwarna-warni di papan anti bullying.
Setelah melakukan stempel tangan anti bullying, siswa-siswi diajak untuk berkeliling mengenal lingkungan sekolah dengan menaiki kereta kelinci.
Seluruh siswa tambah bersemangat dan kegirangan. Bahkan Ashraf Abu Bakar (1 As Salam) tidak mau turun dari kereta kelinci.
Khoiro mengatakan melalui kegiatan itu diharapkan siswa-siswi kelas satu bisa mengenal bagaimana lingkungan di sekolah barunya. "Kami ajak mereka agar nyaman di sekolah," ujarnya.
Kepala SD Muhammadiyah 2 GKB Fauzuddin Ahmad menerangkan, kegiatM MPLS ini dikemas dengan program Back to School (BTS) yang mengangkat tema New Spirit, New Adventure.
Pihak sekolah, ujar Fauzudin juga menghadirkan pendongeng nasional, Kak Komang. Tingkah laku kocak Komang membuat siswa antusias menyimak.
Setelah mendengarkan dongeng seluruh siswa mendapatkan makanan dan minuman sehat dari bunda-bunda ikatan wali murid (Ikwam).
"Pizza dan susu dibagikan kepada 689 siswa. Ini juga bagian dari inplementasi branding sekolah sehat serta sekolah ramah anak sehingga ada deklarasi tolak aksi bulliying," tambahnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |