Pendidikan

Buka Munas V ABP-PTSI, Direktur Kelembagaan Ditjen Dikti Paparkan 5 Strategi PTS Hadapi Tantangan Zaman 

Kamis, 21 Juli 2022 - 21:12 | 35.98k
Direktur Kelembagaan Ditjen Dikti-Ristek Dr Lukman menyampaikan paparan saat Munas V ABP-PTSI di Surabaya, Kamis (21/7/2022). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Direktur Kelembagaan Ditjen Dikti-Ristek Dr Lukman menyampaikan paparan saat Munas V ABP-PTSI di Surabaya, Kamis (21/7/2022). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABP-PTSI) menggelar Munas V mulai 21-22 Juli 2022 di Surabaya.

Munas yang diikuti oleh ABP-PTSI dari Sabang sampai Merauke ini mengambil tema ‘Menyegarkan dan Mengobarkan Platform yang Adaptive dan Agile dalam Menghadapi Tantangan Pendidikan Nasional dan Tarung Digital’.

Agenda tersebut turut dihadiri Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Mendikbud Ristekdikti Nadiem Makarim, dan KASAD Jenderal TNI Dudung Abdurrahman secara daring. 

Munas-V-ABP-PTSI-di-Surabaya.jpg

Kemudian juga hadir secara langsung, Ketua Dewan Kehormatan ABP-PTSI Dr H Wiranto, Direktur Kelembagaan Ditjen Dikti-Ristek Dr Lukman serta Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak. 

Membuka Munas V, Dr Lukman juga menyampaikan 5 arah kebijakan dan strategi Dikti dalam penguatan pendidikan tinggi guna menghadapi tantangan zaman.

Dr Lukman mengatakan, PTS wajib meningkatkan mutu melalui lima arah kebijakan yang telah dirancang oleh Ristek Dikti tersebut. 

Yaitu meningkatkan angka partisipasi pendidikan tinggi, menguatkan mutu dan relevansi pendidikan, menguatkan mutu dosen dan tenaga pendidik. Kemudian, menguatkan sistem tata kelola Ditjen Pendidikan Tinggi serta menguatkan riset, inovasi dan pengabdian masyarakat. 

Dr Lukman menyebut, saat ini total terdapat 4.200 perguruan tinggi di Indonesia. Namun, hanya ada 125 Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Artinya, terdapat empat ribu lebih perguruan tinggi swasta yang melayani pendidikan di Indonesia. 

Munas-V-ABP-PTSI-di-Surabaya-2.jpg

"PTS merupakan tulang punggung perguruan tinggi di Indonesia sebagai pencetak generasi unggul," kata Dr Lukman, Kamis (21/7/2022). 

Sehingga, tambahnya, pemerintah memberikan apresiasi melalui Kemendikbud Ristek Dikti yaitu dengan memberikan pelayanan prima kepada PTS.

Selain itu pemerintah juga memberikan anggaran untuk PTS se-Indonesia total sebesar Rp1,2 triliun. 

"Ini adalah anggaran yang diposkan untuk PTS di Indonesia. Baik berupa bantuan yang bersifat fasilitas atau infrastruktur maupun riset dan penelitian," ungkapnya. 

Oleh karena itu, Dr Lukman berharap PTS memberikan konsep sebagai lembaga pendidikan bertaraf internasional. Karena dari ribuan PTS di Indonesia, hanya 20 PTS yang masuk peringkat dunia. 

Sehingga hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi PTS untuk memiliki hak yang sama untuk masuk ke dalam jajaran world class university. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES