Gaya Hidup

Kayutangan Street Style, Fenomena Citayam Fashion Week yang Menular ke Kota Malang

Kamis, 21 Juli 2022 - 18:54 | 105.53k
Tangkapan layar Kayutangan Street Style. (Tangkapan layar/TIMES Indonesia)
Tangkapan layar Kayutangan Street Style. (Tangkapan layar/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Fenomena Citayam Fashion Week yang baru-baru ini mendadak viral di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, nampaknya juga menular ke wilayah Kota Malang.

Citayam Fashion Week yang bermula dari sejumlah anak yang nongkrong di kawasan tersebut dengan sebutan SCBD (Sudirman, Citayam, Bojonggede dan Depok), memberikan nuansa perkumpulan fashion seperti halnya Harajuku yang ada di negara Jepang.

Adaptasi itu pun juga bakal mendominasi di wilayah Kota Malang. Salah satunya melalui komunitas street style yang membuat gerakan bernama Kayutangan Street Style yang sudah mulai viral di sejumlah akun media sosial.

Salah satu penggagas gerakan tersebut, Tia Barrat mengatakan ini bukanlah sebuah event, acara ataupun kegiatan fashion Kota Malang. Akan tetapi, mengadaptasi dari Citayam Fashion Week, Tia menyebutkan bahwa hal ini murni sebuah gerakan untuk mengkampanyekan berpakaian dengan outfit yang keren.

"Fenomena Citayam Fashion Week ini kan memang heboh. Awalnya dari sana. Nah kalau kita hanya ingin kampanye berpakaian dengan outfit sekeren mungkin ala teman-teman sendiri yang biasa nongkrong di Kayutangan Heritage," ujar Tia kepada TIMES Indonesia, Kamis (21/7/2022).

Tia mengaku bahwa gerakan yang sebenarnya sebatas teman-teman komunitas ingin nongkrong dan berkunjung ke Kayutangan Heritage dengan outfit keren ini mendapat respon lebih dari masyarakat.

Melalui akun Instagram @kayutanganstreetstyle, gerakan ini bakal dimulai pada Jumat (22/7/22) besok pukul 19.00 WIB di sekitaran Kayutangan Heritage. "Ini di luar ekspetasi kalau viral. Jadi konsep kita gak ada acara apapun, hanya gerakan saja," ungkapnya.

Kayutangan-Street-Style-2.jpg

Akan tetapi, Tia pun ingin meluruskan bahwa kegiatan ini murni hanya sebatas gerakan bukan acara atau event yang terencana. Sebab, diakui Tia, nantinya tak ada yang menyediakan tempat catwalk ataupun terkumpul di satu titik saja.

"Sampai detik ini kita gak ada rundown acara, tempat khusus berkumpul atau fashion show dengan catwalk. Hanya kampanye untuk menggunakan outfit kece," tegasnya.

Kayutangan Heritage sebagai landmark atau ikon baru Kota Malang menjadi tujuan utama gerakan ini. Tia mengaku bahwa selain berkampanye, tentu ia bersama komunitasnya juga ingin mengangkat urban tourism yang lagi digaungkan juga oleh Pemkot Malang.

Banyak spot foto hingga kafe yang mulai tersebar di kawasan Kayutangan Heritage menjadi tujuan utama wisata tersebut. Jika digabung dengan kampanye outfit keren, tentu ini bisa menjadi fenomena baru untuk mengangkat Kota Malang.

"Beberapa spot foto kan cakep. Tempat nongkrong banyak. Kita gerakin teman-teman jajan gak hanya di kafe saja, tapi bisa masuk gang-gang juga nantinya," tuturnya.

Dengan adanya ini, Tia ingin memastikan bahwa gerakan ini murni sebuah ide baru untuk mengangkat Kota Malang meski ada adaptasi dari Citayam Fashion Week. Untuk masalah lokasi catwalk atau titik kumpul, hal tersebut tak terencana dan tidak ada dalam gerakan tersebut.

Komunitas street style hanya ingin mengkampanyekan outfit keren agar bisa menunjang jati diri dan kepercayaan diri. "Masalah catwalk atau engga ya masing-masing orang. Kita gak sediakan tempat. Intinya kampanye pakai outfit keren untuk nongkrong atau sekadar jalan-jalan di sana (Kayutangan Heritage Kota Malang)," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES