Ekonomi

Ekonomi Pagaralam Tumbuh 0,01 Persen

Kamis, 21 Juli 2022 - 10:50 | 34.91k
Kepala BPS Kota Pagaralam, Dedi Fahlevi MSi. (Foto: Asnadi/TIMES Indonesia)
Kepala BPS Kota Pagaralam, Dedi Fahlevi MSi. (Foto: Asnadi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PAGARALAM – Berdasarkan data statistik BPA Kota Pagaralam, kurun tiga tahun terakhir angka kemiskinan di Kota Pagaralam menunjukkan garis tren kenaikan.  Namun meski demikian secara keseluruhan ekonomi Pagaralam masih bisa tumbuh positif, yaitu sebesar 0,01 persen.

“Terjadinya kenaikan kemiskinan dipengaruhi berbagai hal seperti kemarau panjang dan fenomena serangan harimau di tahun 2019, dan wabah Covid -19 yang melanda Pagaralam di tahun 2020. Khusus dampak wabah Covid-19, hal ini terjadi secara merata hampir di seluruh wilayah tanah air. Tetapi walaupun begitu, besarnya tekanan terhadap perekonomian, ekonomi Pagaralam masih bisa tumbuh positif, yaitu sebesar 0,01 persen,” ungkap Kepala BPS Kota Pagaralam, Dedi Fahlevi MSi didampingi Kasi Integrasi Pengolahan Diseminasi Statistik (IPDS), Pray Putra Hasianro Nadeak, Kamis (21/7/2022)

Menurutnya untuk diketahui, kemiskinan erat kaitannya dengan laju pertumbuhan ekonomi. Komponen ini dua bagian dinamika suatu daerah yang saling erat terkait, walaupun tingkat keterkaitannya merupakan angka relatif yang tidak akan sama antar wilayah, sangat tergantung pada sektor dominan yang berkontribusi paling besar dalam perekonomian wilayah.

“Dilihat dari persentase kemiskinan, sejak tahun 2019 sampai 2021 menunjukkan peningkatan. Untuk Kota Pagaralam, dengan sektor pertanian yang mendominasi dalam perekonomian, dengan perkebunan tahunan yang paling besar, menjadikan perekonomian Pagaralam menjadi lebih statis pergerakannya,” ungkapnya.

Dedi mengatakan, berdasarkan data yang ada di 2019 angka kemiskinan 8,90 persen, di tahun 2020, 9,07 persen dan angkanya terus meningkat menjadi 9,40 hingga di tahun 2021. “Tren kenaikan persentase kemiskinan yang terjadi tersebut tidak bisa dikaitkan secara langsung, atau mengindikasikan terjadinya penurunan kinerja Pemerintah Kota Pagaralam dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Tetapi lebih kepada kondisi tak terduga alamiah yang terjadi,” beber Dedi.

Lebih jauh dikatakannya masih tumbuhnya ekonomi ditengah terjadinya kenaikan angka kemiskinan di Kota Pagaralam menunjukkan bahwa ketahanan ekonomi masayakat di kaki gunung Dempo ini masih relatif lebih baik dibanding daerah lainnya di Sumatera Selatan. Yang hampir semua daerah mengalami pertumbuhan ekonomi minus, termasuk Provinsi Sumatera Selatan, yang hanya tumbuh sebesar -0,11 persen di tahun 2020.

Mengenai upaya menanggulangi angka kemiskinan tersebut, Dedi Fahlevi menanggapi jika Pemkot Pagaralam telah melakukan serangkaian program kegiatan. Salahsatu upaya yang telah dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya adalah dengan program sambung pucuk (stek) tanaman kopi, yang di tahun ini sudah memasuki tahun keempat, termasuk bantuan pinjaman dengan keringanan pembayaran bunga melalui perbankan. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES