Pendidikan

Universitas Perjuangan Berkomitmen Lestarikan Seni Sunda dan Kearifan Lokal

Rabu, 20 Juli 2022 - 23:36 | 40.12k
Pementasan Seni Sisingaan di Gelaran Pembukaan Acara Seni Budaya Universitas Perjuangan, beberapa hari yang lalu, (Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Pementasan Seni Sisingaan di Gelaran Pembukaan Acara Seni Budaya Universitas Perjuangan, beberapa hari yang lalu, (Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Gelaran Seni Budaya Universitas Perjuangan (Unper) merupakan bentuk komitmen untuk terus melestarikan seni budaya Sunda Buhun yang menjadi salah satu visi dan misi Unper berada di tanah Pasundan.

Hal tersebut disampaikan Ketua Pelaksana Kegiatan Gelar Budaya Unper Dr Dona Setia Umbara MP di kampus Unper, Rabu (20/7/22). Menurutnya gelaran budaya merupakan wujud implementasi dari visi Unper dengan berbasis kearifan lokal yang unggul dalam penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi yang berkarakter kejuangan pada tahun 2035 di tingkat nasional. 

Selain itu gelaran ini pun bertujuan untuk ikut membantu usaha pelaku UMKM agar dapat bangkit setelah terpuruk akibat hantaman badai pandemi yang telah memporak-porandakan perekonomian diseluruh sektor 

"Alhamdulillah pagelaran seni budaya yang jadi komitmen Unper bisa kembali digelar. Kami berharap melalui kegiatan ini masyarakat dan civitas akademika Unper senantiasa mencintai budayanya sendiri. Dengan begitu kita berharap apa makna dan esensi yang terkandung dalam seni maupun budaya sunda melekat atau menyerap di diri mereka mulai etika, sopan santun, perilaku dan lainnya," kata Dona yang juga selaku Dekan Fakultas Pertanian Unper.

Seni-Sisingaan-b.jpg

Komitmen Universitas Perjuangan (Unper) Tasikmalaya dalam melestarikan seni budaya Sunda buhun tampaknya bukan asal slogan. Malah, setelah tak bisa digelar selama dua tahun akibat pandemi Covid-19, agenda rutin tahunan berupa pergelaran seni budaya Sunda kembali dihidupkan kembali. 

Sejumlah pentas seni mulai seni sisingaan, jaipongan, kacapi suling, karawitan, musikalisasi puisi, qasidah rebana,  seni pencak silat dan lainnya turut menghangatkan kampus tersebut sejak Senin hingga Selasa 18-19 Juli 2022.

Kemeriahan yang dipicu rangkaian pentas seni itu sukses mengundang masyarakat dan mahasiswa untuk turut menyaksikan acara itu. Hal itu tentunya membuat bazar kuliner yang sengaja disiapkan panitia secara gratis untuk 24 pelaku UMKM di lokasi acara turut mengangkat bangkitnya para UMKM.

"Kalau ada hiburan seperti ini tentu sangat membantu para pedagang. Terlebih stand yang disediakan digratiskan," ujar salah seorang pelaku UMKM.

Pada kesempatan itu, Rektor Unper Prof.Dr.Yus Darusman sengaja mengundang sejumlah budayawan Tasikmalaya seperti Acep Zamzam Noor, Sarabunis Mubarok, Wit Jabo dan lainnya untuk memberi masukan terhadap visi yang tengah dijalankan lembaga pendidikan tinggi tersebut. 

"Ya pa Rektor ingin masukan dari stakeholder kebudayaan tentang visi tersebut dan alhamdulillah pada prinsipnya para seniman sangat mengapresiasi  visi yang dipilih Unper dan mengaku sangat mendukung," ujar Dona. 

Sementara itu Budayawan Tasikmalaya Acep Zamzam sangat mendukung visi itu bisa benar-benar terealisasi karena sejalan dengan harapan masyarakat Sunda. 

"Dalam hal ini Unper akan jadi pembeda dari kampus lainnya,"ungkap Acep. Pada kesempatan itu, Acep juga menekankan agar Unper tidak lupa terhadap purwadaksi alias jati dirinya. 

Hal itu diamini juga oleh seniman Wit Jabo yang mengulas isi dari pertemuan antara pengelola Unper, Yayasan Unsil dan stakeholder bidang kebudayaan.

"Ya kang Acep mengingatkan agar Unper tidak lupa purwadaksi atau jati diri sebagai lembaga yang berdiri di tanah Sunda,"pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES