Ekonomi

Bermodal Rp5 Ribu, Produk UMKM Mr Jago Masuk di 33 Alfamart Bondowoso

Rabu, 20 Juli 2022 - 21:28 | 112.13k
Owner produk UMKM keripik usus berkalsium tinggi, keripik jamur tiram dan keripik pare saat mengantarkan pesanan Alfamart. (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Owner produk UMKM keripik usus berkalsium tinggi, keripik jamur tiram dan keripik pare saat mengantarkan pesanan Alfamart. (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) salah satu sektor yang menguatkan ekonomi nasional. Termasuk di tengah Pandemi Covid-19. Sektor ekonomi ini tersebar di seluruh pelosok negeri, termasuk di Kabupaten Bondowoso.

Berdasarkan data akhir Tahun 2021, UMKM menjadi penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar dengan angka sekitar 61 persen.

Di Kabupaten Bondowoso, terdapat produk UMKM yang sudah cukup terkenal, dengan brand Mr Jago. Bahkan dua varian produknya yaitu keripik usus dan jamur krispi sudah masuk di toko modern Alfamart.

Awal Mula Usaha

Produk UMKM merek dagang dagang Mr Jago ini diproduksi di Desa Pejagan Kecamatan Jambesari Bondowoso. Pemiliknya adalah Rizal Budi Yana. 

Pada TIMES Indonesia, pria yang akrab disapa Budi ini menjelaskan, bahwa bisnis yang ia tekuni ini betul-betul dimulai dengan modal seadanya, tepatnya pada Tahun 2016 lalu.

UMKM-keripik-b.jpg

"Awalnya saya makan di sebuah cafe dengan istri saya. Istri saya minta usus krispi. Cuma kata istri saya, baunya masih amis dan ayem," kata dia.

Pria yang sempat kuliah diploma perhotelan di Malang itu akhirnya menawarkan untuk membuatkan istrinya usus krispi.

Bagi Alumnus Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo itu tidak sulit untuk membuat usus krispi. Sebab ia sendiri sudah pengalaman kerja dari hotel ke hotel.

"Kata istri saya keripik usus buatan suami lebih enak. Akhirnya, istri meminta agar krispi buatan saya dijadikan produk yang bisa diperjualbelikan, dijadikan bisnis lah," kata dia.

Tanpa pikir panjang pria kelahiran 5 Juli itu mulai membuka usaha usus krispi. Apalagi di tahun 2016 ia sudah memutuskan resign dari bank konvensional ternama di Sidoarjo karena satu alasan.

Usaha usus krispi sama sekali tidak menggunakan modal atau aset yang didapatkan dari tempat kerja sebelumnya. Ia memulainya betul-betul dari modal yang sangat minim.

Pria kelahiran Cirebon yang masih keturunan China Tionghoa ini mengawali usahanya dengan modal hanya Rp5 Ribu. Uang tersebut untuk membeli usus seperempat kilogram. Usus tersebut tidak langsung digoreng, tetapi menunggu hingga minimal ada 1 kilogram usus. "Lambat laun mulai bisa produksi 5 kilogram," jelas dia saat dikonfirmasi.

Hasil produksi dikemas dengan harga per satu kemasan Rp1000. Sementara untuk pemasarannya, Budi menitipkan ke warung-warung perancangan yang ada di desa. 

"Ngasih penghasilan ke warung itu Rp2 ribu. Misalnya naruh 12 bungkus, yang 2 itu punya warung. Alhamdulillah penghasilan ya cukup untuk kebutuhan sehari-hari," bebernya.

Ia menekuni usahanya ini dengan penuh ketelatenan. Hingga akhirnya pada Tahun 2017, produk UMKM miliknya dipasarkan di cafe-cafe. "Alhamdulillah saat itu produksi naik hingga 30 kilogram," imbuh dia.

Bahkan salah satu pelanggan usus krispi di salah satu cafe yang kebetulan kuliah di Malang, akhirnya melakukan pemesanan secara online dari tempat kuliahnya. 

"Mulai saat itulah produk saya dipasarkan secara online. Bahkan ada reseller di beberapa kota besar seperti Surabaya, Semarang, Tegal, Cirebon, Bekasi, Jakarta, Palembang dan kota-kota besar lainnya meminta berbagai varian rasa. Akhirnya saya sanggupi itu. Jadi varian rasa itu berawal dari online," paparnya.

Pada Tahun 2018, produk usus krispi mulai dijual di marketplace online, seperti Shopee dan lain sebagainya. Bahkan penjualannya meningkat hingga 1 kwintal per minggu, hingga dikirim ke berbagai daerah hingga luar negeri.

"2018 sudah kirim ke Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Belanda dengan packaging yang sudah berubah," paparnya.

Kemudian Tahun 2019 sudah mulai dilirik oleh Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Bondowoso. Hingga akhirnya dapat kesempatan ikut pameran di berbagai kota besar Nasional.

Setelah mendapatkan pendampingan akhirnya produk miliknya mendapatkan kesempatan untuk masuk toko modern. "Sebelum di Alfamart, awalnya ada toko modern yang menawarkan, tetapi sulit masuknya. Kalau di Alfamart ini Alhamdulillah saya dipermudah," paparnya.

Seiring berjalannya waktu, pada November Tahun 2020 ada 4 UMKM yang dipilih berkesempatan masuk toko modern Alfamart. Setelah melalui proses yang dinilainya sangat memudahkan.

Pemilik UD ROSINDO BUDI MANDIRI dengan hasil produksinya keripik usus berkalsium tinggi, keripik jamur tiram dan keripik pare dengan merek dagang Mr Jago, adalah salah satu Produk UMKM unggulan Diskoperindag Bondowoso yang masuk di 33 Alfamart se-Kabupaten Bondowoso.

Dan setelah 2 setahun lebih bekerja sama dengan Alfamart, UD ROSINDO BUDI MANDIRI dengan merek dagang Mr Jago ini mendapatkan penghargaan keren sebagai 10 besar produk lokal nasional terlaris di Alfamart.

Pemasaran di Alfamart itu sangat membantu usahanya. Bahkan saat ini ia fokus memenuhi permintaan Alfamart, dan menghentikan pengiriman ke luar negeri dan ke cafe-cafe.

Saat ini lanjut dia, sekali Produksi bisa menghabiskan usus hingga 2 kuintal. "Kalau hanya 1 kwintal saja hanya cukup untuk memenuhi seperempat toko Alfamart," imbuh dia.

Usus ayam yang dibutuhkan juga diambil langsung dari pabrik pemotongan ayam dari berbagai Kabupaten/ Kota. "Di Alfamart ini mudah, uang kami didapatkan setiap tiga hari sekali," paparnya.

Setelah brand Mr Jago bisa dipasarkan di toko modern Alfamart, pendapatannya pun meningkat drastis. Yakni Rp 12 - 15 juta per bulan. "Tapi itu belum dipotong biaya produksi. Sekarang sudah fokus penuhi permintaan Alfamart," paparnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES