Peristiwa Internasional

Rishi Sunak Memimpin Peroleh Suara Menuju Perdana Menteri Inggris

Rabu, 20 Juli 2022 - 09:45 | 39.20k
Mantan Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak berbicara saat peluncuran kampanyenya untuk menjadi pemimpin Partai Konservatif dan Perdana Menteri, di Queen Elizabeth II Centre di London, Selasa 12 Juli 2022. (Foto: AP/Stefan Rousseau)
Mantan Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak berbicara saat peluncuran kampanyenya untuk menjadi pemimpin Partai Konservatif dan Perdana Menteri, di Queen Elizabeth II Centre di London, Selasa 12 Juli 2022. (Foto: AP/Stefan Rousseau)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Mantan Menteri Keuangan Inggris, Rishi Sunak masih memimpin dalam perolehan suara di antara anggota parlemen Konservatif menuju kursi Perdana Menteri Inggris untuk menggantikan Boris Johnson.

Sunak telah memperoleh 118 suara sampai penghitungan hari keempat. Dua pesaingnya yang tersisa membuntuti, yakni Menteri Perdagangan junior, Penny Mordaunt dengan 92 suara dan Menteri Luar Negeri, Liz Truss dengan 86 suara.

Sampai hari Selasa, dilansir Al Jazeera, persaingan tetap terbuka  setelah anggota parlemen dari partai itu menjatuhkan mantan menteri Kesetaraan, Kemi Badenoch dari kompetisi untuk meninggalkan Sunak. Badenoch keluar dari persaingan setelah memperoleh 59 suara.

Penny Mordaunt yang berada  di tempat kedua berterima kasih kepada rekan-rekan atas dukungan mereka.

"Kami hampir melewati garis finis. Saya bersemangat untuk pergi dan bersemangat untuk mengajukan kasus saya kepada anggota di seluruh negeri dan menang," katanya dalam sebuah pernyataan.

Seorang juru bicara Liz Truss mengatakan, sudah waktunya bagi partai untuk bersatu di belakang seorang kandidat yang akan memerintah dengan cara Konservatif dan yang telah menunjukkan bahwa dia dapat memberikan waktu dan lagi.

Anggota parlemen Inggris akan menyingkirkan satu kandidat lagi sebelum 200.000 anggota partai yang memerintah memilih pemimpin baru mereka, yang akan menjadi perdana menteri.

Tidak seperti pada 2019, ketika Johnson jelas difavoritkan untuk mengikuti kontes, hasilnya lebih sulit diprediksi, dengan jajak pendapat anggota partai menunjukkan Sunak akan kalah dari siapa pun yang terpilih untuk menghadapinya.

Sejak Johnson mengatakan dia mengundurkan diri awal bulan ini setelah pemerintahannya yang dilanda skandal kehilangan dukungan dari banyak Konservatif, perlombaan untuk menggantikannya menjadi semakin buruk dengan para pesaing memperdagangkan duri dan rekor yang menantang.

Rishi Sunak, Liz Truss dan Penny Mordaunt  telah memberikan penawaran kebijakan untuk menambah momentum kampanye mereka, mencoba mengalihkan fokus dari janji pemotongan pajak, pada saat ekonomi Inggris yang lesu telah membuat orang-orang dengan tekanan paling ketat pada keuangan mereka selama beberapa dekade.

Rishi Sunak yang pengunduran dirinya sebagai menteri keuangan yang membantu memicu kejatuhan Boris  Johnson mengatakan, dia akan menerapkan hukuman yang lebih keras bagi penjahat yang gagal menghadiri pengadilan dan akan menindak geng-geng yang mempermainkan anak perempuan dan perempuan muda untuk berhubungan seks.

"Ini akan menjadi prioritas utama saya di pemerintahan untuk menjaga keamanan publik Inggris - dan saya akan melakukan apa pun untuk mewujudkannya," katanya dalam sebuah pernyataan.

Ketiganya akan ingin merayu pendukung Badenoch, seorang yang relatif tidak dikenal yang telah memenangkan pengikut untuk apa yang oleh beberapa orang digambarkan sebagai kritiknya terhadap apa yang disebut ide "bangun".

Mereka juga akan tertarik untuk menopang kredensial sayap kanan mereka untuk menarik keanggotaan partai, yang, menurut penelitian tahun 2020 oleh Queen Mary University of London dan Sussex University Party Members Project, cenderung lebih tua, laki-laki, Inggris selatan, dan pendukung Brexit.

Para anggota akan memberikan suara dalam surat suara pos dengan hasil yang jatuh tempo pada 5 September. Jajak pendapat YouGov menunjukkan Rishi Sunak akan kalah dalam pemungutan suara putaran kedua melawan yang lain dan Liz Truss melompat ke tempat favorit di pasar taruhan.

Liz Truss yang telah menjadi pendukung vokal Ukraina setelah invasi Rusia, mengulangi komitmennya untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan hingga 3 persen dari produk domestik bruto pada tahun 2030.

"Kita hidup di dunia yang semakin berbahaya dimana tingkat ancaman lebih tinggi dari satu dekade lalu, dan kita membutuhkan pencegah yang lebih kuat untuk menghadapi ancaman itu dan memastikan Inggris memimpin di panggung global," katanya.

"Prioritas nomor satu saya adalah menjaga keamanan negara ini dan orang-orang dapat mempercayai saya untuk melakukan itu," ujarnya.

Penny Mordaunt juga berkomitmen pada apa yang disebut agenda Johnson untuk menaikkan level, atau mengatasi ketidaksetaraan regional di Inggris.

"Rencana ekonomi saya akan mendorong persaingan dan pertumbuhan di seluruh negeri, menciptakan lapangan kerja di masa depan dan memungkinkan negara untuk hidup dengan baik," katanya dalam sebuah pernyataan.

Sementara ini mantan Menteri Keuangan Inggris, Rishi Sunak masih memimpin dalam perolehan suara di antara anggota parlemen Konservatif menuju kursi Perdana Menteri Inggris untuk menggantikan Boris Johnson. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES