Peristiwa Internasional

Dua Pejabat Tinggi Ukraina Diskors Presiden Volodymyr Zelenskyy, Ini Alasannya

Selasa, 19 Juli 2022 - 10:15 | 55.11k
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menskors kepala badan keamanan domestik dan jaksa agung pada hari Minggu. (FOTO A: Al Jazeera/ Kantor Pers Presiden Ukraina via AP Photo)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menskors kepala badan keamanan domestik dan jaksa agung pada hari Minggu. (FOTO A: Al Jazeera/ Kantor Pers Presiden Ukraina via AP Photo)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dua pejabat tinggi Ukraina, Kepala Dinas Keamanan Ukraina (Sluzhba Bespeky Ukrayiny atau SBU) Ivan Bakanov dan Jaksa Agung, Iryna Venediktova diskors oleh Presiden Volodymyr Zelenskyy saat negara itu terus digempur Rusia.

"Mereka tidak diberhentikan, namun masih menunggu penyelidikan lebih lanjut," kata seorang pembantu presiden senior.

Zelenskyy mengeluarkan dekrit skorsing itu Minggu (17/7/2022) malam hari di situs web presiden tentang pemecatan kepala Dinas Keamanan Ukraina, Ivan Bakanov.

Di situ juga dijelaskan dekrit itu telah sesuai dengan pasal 47 Piagam Disiplin Angkatan Bersenjata Ukraina yang disetujui Hukum Ukraina tertanggal 24 Maret 1999 no 551-XIV.

Ivan-Bakanov-2.jpgIvan Bakanov. (FOTO: The Odessa Journal/Facebook)

Ivan Bakanov menjabat Kepala SBU sejak pada 29 Agustus 2019 dan ia adalah anggota tim Zelensky. Sebelumnya, selama beberapa bulan, ia adalah wakil kepala pertama SBU dan bertindak sebagai kepala lembaga penegak hukum.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, seperti dilansir di Al Jazeera, Minggu (18/7/2022) telah mengatakan bahwa Kepala SBU, Ivan Bakanov dicopot dari jabatannya dan Iryna Venediktova diberhentikan sebagai Jaksa Agung.

Kedua pejabat itu diskors karena diduga ada lusinan tindakan kolaborasi dengan Rusia oleh para pejabat di lembaga mereka.

Senin Zelenskyy menunjuk Vasyl Maliuk, pejabat keamanan yang berpengalaman dan pejuang korupsi menggantikan Ivan Bakanov.

Sehari sebelumnya, Zelenskyy mengeluarkan perintah eksekutif kepada Oleksiy Symonenko yang selama ini duduk sebagai wakil jaksa agung untuk menggantikan Iryna Venediktova.

Ivan Bakanov, 47, adalah teman masa kecil dan mantan mitra bisnis Volodymyr Zelenskyy. Dia yang  menjalankan bisnis media Zelenskyy selama karir televisinya dan kemudian memimpin kampanye yang membuat Zelenskiy beralih dari bermain sebagai presiden di sitkom menjadi terpilih dalam kemenangan telak dalam kehidupan nyata.

Ivan-Bakanov-3.jpgIrina Venediktova.

Zelenskyy kemudian menunjuknya untuk mengepalai Dinas Keamanan Ukraina (Sluzhba Bespeky Ukrayiny, atau SBU) pada Agustus 2019.

Sedangkan Iryna Venediktova, 43, adalah wanita pertama yang menjabat sebagai jaksa agung Ukraina.

Ia mendapat pujian internasional atas upayanya yang tanpa henti mengumpulkan bukti kejahatan perang  Rusia di negaranya.

Ketika dia menjabat mulai tahun 2020 lalu, Iryna Venediktova ditugaskan untuk menerapkan reformasi dengan mengekang inefisiensi dan korupsi di kantornya.

Menurut Zelenskyy, lebih dari 60 karyawan pejabat yang diskors bekerja melawan Ukraina di wilayah yang diduduki Rusia.

Dia mengatakan, 651 proses pidana telah didaftarkan terkait dengan pengkhianatan tingkat tinggi dan kolaborasi oleh pegawai kantor kejaksaan, badan investigasi praperadilan, dan lembaga penegak hukum lainnya.

“Serangkaian kejahatan terhadap fondasi keamanan nasional negara menimbulkan pertanyaan yang sangat serius bagi para pemimpin terkait,” kata Zelenskyy.

"Masing-masing pertanyaan ini akan menerima jawaban yang tepat," tambahnya.

Wakil kepala kantor kepresidenan Ukraina, Andriy Smirnov mengatakan, enam bulan setelah perang, pihaknya terus mengungkap banyak orang ini di masing-masing lembaga ini.

Doug Klain dari Pusat Eurasia Dewan Atlantik menyebutkan, bahwa pelanggaran keamanan selama perang adalah alasan mengapa Zelenskyy kehilangan kepercayaan pada kepala keamanannya sejak Februari, ketika Rusia meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina.

"Baru hari ini (mantan kepala SBU Krimea) Ukraina ditangkap atas tuduhan pengkhianatan tingkat tinggi dan memberikan intelijen kepada Rusia. Dia adalah salah satu dari banyak pejabat tinggi di badan intelijen yang dituduh bekerja sama dengan penjajah," katanya.

Sedangkan Iryna Venediktova, Klain mengatakan, dia telah dituduh gagal mereformasi kantornya dan membiarkan penyelidikan suap disabotase.

"Untuk penuntutan kejahatan perang, itu adalah salah satu prioritas utama bagi Ukraina dan itu adalah sesuatu yang sangat diminati oleh komunitas internasional untuk membantu mereka," tambah Klain.

Itulah alasan mengapa Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menskors dua pejabat tingginya Kepala Dinas Keamanan Ukraina (Sluzhba Bespeky Ukrayiny atau SBU), Ivan  serta Jaksa Agung  Iryna Venediktova diskors saat negara itu terus digempur Rusia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES