Ekonomi

Ekonomi Indonesia Membaik, Ekonom Apresiasi Kinerja Airlangga Hartarto

Senin, 18 Juli 2022 - 21:32 | 42.74k
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (FOTO: dok Kemenko Perekonomian)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (FOTO: dok Kemenko Perekonomian)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut jika potensi resesi di Indonesia relatif kecil apabila dibandingkan dengan negara lain. Hal itu didasarkan pada stabilnya pertumbuhan ekonomi nasional dan terjaganya inflasi di dalam negeri.

"Situasi domestik kita relatif baik. Beberapa negara sudah masuk resesi, namun potensi resesi di Indonesia relatif sangat kecil jika dibandingkan negara lain, yaitu sekitar 3 persen," terang Airlangga.

Menanggapi hal itu, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengakui jika kondisi ekonomi Indonesia memang cukup baik untuk saat ini. Bhima merujuk penilaiannya pada beberapa indikator, salah satunya cadangan devisa.

Kondisi ekonomi Indonesia lebih baik dari krisis 2008 dan taper tantrum 2013 merujuk pada lonjakan imbal hasil surat berharga AS pada 2013 karena kebijakan Bank Sentral AS mengenai pelonggaran kuantitatif. Kondisi itu sempat membuat ekonomi di ambang resesi dan membuat nilai tukar rupiah terpuruk cukup dalam. 

"Beberapa indikator ketahanan ekonomi Indonesia memang jauh lebih baik dari krisis 2008 dan taper tantrum 2013, misalnya cadangan devisa cukup gemuk yakni 136,4 miliar dolar," kata Bhima Yudhistira dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/7/2022).

Disebutkan, potensi resesi Indonesia juga kecil jika ditinjau dari indikator windfall komoditas. Ketika windfall komoditas tinggi, harga-harga komoditas juga tinggi. Windfall terkait erat dengan inflasi yang menjadi salah satu penyebab utama resesi.

Namun begitu, Bhima mengingatkan pemerintah agar tetap waspada, meski indikator ketahanan ekonomi Indonesia menunjukkan positif. Pemerintah diminta mengurangi ketergantungan terhadap harga komoditas tertentu.

"Indikator ketahanan tadi bisa dalam waktu cepat berubah, contohnya ketergantungan terhadap harga komoditas tentu cukup berisiko," ucapnya.

Bhima Yudhistira mencontohkan harga crude palm oil (CPO) di pasar internasional yang anjlok hingga 6,3% dalam setahun terakhir menjadi 3.762 RM/ton pada 13 Juli 2022. Demikian halnya dengan harga nikel yang mulai mengalami koreksi dalam sebulan terakhir.

"Artinya, menggantungkan ketahanan eksternal dengan fluktuasi harga komoditas sama dengan naik roller coaster tanpa sabuk pengaman. Sekali harga komoditas anjlok, hilang pendapatan, devisa dan pertahanan ekonomi langsung melemah," tuturnya.

Sementara itu, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menyatakan jika kinerja Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto baik dalam pemulihan ekonomi Indonesia. 

"Kalau dari aspek ekonomi saja, kita bisa lihat dari pemulihan ekonomi itu sendiri, beliau adalah  koordinator, dirijen perekonomian dan kelihatan, pelan tetapi pasti lebih kuat," kata dia.

Ia mengungkapkan, dari tahun lalu inflasi 3,7% sekarang 4% lebih sedikit. Dengan kaya lain ada progress yang meningkat, setidaknya pemulihan on the right track meski jalannya tidak cepat. Hal itu karena kompleksitas pemulihan yang tidak sepenuhnya ada di tangan Kemenko Perekonomian.

Menko Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum Partai Golkar disebut Eko Listiyanto memiliki kemampuan ekonomi-politik yang mumpuni. hal itu misalnya terlihat saat Indonesia sebagai tuan rumah G20, Airlangga memiliki peran besar untuk memastikan para anggota menciptakan kata sepakat. 

Dalam presidensi G20, Indonesia memiliki tiga topik besar, yaitu Arsitektur Kesehatan Global, Transformasi Ekonomi Digital, dan Transisi Energi. Tiga hal ini jika bisa ditemukan kata sepakat dan kongkrit, maka pemulihan ekonomi di negara-negara anggota maupun seluruh dunia, akan semakin kuat. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES