Wisata

Langka dan Unik! Wisata Air Panas di Laut, Hanya di Tawa Halmahera Selatan

Senin, 18 Juli 2022 - 12:22 | 139.32k
Warga berendam di pantai yang air lautnya panas, Senin (18/7/2022).  Pantai ada di Kecamatan Bacan Timur, Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara. (Foto: Abdul H Husain/TIMES Indonesia)
Warga berendam di pantai yang air lautnya panas, Senin (18/7/2022). Pantai ada di Kecamatan Bacan Timur, Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara. (Foto: Abdul H Husain/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, HALMAHERA SELATANWisata air panas yang berada di daratan merupakan hal yang lumrah dan banyak ditemui di berbagai daerah di indonesia. Tetapi berbicara soal objek wisata air panas di pantai, ini yang unik dan langka. Wisata air laut panas ini  hanya ditemui di Desa Tawa, Kecamatan Bacan Timur, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut).

Keunikan wisata air laut panas di pantai Desa Tawa itu, telah memantik perhatian banyak wisatawan lokal, nusantara dan mancanegara. Mereka berdatangan ke Desa Tawa hanya untuk berendam serta berenang untuk memastikan kebenarannya. Setelahnya, dijamin seluruh lelah kita diperjalanan akan terbayar setelah merasakan segarnya air laut panas itu.

Bahkan spot cantik, unik nan langka itu kerap dijadikan masyarakat setempat maupun dari luar wilayah Bacan Timur dan Halsel sebagai media untuk terapi. Banyak yang meyakini, air panas di laut walaupun sumbernya bukan dari gunung api, dinilai dapat menyembuhkan beberapa jenis penyakit, berupa rematik, stroke ringan, sesak napas dan lainnya.

objek-wisata-air-panas-b.jpg

Selain itu, kondisi alam di Pantai Tawa yang masih alami dan sejuk, dengan berbagai pohon rimbun masih memayungi panasnya matahari, menjadikan tempat ini cocok untuk liburan dan bersantai.

Sayangnya, wisata ini belum terjamah satupun infrastruktur bangunan atau fasilitas umum dari Dinas Pariwisata setempat. Padahal, tempat ini selalu dipadati pengunjung bila hari libur pekan maupun libur nasional tiba.

“Tempat wisata air panas di laut ini sudah saya buka untuk umum selama tiga tahun. Kondisi alamnya masih alami, tenda pun masih darurat karena ini dikelola menggunakan uang pribadi seadanya yang didapat dari tiket masuk pengunjung dan sewa tempat berteduh,” ungkap Yesaskar Madifo, pemilik lahan wisata air panas di pantai Desa Tawa, Kecamatan Bacan Timur, Malut, Senin, (18/7/2022).

Ia mengatakan, selama mulai dibuka sejak tiga tahun silam hingga kini telah dikunjungi ribuan orang, baik wisatawan nusantara maupun mancanegara. Bahkan dari berbagai daerah di Maluku Utara datang untuk terapi kesehatan karena mereka yakin bisa sembuh dari penyakit yang diderita. 

Bahkan saat merebaknya virus corona pada tahun 2020-2021, hampir setiap hari mendekati ratusan pengunjung datang berendam serta berenang, sampai dirinya ditegur pihak keamanan setempat karena dinilai melanggar protokol kesehatan.

“Saat musim virus corona saya dimarahi pihak keamanan karena membuka dan menerima sangat banyak pengunjung hingga memadati lokasi wisata air panas di laut ini. Tetapi saya tidak bisa melarang pengunjung, karena mereka beralasan datang berendam di laut untuk berobat,” katanya.

Pengunjung bukan hanya itu, ujar Yesaskar, pernah ada beberapa kapal layar kecil milik turis mancanegara berlabuh di pantai ini.  Mereka ramai ramai berendam dan berenang yang cukup lama selama beberapa hari. 

Yesaskar mengatakan,  keunikan air laut yang panas sepanjang kurang lebih 50 meter garis pantai ini, telah mengundang beberapa lembaga penelitian di Indonesia. Peneliti datang untuk meneliti asal sumber panasnya, mungkin air laut panas seperti ini dinilai langka dan unik karena sumbernya bukan dari gunung api.

“Saya lupa nama lembaga yang meneliti, tetapi sudah dua kali lembaga yang berbeda, mereka menggunakan alat canggih yang mampu mendeteksi dengan kedalam tertentu di dalam tanah untuk mengetahui sumber panasnya. Dari lembaga penelita sampaikan ke saya hanya bilang ini dari panas bumi, tapi bukan dari gunung api dan tidak berbahaya,” paparnya.

Sambil menunjuk ke arah pantai yang paling selatan, Yesaskar menunjukkan uap panas yang keluar dari dalam laut. Menurutnya, disitu khusus dipakai untuk terapi berbagai penyakit dan paling banyak rematik, stroke ringan dan asma serta penyakit lainnya. Sementara untuk berenang biasa, pengunjung bisa ke tengah dan utara karena panas air lautnya sedang.

Jurnalis TIMES Indonesia ditemani dua warga Bacan bergegas mencoba merendam kaki setinggi atas betis, karena penasaran melihat ada keluarga yang membawa ibu mereka terapi karena stroke.

Sangat terasa permukaan air lautnya cukup panas, tetapi di pertengahan antara mata kaki dan betis air lautnya dingin, namun pasir di dasar laut yang diinjak agak lama sangat panas terasa hingga ke tulang. Uniknya, usai rendam beberapa menit dan kembali ke darat, rasa segar dan kaki pun terasa ringan.

Untuk itu, bagi wisatawan yang berkunjung ke Bacan Halmahera Selatan jangan lupa menyempatkan diri mampir ke Wisata Air Panas di Pantai Desa Tawa, Kecamatan Bacan Timur.

Setiap wisatawan hendak ke Bacan melalui Kota Ternate menumpangi kapal dari Pelabuhan Laut Bastiong dan hanya menempuh waktu kung lebih 7 jam, dengan tiket Rp130 ribu per orang. Mau lebih cepat ada juga pesawat Wings Air melayani Ternate-Bacan

Bila pengunjung ke Bacan hanya berniat ke wisata air panas, maka disarankan agar turun di Pelabuhan Babang Bacan Timur, Karena dari Desa Babang ke objek wisata air panas di Desa Tawa sangat dekat. Pengunjung bisa menggunakan jasa ojek dan mobil pangkalan setempat dengan biaya terjangkau. Kalau dari Pelabuhan Kupal Labuha cukup jauh dengan memakan waktu kurang lebih 1 jam. Di jamin, pengunjung akan puas dan seluruh rasa lelah bakal terbayar dengan berendam dan berenang di pantai air panas Desa Tawa, Bacan Timur, Halmahera Selatan.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES