Wisata

Warga Desa Janjang Ubah Batu Alam Jadi Kerajinan Meja Unik

Sabtu, 16 Juli 2022 - 13:20 | 98.42k
Produksi batu alam dan dumpal di kawasan Makam Mbah Janjang. (Foto: Firmansyah/TIMES Indonesia)
Produksi batu alam dan dumpal di kawasan Makam Mbah Janjang. (Foto: Firmansyah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BLORA – Selain dikenal dengan wisata religi spiritual, Desa Janjang, Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, Jawa Tengah ternyata juga sentra kerajinan batu alam. Tangan-tangan terampil warga mampu mengubah lempengan batu alam menjadi meja unik dan bernilai ekonomi.

Lempengan batu alam yang di dapat dari perbukitan hutan, diolah oleh belasan warga setempat menjadi daun meja yang mempesona.

Rata rata, meja lempeng batu tersebut tebal 10 cm dan panjang 2×1 meter, dan 2X1,5 meter,  namun semua ukuran terhitung relatif, tergantung yang tersedia di alam.

Kepala Desa, Mbah Ngasi mengatakan bahwa peminat lempengan batu tersebut berawal dari ketidaksengajaan, dimana salah satu pengunjung makam Mbah Janjang yang kerap datang sejak tahun 1963 tertarik memiliki meja batu yang sama, seperti meja batu kuno di makam Mbah Janjang.

"Awalnya kan ada peninggalan lempengan batu yang diletakkan di sebelah pintu masuk makam Mbah Janjang. Nah biasanya batu tersebut dipakai untuk ngobrol dengan tamu. Lha karena sudah berkali kali datang, ternyata dia tertarik dengan meja tersebut dan ingin memilikinya," ungkapnya kepada Times Indonesia, Sabtu (16/7/2022).

Mbah Ngasi yang juga Juru kunci Makam Mbah Janjang mengatakan bahwa produksi kerajinan meja batu ini sudah berjalan 3 tahun. Peminatnya pun dari kalangan tertentu dari luar kota.

produksi-batu-alam-a.jpgPintu gerbang kawasan Makam Mbah Janjang. (Foto: Firmansyah/TIMES Indonesia)

"Ya sampai saat ini yang kerap beli ya itu, pengunjung Makam seperti Tuban dan Semarang," ungkapnya.

Mbah Ngasi menambahkan bahwa produksinya sebatas permintaan saja. Untuk harga bersifat negosiasi atau keikhlasan, karena proses produksi yang lama dan medan pengambilan bahan yang agak sulit, serta produk langka.

"Yang dari Tuban pernah memberi uang senilai 40 juta, ketika kami kirimkan 8 lempeng batu besar dan kecil. Yang dari Semarang pernah beli senilai 40 juta, berisi 4 lempeng batu besar dengan tambahan bonus dumpal atau tiang meja jati. Semua pesanan kami kirimkan hingga ke rumah pembeli," ucapnya.

Mbah Ngasi pun bersyukur dengan adanya peminat lempeng batu dari Desanya. "Alhamdulillah paling tidak bisa memberi tambahan pekerjaan pada masyarakat," ucapnya.

Sementara itu salah satu pengunjung lokasi produksi, mengaku hasil kerajinan batu alam tersebut sangat bagus. "Kalau dipasang di rumah pasti keren. Bisa buat meja, maupun hiasan ornamen dinding," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES