Peristiwa Internasional

Kepala Badan Antariksa Rusia Dicopot dari Jabatannya, Ada Apa?

Sabtu, 16 Juli 2022 - 08:12 | 27.91k
Kepala Badan Antariksa Rusia, Roscosmos, Dmitry Rogozin yang akan mendapatkan pekerjaan baru di wilayah Ukraina yang diduduki. (FOTO: The Moscow Times/TASS)
Kepala Badan Antariksa Rusia, Roscosmos, Dmitry Rogozin yang akan mendapatkan pekerjaan baru di wilayah Ukraina yang diduduki. (FOTO: The Moscow Times/TASS)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kepala Badan Antariksa Rusia (Roscosmos), Dmitry Rogozin (58), dengan pernyataan dukungannya yang berapi-api atas invasi ke Ukraina, telah dicopot dari tugasnya dan akan mendapatkan pekerjaan baru.

Dmitry Rogozin sempat menjadi berita utama dengan pernyataan bombastis pada bulan Mei lalu, bahwa Rusia hanya membutuhkan waktu setengah jam untuk menghancurkan negara-negara NATO dalam perang nuklir. Rogozin sendiri adalah seorang politisi nasionalis.

Juru bicara Presiden Vladimir Putin Dmitry Peskov, seperti dilansir The Moscow Times mengatakan kepada kantor berita negara TASS, bahwa Rogozin akan mendapatkan pekerjaan baru "pada waktunya".

Tetapi Peskov tidak merinci apapun, dan ia hanya menyebutkan kepergian Rogozin dari badan antariksa tidak berarti Kremlin tidak senang dengan pekerjaannya di sana. Salah satu outlet media independen mengatakan, Rogozin akan dipromosikan dan dapat ditugaskan untuk bertanggung jawab atas wilayah pendudukan di Ukraina.

Setelah Putin mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, Rogozin secara teratur menerbitkan pernyataan gung-ho di media sosial, mengatakan pada bulan Mei bahwa Rusia hanya membutuhkan waktu setengah jam untuk "menghancurkan" negara-negara NATO dalam perang nuklir.

Di Roscosmos, Rogozin digantikan oleh Wakil Perdana Menteri, Yury Borisov, yang memiliki latar belakang militer. Meduza, situs berita independen berbahasa Rusia, mengutip tiga sumber yang dekat dengan Kremlin, melaporkan minggu ini bahwa Rogozin bisa segera mendapatkan pekerjaan di Kremlin.

Mengutip sumber tersebut, outlet media itu mengatakan, Putin "mencintai" Rogozin dengan pernyataannya yang menghebohkan, sehingga ditunjuk untuk mengawasi wilayah separatis Ukraina serta wilayah Ukraina yang diambil alih oleh Rusia.

Pejabat pro-Moskow di wilayah pendudukan Ukraina mengatakan mereka berharap untuk menggelar referendum untuk bergabung dengan Rusia segera. Putin menunjuk Rogozin  mengelola badan antariksa negara itu pada 2018.

Pada saat itu beberapa ahli menggambarkannya sebagai orang luar yang tidak memiliki pendidikan dan keahlian yang diperlukan untuk memimpin Roscosmos. 

Rogozin juga mengawasi industri luar angkasa sebagai wakil perdana menteri mulai tahun  2011 hingga 2018. Ditempatkan di bawah sanksi AS pada 2014 ketika Moskow mencaplok Krimea dari Ukraina, ia juga menjabat sebagai utusan NATO Rusia.   

Rogozin telah berulang kali menghebohkan dengan pernyataan dan perilakunya. Setelah Washington memberlakukan sanksi terhadap Rusia atas pencaplokan Krimea, Rogozin mengatakan bahwa astronot AS harus menggunakan trampolin daripada roket Rusia untuk bisa sampai ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.        

Mengirim manusia pertama ke luar angkasa pada tahun 1961 dan meluncurkan satelit pertama empat tahun sebelumnya adalah salah satu pencapaian utama program luar angkasa Soviet dan tetap menjadi sumber utama kebanggaan nasional di Rusia.

Tetapi para ahli mengatakan badan antariksa Rusia tetap menjadi bayangan dari dirinya yang dulu dan dalam beberapa tahun terakhir mengalami serangkaian kemunduran termasuk skandal korupsi dan hilangnya sejumlah satelit dan pesawat ruang angkasa lainnya.

Borisov mengambil alih sebagai kepala Roscosmos pada waktu yang sangat sensitif, setelah Rusia mencopot Dmitry Rogozin yang disebutkan akan ditugaskan menangani wilayah Ukraina yang telah diduduki. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES