Glutera News

6 Dampak Buruk Bangun Tidur Kesiangan

Jumat, 15 Juli 2022 - 11:46 | 1.23m
Image: Glutera for Times Indonesia
Image: Glutera for Times Indonesia

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tak sedikit orang sering tidur pagi karena beragam alasan, misalnya terlalu lama kerja atau menonton. Padahal, bahaya tidur pagi bukan sekadar menurunkan performa kerja akibat kurang tidur saja, melainkan juga bisa mengganggu kesehatan tubuh. 

Tidur sangat penting untuk kesehatan fisik maupun kesehatan mental. Kebutuhan waktu tidur setiap orang bisa berbeda tergantung pada usia, gaya hidup, serta kondisi kesehatannya. Meski demikian, rata-rata orang dewasa memerlukan tidur antara 7–9 jam setiap harinya.

Bagaimana kamu memulai hari?

Ternyata, memulai hari lebih awal bisa membantu meningkatkan produktivitas dan fokus sepanjang sisa hari. Namun, apakah kamu termasuk kelompok orang yang terbiasa begadang dan bangun terlalu siang? Tahukah kamu jika kebiasaan ini tidak baik untuk kesehatan tubuh? Temukan pembahasannya di bawah ini!

Tubuh membutuhkan waktu untuk beristirahat, tidak hanya malam hari, tetapi juga siang hari. Jika kamu beraktivitas terlalu padat di siang hari dan tidak mengizinkan tubuh beristirahat pada malamnya, ini sangat berbahaya untuk kesehatan tubuhmu. Sayangnya, masih banyak orang yang menganggap hal ini sepele dan terus mempertahankan kebiasaan tersebut.

Dampak negatif bangun tidur terlalu siang

Beberapa orang harus merelakan waktu tidur malamnya untuk bekerja jika mengambil pekerjaan shift. Ini membuat jam tidur menjadi terbalik karena harus beraktivitas pada malam hari ketika tubuh seharusnya beristirahat. Sebenarnya, tidak masalah selama tubuh mendapatkan cukup waktu untuk rehat.

Glutera-GSHH.jpg

Sering kali, dampak negatif kurang tidur terjadi jika kamu terbiasa begadang dan bangun terlalu pagi. Namun, bangun terlalu siang pun sama negatifnya dengan begadang. Bukan, bangun siang bukan berarti kamu berhasil mengganti jam tidur yang hilang. Kamu justru akan merasakan beberapa dampak berikut ini dalam tubuh:

1. Kurang bersemangat

Kebiasaan bangun siang, akan membuatmu menjadi kurang bersemangat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, dan hal itu tentunya akan mempengaruhi pada kinerjamu.

Kurangnya gairah dan antusiasme dalam menyambut hari baru serta keinginan untuk bermalas-malasan tentunya akan berdampak buruk untuk kehidupanmu selanjutnya. Maka, jangan biasakan bangun siang ya!

2. Produktivitas kerja menurun

Bangun siang membuat seseorang menjadi tidak bergairah dalam menjalani kegiatan sehari-hari, sehingga kebiasaan buruk itu akan berdampak pada turunnya produktivitas kerjamu. Hal itu disebabkan karena di siang hari rata-rata seseorang mengalami penurunan metabolisme.

Di samping itu kebiasaan orang yang suka bangun siang, cenderung tidak memiliki tubuh dan pikiran yang segar. Untuk itu bangunlah lebih pagi agar tubuh dan pikiran kita senantiasa segar dan bersemangat.

3. Terkena asam lambung

Terkadang jika kita tidur siang terlalu lama, lambung terasa sakit. 
Gejala GERD hampir sama dengan sakit lambung (maag), namun terdapat gejala yang sangat khas pada GERD yaitu rasa seperti terbakar /panas di bagian belakang tulang dada dan cairan lambung yang naik tidak hanya sampai ke kerongkongan, tetapi juga hingga ke mulut sehingga dapat terasa asam pada bagian belakang mulut.

4. Mudah terkena penyakit mematikan

Jika terlalu sering bangun siang, hal itu akan membuatmu menjadi mudah terkena penyakit, karena metabolisme tubuh tidak berjalan dengan semestinya. Bahkan yang lebih parah lagi, jika kebiasaan bangun siangmu dipelihara secara terus menerus akan menyebabkan penyakit kanker, obesitas, diabetes, jantung, hingga penyakit mematikan lainnya.

5. Mudah lelah

Kebiasaan bangun siang juga akan membuat tubuhmu mudah lelah, lesu dan lemah. Hal itu akan berdampak pada kondisi tubuh yang produktivitasnya menjadi turun. Sehingga hal itu akan berdampak buruk pula bagi kesehatan tubuhmu.

6. Risiko Gangguan Mental

Kesulitan tidur atau insomnia bisa berdampak pada risiko depresi. Namun, ternyata, beberapa pengidap depresi turut mengalami masalah tidur berlebihan. Apabila kondisi ini tidak mendapatkan penanganan, depresi akan semakin buruk. Tidak hanya itu, tidur berlebihan juga meningkatkan risiko terjadinya gangguan kecemasan, kesulitan berkonsentrasi, gangguan memori, dan kelelahan.

Pada saat tidur, otak sebenarnya bekerja untuk menyimpan hal-hal yang telah dipelajari dan dialami sepanjang hari ke dalam sistem ingatan jangka pendek. Saat tidur, koneksi saraf yang mendukung ingatan seseorang mengalami penguatan.

Jika waktu tidur terganggu, kemampuan otak dalam mengolah dan menyimpan ingatan pun akan mengalami gangguan. Sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa kurang tidur dapat mengakibatkan penurunan kemampuan otak untuk berpikir dan mengolah informasi.

Kurang tidur atau tidur terlalu lama sering disalahartikan. Meski kurang tidur tidak baik untuk kesehatan, tetapi tidur terlalu lama juga sama buruknya. Hal penting yang harus kamu ingat adalah kamu mendapatkan waktu istirahat sesuai dengan kebutuhan, yaitu selama 7‒8 jam. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES